Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Kisah Nyata Dibalik Misteri Pembunuhan Amityville


Pada bulan November 1974, Ronald DeFeo Jr membunuh seluruh keluarganya dan mengilhami salah satu kisah horor terbesar sepanjang masa: pembunuhan Amityville.

Hanya dengan menyebut nama Amityville New York, kita akan merasakan rasa dingin yang mencekam. Bukan karena kita sudah pernah mendengar nama tersebut melalui film film Hollywood, tapi rumah kolonial Belanda yang ikonis itu memang merupakan 1 dari 10 tempat berhantu versi majalah TIME karena kasus pembunuhan Amityville yang terkenal kejam.

Kepopuleran pembunuhan Amytville juga ditambah lagi dengan terbitnya buku berjudul sama pada tahun 1977 dan kemudian film franchise The Amityville Horror yang juga sukses di pasaran.
Buku Amityville Horror

Meskipun terlepas dari apa yang tertulis di bukunya bahwa itu diangkat dari 'kisah nyata' tentang roh dibalik rumah itu, dan bukti bahwa penduduk 112 Ocean Avenue - George dan Kathy Lutz - membuat cerita yang kelak menjadi urban legend.

Namun, yang lebih nyata lagi adalah kisah pembunuhan yang tidak bisa terbayangkan yang pernah terjadi di rumah itu sebelum ditempati oleh keluarga Lutz.

Pembunuhan Keluarga DeFeo

Pada dini hari tanggal 13 November 1974, enam anggota keluarga DeFeo dibunuh di tempat tidur mereka dengan senapan kaliber .35.
DeFeo Family

Ronald "Butch", DeFeo Jr., anak sulung berusia 23 tahun, mengaku telah membunuh seluruh keluarganya dengan sadis.

Dia telah membunuh orang tuanya, Louise dan Ronald DeFeo Sr., dan saudara-saudaranya Dawn yang berusia 18 tahun, Allison yang berusia 13 tahun, Marc yang berusia 12 tahun, dan John Matthew yang berusia sembilan tahun.

Pembunuhan Amityville yang mengerikan dianggap sebagai awal bagi arwah yang menghantui rumah di jalan 112 Ocean Avenue.  Namun, beberapa berpendapat bahwa keluarga DeFeo juga sebenarnya adalah korban dari rumah itu sendiri.

Jadi, apakah kehadiran roh jahat sudah ada di rumah itu sebelum pembunuhan Amityville sendiri terjadi? Yang akhirnya membuat seorang pria muda membunuh seluruh keluarganya?

Sementara diketahui jika masa kecil Ronald DeFeo Jr, sang pembunuh, secara finansial sangatlah terjamin, tetapi mungkin tidak merasa puas. Ayahnya adalah pria yang dominan dan kasar sementara  ibunya dikenal memiliki kepribadian yang  angkuh.  Karena hasl tersebut, Ronald DeFeo Jr. tumbuh menjadi sosok yang bermasalah saat remaja dan masa awal dewasanya.
Ronald DeFeo

Dia mulai mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi masalahnya.  Dia kerap menyerang secara fisik dan bahkan mengancam ayahnya dengan pistol.  Orang tua DeFeo berharap uang dan hadiah mingguan akan lebih mengendalikan putra mereka yang bermasalah.  Pada usia 18, Ronald secara teknis memegang pekerjaan di dealer mobil milik keluarganya meski ia jarang masuk kerja.

Jadi pada hari itu di tahun 1974, bukan hal yang aneh jika DeFeo memutuskan untuk bolos kerja pada siang harinya karena bosan.  Dia kemudian menemui teman-temannya di sebuah bar, terus-menerus menelefon rumahnya namun tidak ada yang mengangkat lalu mengeluh tentang hal itu kepada semua orang yang mau mendengarkan ocehannya.  Diapun akhirnya pergi.  Tapi selanjutnya, siapa pun yang melihat Ronnie, seluruh kota Amityville akan berubah selamanya.

Menurut buku American Mass Murderers karya Valrie Plaza, DeFeo masuk kembali ke bar sekitar pukul 6:30 pagi, lalu berteriak,
“Tolong aku! Ibu dan bapakku ditembak! ”

Beberapa pengunjung mengikutinya menuju rumahnya di Ocean Avenue dan menjadi saksi pemandangan mengerikan didalamnya.

Ada 6 mayat ditemukan di tempat tidur mereka. Para korban tampaknya ditembak dengan senapan bertenaga tinggi sekitar pukul 3:15.

Kedua orangtua DeFeo ditembak dua kali, sementara anak-anaknya semua terbunuh dengan satu tembakan.  Bukti fisik menunjukkan bahwa Louise DeFeo dan putrinya Allison sama-sama dalam keadaan tersadar pada saat kematian mereka.

Menurut Kepolisian Suffolk County,  semua korban ditemukan terbaring telungkup di tempat tidur. Keluarga DeFeo telah menempati rumah di jalan  112 Ocean Avenue itu sejak membelinya pada tahun 1965.

Tidak ada tanda-tanda adanya perlawanan di tubuh korban atau bukti bahwa mereka telah dibius sebelumnya. Tidak ada tetangga yang terbangun dan melaporkan jika mereka mendengar suara tembakan;  hanya anjing keluarga DeFeo, yang mengonggong di malam itu.

Setelah penyelidikan oleh polisi, alibi Ronald DeFeo tengah berada tempat kerja dan kemudian di bar mulai terbantahkan, ketika polisi mencatat bahwa keluarganya  sudah mati sebelum jam 6 pagi. DeFeo dengan panik mengubah ceritanya beberapa kali saat penyelidikan pembunuhan Amityville dilakukan.

Pada satu titik DeFeo mengklaim bahwa pembunuh bayaran Louis Falini membunuh keluarganya, dan membuat dirinya menyaksikan pembantaian itu.  Tetapi Falini memiliki alibi tengah berada luar negeri dan itu sangat kuat.  Dan segera DeFeo mengaku kepada polisi apa yang sebenarnya terjadi: dia membunuh keluarganya sendiri.

DeFeo diadili pada 14 Oktober 1975. Pengacaranya, William Weber, mengajukan gugatan kegilaan, menyatakan bahwa terdakwa mendengar suara-suara yang mengatakan kepadanya untuk membunuh keluarganya.

Namun, penuntut berpendapat bahwa DeFeo kemungkinan telah menyalahgunakan narkoba karena nyatanya ia memang bermasalah, dia sadar apa yang telah dia lakukan saat dia melakukan pembantaian Amityville.  Seorang juri menghukumnya atas enam dakwaan pembunuhan tingkat dua dan memberinya enam hukuman 25 tahun seumur hidup.

Pengakuan DeFeo yang  selalu berubah

DeFeo memang  selalu memberikan beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana pembunuhan itu terjadi.  Dalam wawancara tahun 1986 untuk Newsday, DeFeo mengklaim saudara perempuannya Dawn lah yang telah membunuh ayah mereka dan kemudian ibu mereka yang putus asa membunuh semua saudara kandungnya sebelum dia sendiri membunuh ibunya.  Dia menyatakan bahwa dia yang disalahkan karena dia takut mengatakan sesuatu yang negatif tentang ibunya kepada ayahnya, Michael Brigante Sr., dan paman ayahnya, karena takut mereka akan membunuhnya.

Paman ayahnya adalah Pete DeFeo, seorang mafia dari Genovese.  Dalam wawancara ini, DeFeo juga menegaskan dia telah menikah saat itu dengan seorang wanita bernama Geraldine Gates, dimana  dia tinggal bersama istrinya di New Jersey, dan itu sebabnya sang  ibu kerap menelepon untuk memintanya kembali ke Amityville untuk mendamaikan perselisihan antara  Dawn dengan ayah mereka.

Selanjutnya, ia pergi ke Amityville bersama saudara laki-laki Geraldine, Richard Romondoe, yang bersamanya pada saat pembunuhan dan dapat memverifikasi cerita itu sepenuhnya.

Pada tahun 1990, Ronald DeFeo Jr juga pernah menyatakan versi lainnya bahwa Dawn dan seorang penyusup yang tidak dikenal, yang telah melarikan diri dari rumah mereka sebelum DeFeo bisa melihatnya, adalah yang telah membunuh orang tua mereka,  kemudian Dawn membunuh saudara-saudara lainnya. DeFeo kemudian mengakui bahwa satu-satunya orang yang dia bunuh adalah Dawn dan itu adalah kebetulan ketika mereka tengah bertarung merebut senapan.

Sekali lagi, dia menegaskan bahwa dia menikah dengan Geraldine dan bahwa saudara lelakinya ada bersamanya pada saat pembunuhan itu.  Pernyataan tertulis dari Richard Romondoe diajukan ke pengadilan dan dinyatakan bahwa dia tidak dapat ditemukan untuk bersaksi secara langsung.  Bukti diajukan ke pengadilan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Suffolk County yang menunjukkan bahwa Richard Romondoe tidak ada dan bahwa Geraldine Gates tinggal di New York bagian utara dan menikah dengan orang lain (bukan DeFeo) pada saat pembunuhan.  Geraldine Gates tidak memberikan kesaksian pada persidangan ini karena pihak berwenang telah mengkonfrontasinya tentang klaim palsu dan pada tahun 1992 diperoleh pernyataan di bawah sumpah dimana ia mengakui bahwa Romondoe adalah sosok fiktif dan bahwa ia tidak benar-benar menikahi DeFeo hingga tahun 1989.
Dawn DeFeo

Namun di waktu yang lain DeFeo pernah memberi tahu para detektif:
"Begitu aku memulainya, aku tidak bisa berhenti. Itu berjalan begitu cepat".

Dia mengakui bahwa dia telah mandi dan memberesi tempat kejadian, dan merinci dimana dia telah membuang bukti penting seperti pakaian yang ternoda darah dan senapan Marlin juga peluru sebelum dia pergi meninggalkan rumah itu.

Perdebatan bahwa rumah Amityville berhantu

Kembali ke kisah urban legend tentang rumah tersebut.
Meskipun kisah-kisah tentang rumah Amityville yang berhantu dapat diperdebatkan, tapi ada sedikit keraguan bahwa Ronald DeFeo Jr telah melakukan pembunuhan massal terhadap keluarganya di rumah tersebut.  Tapi pertanyaannya masih ada: apakah rumah Amityville benar-benar berhantu?

Pengacara Ronald DeFeo Jr. William Weber lebih banyak mengetahui tentang rumah itu daripada yang kita duga.  Dia mengklaim bahwa George dan Kathy Lutz - penghuni rumah selanjutnya yang menempati rumah itu selama 28 hari - mendekatinya tentang sebuah ide untuk sebuah buku dan berkata,
"We created this horror story over many bottles of wine… It is a hoax."

Weber sejak itu mengajukan gugatan terhadap Lutz karena telah membawa 'kisah' yang berhantu itu ke penerbit buku.  Dia menuntut bagian dari keuntungan $ 60 juta. Akhirnya, mereka membayar $ 2.500 ditambah $ 15.000 di luar pengadilan untuk jasanya terkait dengan buku dan film berikutnya.

Setelah perdebatan bahwa kisah Lutz family sebenarnya hanyalah karangan saja, pada bulan Juni 1979, George dan Kathy Lutz melakukan tes polygraph menyangkut pengalaman mereka selama tinggal di rumah itu. Tes itu dilakukan oleh Chris Gugas dan Michael Rice. Hasilnya? Tidak ada indikasi kebohogan dalam cerita keluarga Lutz tentang rumah Amityville yang berhantu.

loading...
Kamu sendiri bagaimana? Lebih percaya bahwa rumah Amityville memang angker atau tidak?
Amityville House then and now

Tapi beberapa pemilik rumah selanjutnya setelah keluarga Lutz tidak lagi menempati rumah itu pada tahun 1976 telah melaporkan bahwa tidak ada masalah apapun saat tinggal di sana.  James Cromarty, yang membeli rumah itu pada tahun 1977 dan tinggal disana bersama istrinya Barbara selama sepuluh tahun, berkomentar:
"Tidak ada hal aneh yang terjadi, kecuali untuk orang-orang yang datang karena terpicu buku dan filmnya."

Kisah rumah Amityville baik itu berhantu atau tidak, namun fakta sebenarnya adalah bahwa disana pernah terjadi pembunuhan yang telah merenggut 6 nyawa sekaligus.
Dan ke enam korban telah dimakamkan di pemakaman Saint Charles di Farmingdale

Comments

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book