Lewis Carroll adalah nama penulis buku Alice in Wonderland, yang memiliki nama asli Charles Lutwidge Dodgson. Tahukah kamu, jika sosok Alice dalam kisah Alice in Wonderland benar benar ada. Bukan tentang kisah petualangannya yang ajaib namun lebih kepada sosok gadis kecil bernama Alice. Pengarangnya, Lewis Carrol terinspirasi dari seorang anak bernama Alice Liddell. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang juga merupakan teman Carroll sendiri.
Ya, mereka berteman, tapi nyatanya hubungan mereka tidak seperti yang dibayangkan. Dan bisa dibilang tidak wajar. Tidak seperti kisah Alice in Wonderland itu sendiri yang dari permukaan tampak polos.
Inspirasi awal muncul di benak Lewis Carroll untuk membuat cerita tentang petualang Alice in Wonderland saat ia berada di atas perahu dayung.
Pada 4 Juli 1862, Caroll sedang menaiki perahu dari Oxford ke Godstow bersama Pendeta Robinson Duckworth, dan tiga anak perempuan, Edith yang berusia 8 tahun, Alice yang berusia 10 tahun, dan Lorina yang berusia 13 tahun. Caroll ditugaskan untuk menghibur anak-anak dan menciptakan cerita yang menyenangkan dengan banyak karakter aneh dan tidak biasa.
Caroll mengarang cerita tentang seorang gadis kecil dengan meminjam nama si kecil Alice Liddell.
Alice, yang baru berusia 10 tahun pada waktu itu, terpesona oleh kisah ajaib Carroll dan memintanya untuk menuliskan cerita itu untuknya. Caroll pun menulis cerita itu, dan ketika dia membagikannya dengan anak-anak yang lain, Caroll mulai menyadari bahwa dia memiliki 'sesuatu' yang kelak akan menjadi kisah seni klasik.
Awal mula pertemuan Caroll Lewis dan Alice Liddell
Alice Liddell adalah anak keempat dari sepuluh bersaudara. Ia adalah putri dari Henry Liddell dan istrinya Lorina Hanna Liddell. Dia memiliki 2 saudara perempuan, 1 kakak bernama Lorina dan 1 orang adik bernama Edith (sisa saudaranya yang lain semua laki laki).
Ketika keluarga Liddell pindah ke Oxford pada tahun 1856, tidak lama setelah itu, keluarga itu bertemu dengan Charles Lutwidge Dodgson (nama asli Lewis Caroll) yang bertemu keluarga itu saat ia sedang memotret katedral pada tanggal 25 April 1856. Alice Liddell baru berusia tiga tahun ketika dia pertama kali bertemu Lewis Carroll. Carroll, yang pada waktu itu seorang fotografer dan setelah dekat dengan keluarga Liddell, dia meyakinkan mereka untuk memberikan ijin kepadanya mengambil foto gadis-gadis kecil mereka.
Orang tua Alice setuju dengan hal itu, mereka justru senang memiliki seorang fotografer pria yang tertarik pada keluarga mereka dan ingin mengabadikan gambar anak anak mereka. Carroll saat itu berusia akhir 20-an.
Semuanya tampak manis dan
innocent, Lewis Carroll bukan hanya teman tapi menyayangi keluarga Liddell. Tapi hubungannya dengan Alice terbilang intim dengan cara yang seharusnya bukan seperti itu hubungan antara seorang gadis kecil dan pria dewasa.
Foto kontroversial
Namun di antara ribuan foto yang diambil Carroll, ada beberapa foto yang pastinya membuat setiap orang tua merasa khawatir.
Salah satu foto Alice Liddell yang paling terkenal yang diambil oleh Caroll adalah ketika dia berusia enam tahun. Di foto itu, Alice berpose sebagai gadis pengemis. Dia tidak memakai sepatu, dan gaunnya jatuh dari bahunya. Gambar itu mungkin terinspirasi dari puisi Lord Tennyson, "
The Beggar Maid." Alice bersandar di dinding taman dalam pose yang provokatif.
Dan ada pula foto gadis-gadis muda itu telanjang, bersantai di laut.
Namun, gambar yang paling mengerikan adalah foto yang disimpan Carroll dalam koleksi pribadinya bertahun-tahun hingga kematiannya. Itu adalah foto seluruh tubuh saudara perempuan Alice, Lorina, yang masih terlalu muda untuk melewati masa pubertas, berpose
telanjang bulat.
Catatan harian yang hilang
Sepanjang waktu ia mengenal Alice Liddell, Lewis Carroll membuat catatan harian yang cermat dan terperinci. Sebagian besar masih ada hingga hari ini - tetapi halaman-halaman yang dia tulis antara tahun 1858 dan 1862 ketika Alice berusia di bawah 10 tahun, telah hilang.
Hubungan Carroll dengan keluarga Liddell berantakan selama tahun-tahun itu dan apa pun yang terjadi, Carroll sangat sedih - atau mungkin malu - sehingga ia merobek semua kenangan itu dari bukunya.
Pada tahun 1996, Karoline Leach menemukan apa yang kemudian disebut sebagai dokumen "
Cut pages in diary" —sebuah catatan yang diduga ditulis oleh keponakan Charles Dodgson(Lewis Caroll), Violet Dodgson, yang merangkum halaman yang hilang.
Catatan itu berbunyi:
"L.C. learns from Mrs. Liddell that he is supposed to be using the children as a means of paying court to the governess—he is also supposed by some to be courting Ina".
"L.C." adalah Lewis Carroll, dan "Ina" adalah kakak perempuan Alice, Lorina.
Tidak ada catatan mengapa perpecahan antara Caroll dan keluarga Liddell bisa terjadi, karena keluarga Liddell tidak pernah terbuka membicarakannya.
Namun penulis biografi seperti Morton N. Cohen mengatakan, kemungkinan Caroll ingin menikahi Alice Liddell yang berusia 11 tahun, dan mungkin saja ini adalah penyebab dari perpecahan hubungan mereka yang tidak bisa dijelaskan oleh keluarga Liddell.
|
Lewis Caroll |
Penulis biografi Alice Liddell, Anne Clark menulis bahwa keturunan Alice mendapat kesan bahwa kemungkinan Caroll ingin menikahinya, tetapi "Orang tua Alice memiliki harapan lain untuk pasangan Alice kelak yang jauh lebih baik."
Menurut pendapat Clark bahwa di era Victoria Inggris keinginan (untuk menikahi gadis muda) seperti itu tidak mustahil seperti kelihatannya. Sebagai contoh, John Ruskin, kritikus seni di era Victoria misalnya, jatuh cinta dengan seorang gadis berusia 12 tahun sementara adik laki-laki Caroll juga berusaha untuk menikahi seorang gadis berusia 14 tahun, tetapi mereka menunda pernikahan itu hingga enam tahun kemudian.
Hal ini menyimpulkan kemungkin bahwa renggangnya hubungan antara Caroll dan keluarga Liddell disebabkan oleh kekhawatiran tentang dugaan rumor yang menghubungkan Caroll dengan pengasuh keluarga Liddell dan "Ina" (kakak perempuan Alice, Lorina). Sehingga rumor tentang keinginan Caroll menikahi Alice sedikit terbantahkan.
|
Lewis Caroll dan anak anak |
Dalam sebuah buku yang berjudul,
The Mystery of Lewis Carroll, menunjukkan bahwa masalah itu disebabkan oleh Lorina yang menjadi terlalu terikat pada Caroll.
Setelah kejadian ini, Caroll menghindari rumah Liddell selama enam bulan tetapi akhirnya kembali mengunjungi mereka pada bulan Desember 1863. Namun, tampaknya hubungan kedekatan mereka tidak seperti sebelumnya dan persahabatan itu berangsur-angsur menghilang.
Selama enam bulan, Carroll dilarang menemui anak-anak Liddell. Tapi dia berusaha keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan mereka. Dan pada bulan Mei 1864, Caroll berhasil meyakinkan mereka untuk membiarkannya berkunjung. Caroll ingin membawa gadis-gadis itu keluar, menuju sungai sekali lagi untuk menceritakan kepada mereka kisah-kisah seperti yang dia lakukan sebelumnya. Dan dia meminta izin kepada Ny Lindell.
Namun, sesuatu telah berubah. Dengan adanya halaman catatan harian Carroll yang hilang, kita tidak akan pernah tahu pasti apa yang terjadi, tetapi pendapat Ny. Liddell tentang Caroll telah berubah. Ny Liddell pernah mengatakan bahwa Caroll sekarang, tidak lagi bisa dipercaya untuk sendirian dengan putri-putrinya.
Carroll kemudian hanya bisa melihat anak anak itu beberapa kali lagi dan selalu bersama ibunya.
|
Alice Liddell 18th |
Seiring waktu, Alice menjadi muak dengan perhatian Caroll. Sementara Caroll hidup seperti Peter Pan - bocah lelaki yang tidak pernah dewasa - sementara Alice memang tumbuh dewasa.
Terakhir kali Caroll memotret Alice saat ia berusia 18 tahun, saat gadis itu sedang merenung. Gambar yang diambil pada tahun 1870 sangat mencolok. Alice terlihat mengenakan pakaian bagus dengan tangan tergenggam di pangkuannya. Dia terlihat tidak nyaman dan tegang.
Jika mata benar-benar merupakan jendela jiwa, maka seolah-olah dia sedang bosan ataupun jengkel.
Apakah Lewis Caroll seorang pedofilia?
Caroll memang "tampaknya meyakinkan banyak teman-temannya bahwa keterikatannya pada anak perempuan telanjang bebas dari erotisme apa pun".
Tetapi hal tersebut akan berubah jika dilihat oleh generasi masa depan.
Bahkan spekulasi tentang Caroll yang berniat menikahi Alice Liddell yang berusia 11 tahun dan sebagai penyebab "putusnya" hubungan keluarga mereka mungkin sebagai bukti lainnya.
Caroll memang memiliki hasrat terhadap anak-anak perempuan kecil dan hampir tidak tertarik pada dunia dewasa. Penulis, Catherine Robson menyebut Carroll sebagai "kekasih para gadis paling terkenal di era Victoria".
Penulis, Gertrude Thomson, pernah menerima surat dari Caroll dimana ia menulis:
"Aku akui bahwa aku tidak menyukai anak laki-laki telanjang di foto. Mereka sepertinya selalu ... membutuhkan pakaian, sedangkan orang hampir semua tidak menyadari, mengapa bentuk-bentuk gadis (anak anak kecil) cantik harus ditutup-tutupi."
Bahkan sebelum dia meninggal, Caroll pernah menulis,
"Seorang gadis berusia sekitar 12 tahun adalah kecantikan ideal bagiku."
Tampaknya cukup jelas bahwa Caroll seperti tertarik pada gadis-gadis muda dalam beberapa cara. Tetapi tidak ada bukti bahwa dia memiliki hubungan seksual dengan salah satu dari mereka.
Namun beberapa penulis dan cendekiawan lain telah menentang dasar bukti atas sebutan pedofilia terhadap Caroll. Mereka berpendapat bahwa fotografi anak Caroll saat itu adalah
mainstream dan modis di era Victoria saat itu. Bahwa pose telanjang anak-anak bahkan muncul di kartu Natal Victoria, menyiratkan penilaian sosial dan estetika yang sangat berbeda dari materi tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa adalah kesalahan para penulis biografi Caroll yang memandang fotografi anak Caroll dengan mata abad ke-20 atau ke-21.
Di era Victoria, anak-anak dianggap makhluk yang tidak bersalah. Penggambaran ini bukan bersifat seksual tetapi kesucian dan kemurnian.
Namun fakta lain memang berkata bahwa persahabatan Caroll dengan anak anak biasanya berakhir ketika gadis-gadis itu mencapai usia 14 tahun.
Tapi benarkah sosok Alice di Alice in Wonderland adalah Alice Liddell?
Sejauh mana sosok fiksi Alice diidentifikasi dengan Alice masih kontroversial. Kalau dari segi wajah, kedua Alice jelas tidak identik, dan meskipun sudah lama diasumsikan bahwa Alice fiksi memang mengacu kepada Alice Liddell, tapi penelitian terbaru telah membantah anggapan ini.
Caroll sendiri pernah mengatakan bahwa Alice-nya hanyalah imajiner dan tidak didasarkan pada sosok anak dalam dunia nyata sama sekali.
Ada desas-desus bahwa Caroll mengirim foto dari salah satu teman anak-anaknya yang lain, Mary Hilton Badcock, dan dia menggunakannya sebagai model Alice fiksinya, tetapi upaya untuk mencari dukungan dokumenter untuk teori ini terbukti sia-sia.
Gambar Caroll sendiri tentang karakter dalam naskah asli Alice's Adventures Under Ground menunjukkan sedikit kemiripan dengan Alice Liddell. Penulis biografi Anne Clark memiliki pendapat bahwa Caroll kemungkinan menggunakan Edith Liddell sebagai model untuk gambarnya.
|
Edith Liddell |
Setidaknya ada tiga tautan langsung ke Alice dalam dua bukunya. Pertama, ia mengaturnya pada 4 Mei (ulang tahun Alice), dan 4 November ('setengah' dari ulang tahun Alice). Dan dalam
buku Through the Looking-Glass, Alice fiksi menyatakan bahwa usianya adalah "7,5 tahun", sama seperti Alice Liddell pada tanggal itu.
Kedua, ia mendedikasikan novel itu
"untuk Alice Pleasance Liddell" (nama lengkap Alice Liddell)
Ketiga, ada puisi akrostik di akhir novel Through the Looking-Glass. Jika kita membaca ke bawah dan mengambil huruf pertama dari setiap baris, maka terlihat jika puisi itu menyebutkan nama lengkap Alice. Puisi itu tidak memiliki judul dalam
Through the Looking-Glass, tetapi biasanya disebut dengan baris pertama,
"
A Boat Beneath a Sunny Sky"
Sila dicermati:
A boat beneath a sunny sky,
Lingering onward dreamily
In an evening of July—
Children three that nestle near,
Eager eye and willing ear,
Pleased a simple tale to hear—
Long has paled that sunny sky:
Echoes fade and memories die.
Autumn frosts have slain July.
Still she haunts me, phantomwise,
Alice moving under skies
Never seen by waking eyes.
Children yet, the tale to hear,
Eager eye and willing ear,
Lovingly shall nestle near.
In a Wonderland they lie,
Dreaming as the days go by,
Dreaming as the summers die:
Ever drifting down the stream—
Lingering in the golden gleam—
Life, what is it but a dream?
Kelak ketika Alice menikah dan memiliki anak, ia pernah menulis surat kepada salah seorang anaknya yang bernama Caryll (perhatikan namanya, Caryll = Caroll?) bahwa dia "lelah menjadi Alice in Wonderland!"
Alice dan kisah cintanya
Namun setelah, Alice Liddell dewasa, ia akan menikah dengan pemain kriket bernama Reginald Hargreaves. Dia kemudian akan menjual draft pertama Alice in Wonderland yang diberikan Carroll sebagai hadiah saat ia berumur 12th.
|
Alice kecil, dewasa dan masa tua |
Namun sebelum ia bertemu Hargreaves, Alice Liddell dirumorkan pernah menjalin hubungan dengan Pangeran Leopold, putra bungsu Ratu Victoria, selama empat tahun. Saat itu dia melakukan perjalanan Eropa bersama Lorina dan Edith. Tapi karena darah Alice bukanlah keturunan bangsawan maka hubungan itupun terlarang.
Meski tidak ada bukti tentang hubungan keduanya tapi bertahun-tahun kemudian, ketika pangeran Leopold menikah dengan Princess Helena of Waldeck and Pyrmont, dia menamakan putri pertamanya, Alice.
Dan ketika Alice menikah dengan suaminya Reginald Hargreaves, dia menamai putra keduanya dengan nama Leopold. Dan Pangeran Leopold juga bertindak sebagai ayah baptis bagi Leopold kecil Alice.
Tapi bisa saja nama Alice dipilih Leopold karena diambil dari nama kakak perempuannya yang sudah meninggal, Princess Alice Grand Duchess of Hesse and by Rhine.
Seorang penulis biografi Leopold baru-baru ini menyatakan bahwa jauh lebih mungkin bahwa saudara perempuan Alice, Edith lah yang justru mendapat perhatian Leopold. Karena saat Edith meninggal dunia pada tanggal 26 Juni 1876, saat pemakamannya, Pangeran Leopold bertugas sebagai salah satu pembawa peti mati Edith.
Sementara itu, Lewis Carroll tidak pernah menikah hingga akhir hayatnya. Caroll meninggal di usia 66 tahun.
Gara-gara baca artikel ini, aku sampai Googling siapa pembuat asli cerita Alice in wonderland lho min. Ckckck... Ternyata begitu.
ReplyDeleteTapi emang para penulis jaman dulu yg karya2nya melegenda pasti punya perjalanan hidup yg tidak biasa. Mulai dari penulis cerita Peter pan, Winnie the Pooh, Peter rabbit, lord of the rings, bahkan sampai Harry Potter.
Will you please show some knowledge and respect and take down those TWO faked photos? FAKE and CRAP. Did you even KNOW?
ReplyDelete1. Alice on Dodgson's knee (give me a break, you really thought it was real??)
2. Alice kissing Dodgson (beyond belief that ANYONE thinks it is real????)
WTF?
Take it down.