Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty



Dari Cinderella hingga Little Mermaid, asal-usul di balik film-film Disney yang mungkin salah satunya atau semuanya menjadi favoritmu ternyata diam-diam lebih mengejutkan dan kejam yang mungkin tidak kamu bayangkan.

Kisah Disney lebih banyak di dasari dengan kisah  yang berakhir bahagia selamanya.  Bagi anak-anak di seluruh dunia, film-film Disney adalah sebuah impian.  Cerita cerita Disney telah banyak menginspirasi dan membahagiakan anak-anak sejak film animasi Disney pertama, Snow White and the Seven Dwarfs, rilis pada tahun 1937.

Akan tetapi, tahukah kamu jika banyak film klasik Disney, yang memiliki alur cerita yang dipoles bahkan mungkin terlalu jauh dari dongeng aslinya.  Banyak di dalamnya berbagai bentuk penyiksaan, dan hal-hal seperti itulah yang disingkirkan Disney ketika menulis ulang dongeng klasik itu untuk disajikan kepada anak anak.

Kisah pertama yang akan kita bahas adalah cerita Disney klasik,  Sleeping Beauty. Dalam kisah asli Sleeping Beauty, "pahlawan"nya adalah seorang raja yang bertemu dengan seorang putri cantik yang sedang tidur dan memutuskan untuk memperkosa dan menghamilinya saat dia sedang tidur.

Kisah Sleeping Beauty yang 'gelap' bisa dibilang sangat jauh berbeda dari film klasik Disney tahun 1959.
Kisah original Sleeping Beauty diciptakan oleh Giambattista Basile, yang diberi judul "Sun, Moon, dan Talia" (1634), "ratu jahat" yang menjadi Maleficent sebenarnya adalah istrinya sang "pahlawan".

Setelah kamu mengetahui kisah asli Sleeping Beauty, mungkin kamu tidak lagi bisa melihat versi Disney dengan pikiran yang sama.

1. Sleeping Beauty

Semua orang tahu kisah Sleeping Beauty, seorang putri yang dikutuk untuk tidur sampai cinta sejatinya datang membangunkannya dengan ciuman.  Tetapi versi asli dari kisah Sleeping Beauty sangat berbeda dari film Disney klasik.

Versi asli Sleeping Beauty pertama kali ditulis oleh seorang penulis Italia bernama Giambattista Basile, yang menerbitkan sebuah buku berjudul The Tale of Tales pada tahun 1634. Isinya lima puluh cerita berbeda, termasuk versi awal Rapunzel, Cinderella, Snow White, dan Sleeping Beauty.
Dan cerita Sleeping Beauty sendiri diberi judul,  "Sun, Moon, and Talia."  Buku Basile digunakan sebagai dasar cerita oleh Charles Perrault pada akhir abad ke-17 ketika ia menulis Mother Goose Tales, dan oleh Brothers Grimm di abad ke-19.

Sang raja memperkosa Sleeping Beauty dan sang putripun hamil

Ya, dalam versi aslinya, sang raja memperkosa orang asing yang sedang tertidur dan dalam cerita ini adalah Talia, si Sleeping Beauty.

Awal cerita

Setelah kelahiran seorang putri bangsawan, Talia, orang-orang bijak dan astrolog melalui ramalan bintang, mereka meramalkan bahwa hidup Talia akan terancam oleh serpihan rami.  Untuk melindungi putrinya, sang ayah memerintahkan agar tidak ada rami yang dibawa ke rumahnya.  Bertahun-tahun kemudian, Talia melihat seorang wanita tua memutar rami pada sebuah penggulung.  Dia bertanya kepada wanita itu apakah dia dapat merentangkan rami itu sendiri, tetapi segera setelah mesin itu mulai berputar, serpihan rami masuk di bawah kuku jarinya, dan dia jatuh ke tanah, dan sepertinya Talia sudah mati.  Karena tidak sanggup memikirkan untuk mengubur anaknya, ayah Talia menempatkan putrinya di salah satu perkebunan negaranya.

Beberapa waktu kemudian, seorang raja yang sedang berburu di hutan terdekat, sedang mengincar seekor elang hingga menuju ke sebuah rumah.  Di dalam rumah itu dia menemukan Talia dan terpesona akan kecantikannya. Dia mencoba untuk membangunkannya tapi  kemudian dia justru mengambil keperawanannya.  Dia mengangkatnya dalam pelukannya, dan membawanya ke tempat tidur, tempat dia memperkosa putri cantik itu.

Setelah raja berhubungan seks dengan Sleeping Beauty, ia pulang dan "untuk sementara waktu tidak memikirkan lagi tentang kejadian ini."  Mungkin, raja tidak berpikir itu hal yang aneh untuk menemukan seorang wanita yang sedang tidur sendirian di sebuah rumah.  Dan jelas dia tidak ragu untuk meninggalkannya setelah memperkosanya.

Namun tidak disadari sang raja, jika perbuatannya telah membuat Sleeping Beauty hamil. Sembilan bulan kemudian, Talia melahirkan dua anak, laki-laki dan perempuan, saat dia masih tidur.  Penulis melewati bagian entah bagaimana, tepatnya, Talia bisa  melalui persalinan anak kembar sambil tetap tertidur.

Setelah bayi lahir, dua peri muncul untuk membantu merawat mereka.   Para peri mencoba membantu bayi bayi yang baru lahir itu untuk menyusui.

Para peri, berupaya untuk menempatkan si kembar di payudara Talia yang sedang tidur sehingga mereka dapat menyusui, namun akhirnya, mereka menempelkannya para bayi itu di jari-jarinya.  Bayi-bayi yang baru lahir itu “sangat kuat mengisap sehingga serpihan rami yang tertancap di jari Talia keluar.”
Setelah rami — yang membuat Talia jatuh koma — pun hilang, ia ”terbangun seolah-olah dari tidur panjangnya.”

Ketika Talia terbangun dan mendapati dua bayi yang baru lahir sedang merayap di sisinya, ia tidak memiliki respons yang seharusnya, kaget misalnya, atau mungkin berteriak, karena ada bayi 'tidak dikenal' berada di sampingnya.

Melihat bayi bayi itu, dia justru menggendongnya dan mulai menyusui mereka.  Dan menemai mereka Sun dan Moon. Giambattista Basile tidak menyebutkan berapa lama sang putri telah tertidur, meskipun, ya setidaknya  minimal satu tahun (dengan perhitungan kasar, ia mengandung si kembar, ya itu hanya minimal).

Tetapi para pembacanya mungkin bertanya-tanya apakah gara gara tertancap rami yang menyebabkan Talia koma telah  membuatnya bersikap tidak seperti orang biasa yang terkejut mendapati dirinya tertidur lama dan ada bayi disampingnya.  Dan itu menjadi lebih buruk ketika raja datang kembali untuk mengklaim anak-anaknya.

Ketika raja kembali, si putri  tidur justru jatuh cinta padanya dan menjadi kekasihnya — ya, memang begitu ceritanya.

Tentu saja awalnya raja tidak memikirkan Sleeping Beauty untuk sementara waktu. Bahkan mungkin dia tidak berpikir jika perbuatannya saat itu telah membuat si putri tidur hamil. Tapi kemudian raja ingat kembali kepada Sleeping Beauty dan dia berharap bisa kembali untuk "kencan kedua" dengan wanita yang tidur (duh, jadi mikir yang macam macam).
Raja pun kembali menuju tempat si Sleeping Beauty.

Raja tentunya terkejut melihat Sleeping Beauty sudah terbangun — dan sedang merawat anak kembarnya.  Kisah aslinya mengklaim bahwa raja "sangat gembira, dan dia memberi tahu Talia (si Sleeping Beauty) tentang siapa dia sebenarnya dan bagaimana dia melihatnya, dan apa yang telah terjadi."

Sekali lagi, mungkin gara gara tidur panjangnya yang sudah memengaruhi pikirannya, Talia mungkin  berpikir daripada menikam raja atau menuntut tunjangan anak, akhirnya sang penulis,  Basile menceritakan, "ketika Talia mendengar pengakuan sang raja, persahabatan mereka terjalin dengan ikatan yang lebih erat."
Wow... Semudah itu yaaa....

Keduanya memulai hubungan romantis.  Namun, sang raja mengabaikan satu fakta kecil namun penting: dia sudah menikah.

Dalam versi asli, Maleficent bukan peri jahat, tapi dia adalah seorang ratu yang menikah dengan seorang pemerkosa dan selingkuh.

Dalam Sleeping Beauty Disney, Maleficent adalah "Mistress of All Evil" yang diproklamirkannya sendiri.  Dia adalah orang yang mengutuk bayi Aurora dengan ancaman mesin pintal, dan dialah yang menciptakan mesin pintal yang akhirnya membuat Sleeping Beauty tertidur.  Karena Maleficent, orang tua Aurora mengirimnya pergi untuk dibesarkan bersama para peri di hutan.  Dan Maleficent berubah menjadi naga untuk melawan Pangeran Phillip ketika dia mencoba menyelamatkan hidup Aurora.

Bahkan dalam versi Sleeping Beauty versi Charles Perrault, yang dipopulerkan dalam Mother Goose Tales-nya yang diterbitkan pada tahun 1697, wanita jahat itu adalah pergabungan antara "peri tua" dan "raksasa", yang dipenuhi dengan niat jahat.  Tetapi "penjahat" di Sun, Moon, dan Talia versi Giambattista Basile adalah istri raja, seorang wanita yang menikah dengan pemerkosa licik.

Maleficent mungkin tidak bersalah dalam versi asli Sleeping Beauty, tetapi begitu dia tahu bahwa suaminya selingkuh, dia kemudian menjadi ganas.  Dia mengancam seorang ajudan raja untuk mencari tahu rahasia selingkuhan raja, dan mengancamnya, "jika kamu menyembunyikan kebenaran dariku, kamu tidak akan pernah ditemukan lagi, hidup atau mati."

Dia pun menceritakan rahasianya, dan sang ratu menipu Sleeping Beauty untuk mengirim anak-anaknya kepada ratu.

Sang ratu memerintahkan juru masaknya untuk membantai anak-anak itu dan memasaknya menjadi "beberapa hidangan lezat untuk suaminya yang malang."  Si juru masak yang berhati lembut tidak mungkin bisa membunuh si kembar yang manis itu, jadi dia menyembunyikan mereka dan memasak dua ekor domba sebagai gantinya.  Kemudian, sang ratu duduk bersama raja untuk mengawasinya memakan anak-anaknya.  Setiap kali sang raja memuji makanan itu, istrinya berkata,
 "Eat, eat, you are eating of your own.”

Sang ratu tidak puas hanya dengan memberi makan anak-anak kepada suaminya yang selingkuh, jadi dia menculik Sleeping Beauty.  Sang ratu memanggil Sleeping Beauty, dengan mengatakan, "Kamu itu barang bagus, kamu rumput liar yang sakit, yang sedang menikmati suamiku."

Dia kemudian menyebut Sleeping Beauty dengan "gumpalan kotoran, wanita liar, yang membuat kepalaku pusing."

loading...
Sang ratu berencana untuk melemparkan Talia ke dalam api unggun, tetapi Talia mencoba untuk membela diri dengan mengatakan itu bukan kesalahannya, "karena sang raja, suaminya telah merenggut keperawanannya ketika dia sedang tertidur."
Tapi, pada titik ini, sang ratu menjadi bertambah marah.

Talia mengetahui apa yang akan terjadi setelah dia melihat api unggun, jadi dia membuat rencana untuk mengulur waktu.  Dia bertanya kepada ratu apakah dia bisa melepas pakaiannya sebelum dia dilemparkan ke dalam api karena pakaiannya ditutupi emas dan mutiara, sang ratu berkata, “Kamu bisa melepas pakaianmu. Aku setuju."
Talia perlahan mulai melepas pakaiannya satu per satu — jubahnya, roknya, korsetnya, dan pakaiannya.  Setiap kali dia melepas pakaian, dia berteriak keras.

Raja masuk ke dalam ruangan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan semua teriakan itu dan menemukan istrinya akan melemparkan selingkuhannya ke dalam api unggun.  Sang ratu memberi tahu raja bahwa anak-anaknya sudah mati dan dia memakannya, dan raja menjawab,
"Dasar kau pembangkang, kejahatan apa ini?"

Raja memerintahkan anak buahnya untuk melempar ratu, sang ajudan dan juru masak istana ke dalam api alih-alih Sleeping Beauty.  Namun sang koki memberi tahu raja bahwa anak anaknya masih hidup.

Raja dan Talia bersatu kembali dengan anak-anak mereka yang tidak terluka. Raja menikahi Talia, melupakan istri pertamanya yang sudah mati, dan keluarganya hidup bahagia selamanya.  Dalam sebuah cerita yang didasari dengan pemerkosaan, perselingkuhan dan penyerangan, salah satu kalimat yang paling mengganggu muncul di bagian paling akhir, ketika Giambattisa Basile memasukkan sebuah pepatah yang berfungsi sebagai moral dari cerita tersebut:
"Those whom fortune favors find good luck even in their sleep.”

Itu benar — moral dari cerita itu, menurut Basile, adalah bahwa keberuntungan bisa ditemukan bahkan ketika kita tidur.
Ya, dalam cerita ini berarti, perselingkuhan dan perkosaan terhadap wanita yang sedang tidur berakhir bahagia. Tidak heran Disney harus benar-benar mengubah ceritanya agar tidak terlalu menyeramkan dan menjijikkan.

Dalam kisah Sleeping Beauty, sebagian besar penulis berusaha menjelaskan bahwa Sleeping Beauty telah jatuh tertidur, dan hanya sang pangeran yang bisa membangunkannya.  Versi Charles Perrault, misalnya, mengatakan bahwa sang putri menyentuh mesin pintal, dan ketika mengenai tangannya, "dia jatuh pingsan."  Brothers Grimm menceritakan kisah serupa.  Ketika Sleeping Beauty mengambil mesin pintal dan menusuk dirinya sendiri, dia  "tertidur."

Tetapi versi asli oleh Giambattista Basile tidak mengatakan bahwa Sleeping Beauty tertidur — dia mengatakan bahwa Sleeping Beauty mati.  Dalam versi Basile, yang membuat Talia hilang kesadaran adalah flax/rami bukan mesin pintal yang mengutuk Sleeping Beauty.  Saat sang putri merentangkan beberapa rami, “rami itu menancap di bawah kukunya, dan dia jatuh ke tanah.”  Bahkan ayah Sleeping Beauty berasumsi dia sudah mati, membaringkannya di rumah di tengah perkebunan seolah-olah itu adalah makam.

Jadi ketika raja menyelinap ke tempat Sleeping Beauty diletakan dan berhubungan seks dengannya, dia mungkin berpikir wanita itu sudah mati juga.  Yang hanya membuat keseluruhan cerita itu jauh lebih buruk.

Kisah asli Sleeping Beauty seolah olah merayakan seorang raja yang memperkosa seorang wanita yang sedang tidur dan berbohong kepada istrinya, akhirnya melemparkan istrinya ke dalam api sehingga ia dapat menikahi kekasihnya.

Adegan dalam film Disney di mana Maleficent berubah menjadi seekor naga dan mencoba untuk bertarung dengan Pangeran Phillip terlihat sangat berbeda mengingat kisah aslinya.  Sesungguhnya penjahat yang sebenarnya dalam cerita itu sama sekali bukan ratu — namun seorang pemerkosa yang menghamili dan meninggalkan seorang putri yang tertidur adalah penjahat sebenarnya.

Comments

  1. Suami selingkuh,istri yg dibunuh.. nice story 🤦🏻‍♀️

    ReplyDelete
    Replies
    1. padahal yang jahat suaminya kalau aku jadi ratu yang aku buang ke api ungggun rajanya lah

      Delete
  2. Jadi dalam cerita aslinya, si Raja bejat memiliki kelainan necrophilia, alias gemar melakukan hub seksual dg mayat. Aseli....cerita aselinya tnyata horor abizzzzz

    ReplyDelete
  3. kenapa gak rajanya aja sih yang mati?
    kese

    ReplyDelete
  4. Anjir ya gue pula yg kasihan sma istrinya itu dri sleeping beauty itu sndri ya

    ReplyDelete
  5. Pantesan Disney mengganti semua cerita ini

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book