Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Anatoly Moskvin Dan Koleksi 'Bonekanya'

"You abandoned your girls, I brought them home and warmed them up.”Anatoly Moskvin


Anatoly Moskvin adalah seorang pria yang menyukai sejarah.  Dia berbicara 13 bahasa, gemar berpetualang ke berbagai tempat dan mengajar di perguruan tinggi. Dia juga seorang jurnalis di Nizhny Novgorod, kota terbesar kelima Rusia. Moskvin juga seorang ahli pemakaman yang memproklamirkan diri, dan menjuluki dirinya "necropolyst." Seorang teman menyebut karyanya "tak ternilai."

Sebagai orang dewasa, Moskvin menjalani kehidupan yang menyendiri. Ia tidak pernah menikah atau berkencan,  sebagai gantinya memilih untuk tinggal bersama orang tuanya termasuk ayahnya, Yuri F. Moskvin. Dia tidak minum alkohol dan merokok dan konon katanya masih  perjaka.

Sayang sekali Moskvin membawa semua keahliannya ke tingkat yang lebih jauh dan tidak sehat atau mungkin bisa di bilang menakutkan. Pada tahun 2011, sejarawan itu ditangkap setelah mayat 29 anak kecil (diduga lebih dari itu) yang berusia antara tiga hingga 12 tahun ditemukan dalam bentuk boneka mumi di apartemennya.

Ia mendapatkan mayat mayat tersebut dengan menggali dari kuburan setempat.
Dia kemudian membawa mayat-mayat itu pulang dan mengubahnya menjadi koleksi mumi yang mengerikan, mendandani tubuh dan kerangkanya dalam kaus kaki dan gaun dan bahkan membuat salah satu dari mereka tampak seperti boneka beruang.

Moskvin memumikan mayat-mayat itu sendiri dan mendandaninya dengan pakaian yang kemudian ditempatkan di dalam rumahnya.  Orang tua Moskvin, yang tinggal satu apartemen dengannya, sebenarnya sudah melihat mumi-mumi itu tetapi mengira kalau benda benda itu adalah  boneka besar.

Asal muasal

Anatoly Moskvin dikenal sebagai pakarnya di dunia pemakaman di Nizhny Novgorod, Rusia.  Dia mengkaitkan tentang obsesi anehnya dengan kisah masa lalunya saat ia berusia 13 th pada tahun 1979.
Moskvin mengisahkan saat itu dirinya menghadiri pemakaman seoran gadis kecil bernama Natasha. Kemudian ia di paksa oleh sekolompok orang untuk mencium mayat gadis itu.

Moskvin menulis dalam jurnalnya, "Aku menciumnya (jenazah Natasha) sekali dan sekali lagi, lalu lagi." Ibu Natasha yang sedang berduka kemudian meletakkan cincin pernikahan di jari Moskvin dan di jari putrinya yang sudah mati.

"Pernikahan' anehku dengan Natasha Petrova bermanfaat,” kata Moskvin dalam artikel itu.  Memang aneh.  Dia mengatakan itu dengan mengarah pada kepercayaannya pada sihir dan akhirnya, ketertarikannya dengan orang mati.

Bagi Anatoly, Insiden ciuman dengan mayat kelak tidak pernah hilang.  Dia mulai berkeliaran di pemakamam saat masih  sekolah.

Obsesi anehnya itu bahkan menginspirasi studinya dan Moskvin akhirnya mendapatkan gelar lanjutan dalam studi Celtic, sebuah budaya yang mitologinya sering mengaburkan batas antara hidup dan mati.  Ia juga menguasai sekitar 13 bahasa dan meraih gelar sarjana.

Sementara itu, Moskvin menjelajahi dari kuburan ke kuburan.  "Aku yakin sekali tidak ada orang di kota ini yang mengenal mereka (jenazah yang dikubur disetiap pemakaman) lebih baik daripada aku."
Dari 2005 hingga 2007, Moskvin mengklaim telah mengunjungi 752 pemakaman di Nizhny Novgorod.

Dia membuat catatan rinci pada masing-masing kuburan dan menyelidiki sejarah orang-orang yang terkubur di sana.  Sejarawan itu mengaku telah berjalan hingga 20 mil per hari, kadang-kadang tidur di atas jerami dan minum air hujan dari genangan air.

Moskvin mengunggah serangkaian kisah seri dokumenter perjalanan dan penemuannya yang berjudul "Great Walks Around Cemeteries” and “What the Dead Said”.  Kisahnya tersebut terus diterbitkan di surat kabar mingguan.

Dia bahkan mengatakan dia juga pernah menghabiskan satu malam tidur di peti mati di depan kuburan orang yang sudah meninggal.  Pengamatannya lebih dari sekadar pengamatan.

Pengrusakan Kuburan
Pada tahun 2009, penduduk setempat mulai menemukan kuburan orang-orang yang mereka cintai dirusak, kadang-kadang benar-benar digali.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Jenderal Valery Gribakin mengatakan kepada CNN bahwa pada awalnya, "Teori utama kami adalah bahwa hal itu dilakukan oleh beberapa organisasi ekstremis.  Kami memutuskan untuk memperkuat unit polisi kami dan membentuk  kelompok-kelompok yang terdiri dari para detektif kami yang paling berpengalaman yang spesialisasi dalam kejahatan ekstremis. "

Tetapi selama hampir dua tahun, petunjuk Kementerian Dalam Negeri tidak membuahkan hasil.  Kuburan terus dirusak dan tidak ada yang tahu mengapa.

Kemudian, jeda dalam penyelidikan terjadi setelah serangan teroris di bandara Domodedovo di Moskow pada 2011. Tak lama kemudian, pihak berwenang mendengar laporan kuburan warga Muslim yang di corat coret di Nizhny Novgorod.  Penyelidik dibawa ke sebuah pemakaman dimana seseorang melukis foto-foto orang Muslim yang mati tetapi tidak merusak apa pun.

Di sinilah akhirnya Moskvin ditangkap.  Delapan petugas polisi memeriksa apartemennya setelah mereka menangkapnya di kuburan kaum Muslim untuk mengumpulkan bukti.

Apa yang mereka temukan di sana sungguh mengejutkan para petugas bahkan mungkin dunia.

Boneka Anatoly Moskvin
Moskvin yang berusia 45 tahun, belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya di sebuah apartemen kecil.  Moskvin memang  dilaporkan sebagai sosok yang kesepian.  Petugas menemukan sosok boneka yang seukuran tubuh gadis kecil di seluruh apartemen.

Figur-figur itu menyerupai boneka antik.  Mereka mengenakan pakaian yang bagus dan bervariasi.  Beberapa mengenakan sepatu bot setinggi lutut, yang lain memakai make-up di wajah yang ditutupi kain oleh Moskvin.  Boneka itu juga menyelipkan tangannya di balik kain.  Ya, tapi fakta mengatakan jika mereka bukan boneka, tapi adalah mayat para gadis yang telah di mumikan.

Ketika polisi menggerakkan salah satu 'boneka', tiba tiba saja terdengar suara musik dari tubuh sang boneka mumi.  Moskvin memang telah menyematkan kotak musik di tubuh 'bonekanya'.

Selain 'boneka', ada juga foto-foto dan plakat-plakat yang diambil dari batu nisan, manual pembuatan boneka, dan peta kuburan-kuburan lokal yang bertebaran di sekitar lingkungannya.  Polisi bahkan menemukan fakta bahwa pakaian yang dikenakan oleh mayat mumi tersebut adalah pakaian yang sama yang mereka gunakan saat dimakamkan.

Penyelidik kemudian menemukan kotak musik di dalam tubuh gadis-gadis yang sudah menjadi  mumi ini sehingga mereka dapat mengeluarkan suara ketika Moskvin menyentuh mereka.  Ada juga barang-barang pribadi dan pakaian di dalam beberapa mumi.  Satu mumi memiliki sepotong nisannya sendiri dengan namanya tertulis di dalam tubuhnya.  Yang lain berisi label rumah sakit dengan tanggal dan penyebab kematian gadis gadis itu.  Hati manusia yang kering juga ditemukan di dalam tubuh salah satu mumi itu.

Setelah menggali mayat-mayat dari kuburan mereka, Moskvin meneliti teori dan teknik mumifikasi dari buku-buku panduan dalam upaya untuk mengawetkan tubuh jenazah.  Dia mengeringkan mayat-mayat itu dengan menggunakan kombinasi garam dan soda kue dan kemudian menyimpan mayat-mayat itu di tempat-tempat yang aman dan kering di sekitar pemakaman. Setelah mayat-mayat itu kering, ia membawa mayat-mayat itu kembali ke rumahnya dimana ia menggunakan berbagai metode untuk membuat "boneka" dari mayat-mayat itu. Namun proses pengeringannya itu tentu saja tidak dapat mencegah mayat-mayat itu menjadi layu dan menyusut.  Tapi ia akan membungkus anggota tubuh mayat itu dengan  potongan-potongan kain agar terlihat penuh, atau dia akan menyumpal tubuh dengan kain perca dan bantalan, kadang-kadang juga menambahkan topeng lilin yang dihiasi dengan cat kuku di wajah mereka sebelum dipakaikan pakaian dan wig anak-anak yang berwarna cerah.
Lalu ia akan membungkus wajah bonekanya dengan stocking bahan nilon. Dia juga akan memasukkan tombol atau mata mainan ke dalam rongga mata gadis-gadis itu sehingga mereka dapat "menonton kartun" dengannya.

Detail-detail ini membuat tubuh-tubuh itu tampak seperti boneka besar buatan rumah, yang membuat orang tuanya tidak menyadarinya.

Sejarawan mengatakan bahwa ia sangat mencintai 'gadis-gadisnya', meskipun ada beberapa boneka di garasinya yang menurutnya tidak disukai.

Dia mengatakan jika dia menggali kuburan para gadis karena dia kesepian.  Dia mengatakan dia masih lajang dan impian terbesarnya adalah memiliki anak.  Agen adopsi Rusia tidak akan membiarkan Moskvin mengadopsi anak karena dia tidak menghasilkan cukup uang.  Mungkin itu yang terbaik, dilihat dari kondisi apartemennya yang penuh tikus dan obsesi psikotiknya terhadap orang mati.

Moskvin menambahkan bahwa dia telah melakukan apa yang dia ingin lakukan  karena dia sedang menunggu ilmu dan menemukan cara untuk menghidupkan orang mati.  Sementara itu, ia menggunakan larutan garam dan soda kue sederhana untuk mengawetkan para gadis kecil.  Dia merayakan ulang tahun bonekanya seolah-olah itu adalah anak-anaknya sendiri.

Orang tua Moskvin mengaku tidak tahu apa-apa tentang asal mula sebenarnya dari "boneka" Moskvin.

Elvira, ibunya yang saat itu berusia 76 tahun, berkata, “Kami melihat boneka ini tetapi kami tidak curiga ada mayat di dalamnya.  Kami pikir itu adalah hobinya untuk membuat boneka sebesar itu dan tidak melihat ada yang salah dengan itu. ”

Sepatu di apartemen Moskvin cocok dengan jejak kaki yang ditemukan di dekat kuburan yang kotor

Pengadilan dan Hukuman
Secara keseluruhan, pihak berwenang menemukan 29 boneka seukuran manusia di apartemen Moskvin.  Usia mereka berkisar antara 3 hingga 12tahun. Satu mayat dia simpan selama hampir sembilan tahun.

 Moskvin memang bukan pembunuh, ataupun nekrofilia tapi tindakannya tetap sebuah kejahatan dan didakwa dengan selusin kejahatannya, yang semuanya berhubungan dengan pengrusakan kuburan.  Media Rusia memanggilnya "The Lord of the Mummies" dan "The Perfumer" (setelah novel Parfum karya Patrick Suskind).

Tetangga terkejut.  Mereka mengatakan bahwa sejarawan terkenal itu pendiam dan bahwa orang tua Moskvin adalah orang baik.  Tentu saja, bau tengik keluar dari apartemennya setiap kali dia membuka pintu,
Orang tua Moskvin

Banyak yang menggambarkan sosok Movskin memang memiliki "keanehan" tetapi tidak akan membayangkan bahwa ia memiliki hobi yang juga aneh, mumifikasi.

Di pengadilan, Moskvin mengakui 44 tuduhan penyalahgunaan makam dan mayat.  Dia berkata kepada orang tua para korban, "Kalian telah meninggalkan gadis-gadismu, tapi aku membawa mereka pulang dan menghangatkan mereka."

Apa sesungguhnya motif Moskvin
Moskvin telah menyatakan bahwa ia merasakan simpati yang besar terhadap anak-anak yang mati dan merasa bahwa mereka dapat dihidupkan kembali dengan ilmu pengetahuan atau ilmu hitam. Dia menyimpan jasad para gadis dalam bentuk boneka sebagai upaya agar kelak dia bisa menemukan cara untuk menghidupkannya kembali.  Moskvin mengatakan bahwa dia sadar kalau dia melakukan kejahatan, tetapi merasa anak-anak yang mati itu "memanggil" kepadanya, memohon untuk diselamatkan.  Ia percaya bahwa menyelamatkan anak-anak lebih penting daripada mematuhi hukum. Ia juga termotivasi oleh keinginannya sendiri untuk memiliki anak, khususnya seorang anak perempuan. Moskvin sering menyesali bahwa ia tidak pernah memiliki anak dan pada satu titik berusaha mengadopsi seorang gadis kecil yang bertentangan dengan keinginan orang tuanya,  tetapi keinginannya ditolak oleh agen adopsi karena penghasilannya yang rendah. Moskvin menyangkal jika ia memiliki ketertarikan seksual pada boneka itu dan malah menganggapnya sebagai anak-anaknya.  Dia akan berbicara dan berinteraksi dengan mayat-mayat itu, menyanyikan lagu untuk mereka, menonton kartun dengan mereka, dan bahkan mengadakan pesta ulang tahun dan merayakan liburan untuk kebahagiaan mereka.
mumi seorang gadis kecil dalam wujud 'boneka'

Dalam sebuah wawancara setelah penangkapannya, Moskvin menjelaskan bahwa sebagai seorang ahli budaya Celtic, ia telah mengetahui bahwa para Druid tidur di kuburan untuk berkomunikasi dengan roh-roh orang mati.  Dia juga mempelajari budaya masyarakat Siberia, khususnya, budaya Yakuts kuno, dan menemukan bahwa mereka memiliki praktik serupa untuk berkomunikasi dengan orang mati.  Moskvin mulai mencari berita kematian anak-anak yang baru meninggal.  Ketika dia menemukan berita kematian yang "berbicara" kepadanya, dia akan tidur di makamnya untuk menentukan apakah roh anak itu ingin dihidupkan kembali atau tidak.  Moskvin mengklaim bahwa dia telah melakukan ini selama sekitar dua puluh tahun dan tetap berkeyakinan bahwa dia tidak pernah menggali kuburan tanpa seizin anak di dalamnya.  Seiring bertambahnya usia, secara fisik terasa menyakitkan baginya untuk tidur di kuburan, jadi dia mulai membawa mayat-mayat itu pulang ke tempat yang lebih nyaman untuk tidur di dekat mereka.  Dia berharap roh-roh itu akan lebih bersedia untuk berbicara di rumah yang aman dan ramah dan mungkin lebih mudah baginya untuk mendengar ketika mereka tidak lagi berada di bawah tanah.

Akankah Anatoly Moskvin suatu saat dibebaskan?
Moskvin didiagnosis menderita skizofrenia dan dijatuhi hukuman perawatan di bangsal psikiatris.  Meskipun pada September 2018, ia dihadapkan dengan sebuah kesempatan untuk melanjutkan perawatan kejiwaan di rumahnya.

Keluarga korban berpikir sebaliknya.
Natalia Chardymova, ibu dari korban pertama Moskvin, percaya Moskvin harus tetap dikurung selama sisa hidupnya.

“Makhluk ini membawa ketakutan, teror dan kepanikan ke dalam (hidup) saya.  Aku takut kalau ia suatu saat bebas dan  pergi ke mana pun ia inginkan.  Baik keluargaku maupun keluarga para korban lainnya tidak akan bisa tidur nyenyak.  Dia perlu dijaga.  Aku menuntut hukuman seumur hidup.  Hanya di bawah pengawasan medis, tanpa hak gerak bebas. "

Jaksa setempat setuju dengan penilaian Ms. Chardymova, meskipun psikiater mengatakan Moskvin, sekarang berusia awal 50-an, dan dalam kondisi membaik.

Sejak penangkapannya, teman teman  Moskvin meninggalkannya dan orang tuanya hidup dalam isolasi karena lingkungan yang telah mengucilkan mereka.  Elvira dan suaminya memiliki perasaan ingin bunuh diri, tetapi suaminya menolak.  Keduanya dalam kondisi tidak sehat.

Moskvin diduga meminta kepada pihak berwenang untuk tidak terlalu dalam jika ingin mengubur kembali  'gadis-gadis'nya, karena ia akan menggalinya kembali jika kelak ia dibebaskan.

"Aku masih kesulitan memahami jenis 'pekerjaannya' yang memuakkan, tetapi selama sembilan tahun dia tinggal bersama mumi di kamarnya," ujar Natalie.
Ia kemudian melanjutkan,
"Aku bersamanya (anak gadisnya) selama sepuluh tahun,  tapi dia sudah tinggal bersamanya (mumi anaknya) selama sembilan tahun."

Dalam persidangan pada tanggal 25 Mei 2012, pengadilan Distrik Leninsky Nizhny Novgorod menganggap Moskvin tidak layak untuk diadili dan membebaskannya dari tanggung jawab pidana.  Dia malah dijatuhi hukuman "tindakan medis koersif". Penuntut puas dengan keputusan tersebut dan tidak mengajukan banding atas putusan tersebut.

Moskvin dipindahkan ke klinik psikiatris, dengan kunjungannya ditinjau secara teratur.  Pada Februari 2013, sidang menyetujui perpanjangan perawatan kejiwaannya. Pengobatannya diperpanjang lagi pada April 2014,
dan lagi pada bulan Juli 2015.  Pada tahun 2014 seorang juru bicara menyatakan, "Setelah tiga tahun mengawasinya di klinik psikiatrik, sangat jelas bahwa Moskvin tidak sehat secara mental untuk diadili.
Karena itu ia akan dirawat untuk perawatan psikiatrik di klinik." Tahun 2019, setiap permintaan untuk perpanjangan perawatan Moskvin telah disetujui.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book