Rumah Sakit Byberry di Philadelphia adalah institusi penuh skandal dan mengerikan dengan banyak dugaan perilaku yang tidak wajar didalamnya.
Rumah sakit ini didirikan sebagai rumah sakit mental yang dapat menampung berbagai pasien dengan gangguan fisik dan mental
Pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan anak dan cerita-cerita mengerikan lainnya menjadi kejahatan yang mengerikan yang dilakukan di Rumah Sakit Byberry selama hampir 60 tahun.
Pada akhirnya rumah sakit ini ditutup pada tahun 1988.
Penyalahgunaan yang meluas menjadi tidak terkendali di rumah sakit itu. Pasien ditahan jauh lebih lama dari yang diperlukan, tidak diberi makan, dibius agar lebih tenang, dan bahkan dipukuli.
Kesehatan pasien juga tidak diperhatikan karena rumah sakit tidak memiliki staf dan persediaan yang memadai yang diperlukan agar pasien tetap sehat dan menjaga rumah sakit agar tetap bersih. Pasien juga sering berusaha melarikan diri dari rumah sakit tersebut dengan alat apapun agar bisa keluar dari sana.
Pada tahun 1919, dua perawat membunuh pasien. Mereka mencekiknya karena diasumsikan sang pasien memiliki PTSD yang ia dapat sepulang dari medan perang. Perawat itu dimaafkan dan dipekerjakan kembali di rumah sakit dengan bayaran lebih tinggi.
Pada tahun 1987, William Kirsch menuntut rumah sakit ini karena menahannya selama 3 tahun.
Pasien pria diminta untuk mengawasi bangsal anak
Kurangnya staf di bangsal anak terbukti sangat buruk bagi pasien anak-anak. Alih-alih mempekerjakan anggota staf yang berkualitas, rumah sakit ini meminta pasien mental yang paling stabil untuk bertindak sebagai "petugas" untuk anak-anak. Itu adalah keputusan yang mengerikan, dan sebagai hasilnya banyak anak menalami kekerasan seksual
Perusahaan obat diizinkan melakukan percobaan pada manusia
Smith Kline-France Company yang bekerjasama dengan rumah sakit untuk pengujian obat yang mereka ciptakan, "Thorazine." Perusahaan mendapat banyak kebebasan, merawat pasien dengan sejumlah perawatan eksperimental.
Eksperimen sebagian besar merupakan pasien mental sehingga mereka secara mental tidak mampu untuk menuntut secara hukum atau hanya sekedar bercerita kepada keluarganya tentang apa yang terjadi di rumah sakit. Dengan demikian rumah sakit tidak akan terganggu oleh anggota keluarga yang meragukan rumah sakit tsb.
Seorang pasien membunuh pasien lainnya dan menyebarkan bagian tubuhnya di seluruh rumah sakit
Dari banyak pembunuhan yang terjadi di Byberry, pembunuhan seorang pasien wanita oleh Charles Gable di tahun 1987 sejauh ini yang paling mengerikan.
Gable diduga membunuh dan memutilasi pasien wanita itu. Ia kemudian menyebar potongan tubuh itu keseluruh ruangan rumah sakit. Konon beberapa pasien mental tertangkap sedang bermain dengan gigi korban dan rahang bawah setelah menemukannya di tanah.
Pasien tidak diberi penghilang nyeri saat sedang melakukan prosedur perawatan
Praktik sesat lainnya - dan saat ini bisa termasuk sebuah kriminal - tidak memberikan obat penghilang rasa sakit untuk pasien yang sakit jiwa. Keyakinan mengerikan yang dipegang oleh para profesional medis saat itu adalah bahwa orang yang sakit mental memiliki reaksi fisiologis yang berbeda terhadap rasa sakit, mereka diyakini tidak memerlukan pembunuh rasa sakit sebelum dan sesudah prosedur. Lebih menyedihkan lagi adalah ketidakmampuan bagi banyak pasien untuk mengekspresikan ketidaknyamanan mereka.
Bangunan Itu kemudian berganti nama setelah terbongkarnya kejadian yang mengerikan terjadi di dalamnya
Nama asli fasilitas itu, yang dibangun pada tahun 1928, adalah Philadelphia Hospital For Mental Diseases. Pasien termasuk pemabuk, pecandu narkoba, orang dengan gangguan belajar, orang dengan gangguan fisik, dan siapa saja yang dianggap "gila" cukup dikirim ke rumah sakit jiwa ini.
Pada tahun 1930-an seorang fotografer menyelinap masuk dan mengungkapkan kondisi mengerikan rumah sakit yang mendorong Negara Bagian Pennsylvania untuk menyatakan kepemilikan dan menamainya Philadelphia State Hospital.
Para pemimpin instansi kerap mengganti para pengawas rumah sakit untuk menutupi tejadinya kekeran di dalamnya
Rumah sakit ini dibangun untuk menampung maksimal sekitar 2.100 pasien tetapi membengkak menjadi lebih dari 4.000 pada satu titik. Hal ini menimbulkan ketegangan tidak hanya pada staf, tetapi juga menciptakan kekurangan makanan, persediaan, dan pemeliharaan gedung. Jumlah pasien jauh melebihi batas. Pada 1931, rumah sakit itu dinilai melebihi kapasitas hingga 300% dan membutuhkan perbaikan lebih dari $ 1 juta.
Bagian langit-langit telah runtuh di banyak tempat, memungkinkan hujan masuk dan merusak bangunan lebih jauh. Pintu bangsal pasien yang berusaha melarikan diri dipaku agar mereka tidak bisa lolos. Selama keberadaan rumah sakit ini, kepemimpinan tidak dapat atau tidak akan membuat perubahan positif dan pengawas sering kali diganti.
Ketika rumah sakit akhirnya ditutup, itu membawa ke babak mengerikan lain dalam kehidupan pasien
Pada 1990, Byberry kelebihan kapasitas, seperti biasa, tetapi ini akhirnya dianggap tidak bisa diterima. Para dokter diberi pilihan untuk mempekerjakan sejumlah besar perawat atau menutupnya.
Karena reputasinya yang buruk, dan kurangnya dana, rumah sakit itu ditutup. Penutupan cepat ini memiliki beberapa akibat. Beberapa pasien bunuh diri, tetapi yang lebih menyedihkan lagi adalah lebih dari 2.500 pasien dilepaskan tanpa perawatan.
Terungkap beberapa bagian yang lebih mengerikan dalam metode Rumah Sakit
Charles Lord mengungkap apa yang dilakukan di rumah sakit itu. Charles adalah seorang pasifis yang bekerja di fasilitas itu selama Perang Dunia II.
Charles menggambarkan bangunan tersebut sebuah tempat di mana para lelaki dewasa, yang telanjang, mondar-mandir di dalamnya tanpa melakukan apapun. Ia juga mengungkapkan "violent ward" di mana sering terjadi perkelahian dan di mana banyak pasien ditahan.
Rumor Byberry yang berhantu
Byberry ditutup pada tahun 1990 dan dihancurkan pada tahun 2006. Bagian yang sangat menyeramkan adalah bangunan bawah tanah. Salah satu kisah menyeramkan Byberry yang paling menakutkan dan melibatkan pengunjung yang datang adalah hantu mantan pasien yang bersembunyi di lorong-lorong yang siap menakuti pengunjung yang datang.
Ritual setan dan penyembahan iblis lainnya juga konon terjadi di bangunan bawah tanah ini. Tidak ada bukti pasti, tetapi dengan trauma dan kemarahan yang terkait dengan sejarah bangunan, hal tersebut menjadi tidak mengejutkan.
Sedih dan miris bacanya. Seharusnya pasien dirawat dg manusiawi tanpa diperlakukan berbeda dg orang normal lainnya. Pmerintah jg saat itu ngga peduli dg kondisi RS yg memprihatinkan. Klimaksnya pasien malah jd korban. Cukup terjadi di masa lalu smoga di jaman ini RS utk pasien berkebutuhan khusus nerapin standar tinggi utk pegawai maupun metode perawatannya dan ada kontrol rutin dr pmerintah.
ReplyDelete