Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya terkenal Rudyard Kipling.
The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain.
Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam. Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis.
Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terkadang sebuah kisah nyata bisa lebih tragis dan tidak seindah dalam buku cerita. Begitu pun dengan kisah Dina Sanichar
Dina Sanichar dibesarkan oleh serigala dan menghabiskan beberapa tahun pertama hidupnya dengan berpikir bahwa dia adalah serigala.
Faktanya, Dina adalah salah satu dari banyak anak liar yang ditemukan di India selama bertahun-tahun pada masa itu. Ternyata, negara ini memiliki sejarah panjang tentang anak-anak yang dibesarkan oleh semua jenis hewan, seperti macan kumbang, anjing, dan bahkan ayam. Benar benar seperti kisah dalam dongeng fiksi ya?
Bagaimana Dina Sanichar Ditemukan?
Pada tahun 1872, Dina Sanichar ditemukan oleh sekelompok pemburu di Uttar Pradesh, tepatnya di Distrik Bulandshahr, India. Anak laki-laki itu berjalan dengan empat kaki dan mengikuti sekawanan serigala
Setelah itu, sang bocah bersama teman-temannya, masuk ke dalam sarang mereka di gua. Pemandangan ini tentu saja sangatlah menarik sekaligus menakutkan bagi para pemburu tersebut. Bukan karena sekawanan serigala, melainkan kepada bocah misterius itu. Para pemburu bertekad untuk membawa anak itu. Dan yang dilakukan mereka pertama-tama adalah, dengan berusaha mengeluarkan mereka dari gua dengan cara membakarnya. Ketika serigala dan bocah itu akhirnya keluar, para pemburu membunuh serigala dan membawa bocah itu bersama mereka.
Dibawa Ke Panti Asuhan Dan Sulit Beradaptasi Dengan Lingkungan Barunya
Para pemburu membawa anak itu ke panti asuhan, Misi Sikandra di kota Agra, dimana dia kemudian dibaptis dan diberi nama Sanichar, yang berarti “Sabtu” dalam bahasa Urdu karena pada hari itulah dia tiba di panti asuhan, ia diduga berusia 6 tahun.
Dina memiliki IQ yang sangat rendah, menurut pastor Erhardt, yang merupakam kepala panti asuhan, mengatakan bahwa meskipun anak laki-laki itu bodoh, tetapi Dina masih menunjukkan tanda-tanda akal dan terkadang menunjukkan bakat yang sebenarnya. Selain itu, dia tidak pernah belajar berbicara. Di panti asuhan, banyak yang mencoba mengajarinya berbicara, tetapi dia tidak pernah berhasil belajar berbicara, membaca atau menulis.
Bocah itu hanya bisa berkomunikasi dengan membuat suara binatang, seperti menggeram dan melolong dan terus berjalan dengan empat kaki (dua tangannya yang berfungsi sebagai kaki). Itulah yang membuat para perawat kesulitan berkomunikasi dengan Dina.
Selain itu, Dina pun tidak mampu menggunakan bahasa isyarat. Orang yang tidak bisa berbicara ataupu memiliki bahasa berbeda biasanya dapat memahami satu sama lain hanya dengan menunjuk berbagai objek dengan jari mereka. Tetapi karena serigala tidak menunjuk (atau memiliki jari, dalam hal ini) gerakan universal ini tidak bisa dilakukan oleh Dina. Meski pada akhirnya Dina bisa sedikit paham dengan bahasa para perawatnya namun ia tetap tidak mampu berbicara bahasa manusia, mungkin baginya suara manusia sangatlah aneh.
Meskipun akhirnya Dina Sanichar belajar berjalan dengan dua kaki, dia masih belajar beradaptasi dengan mengenakan pakaian karena ia lebih suka telanjang
Selain itu, ketika Dina pertama kali tiba di panti asuhan, dia menolak untuk makan makanan yang dimasak dan akan mengasah giginya pada tulang. Pastor Erhardt pernah menulis pada salah seorang temannya, "Sebelum mereka makan atau mencicipi makanan apapun, mereka menciumnya dan ketika mereka tidak menyukai baunya, mereka membuangnya.”
Dina Bukan Satu Satunya Anak Liar di Panti Asuhan Tersebut
Tapi meski hampir tidak menunjukkan sifat manusia, tapi Dina berhasil memiliki teman manusia. Ternyata, di panti asuhan itu, ada anak liar lain yang juga dibesarkan bersama binatang. Karena kedua anak laki-laki itu tumbuh di alam liar, mereka mengalami kesulitan berhubungan dengan manusia dan mungkin itulah alasan mengapa mereka berhasil memiliki ikatan antara satu sama lain. Pastor Erhardt mencatat bahwa “ikatan yang aneh menyatukan kedua anak laki-laki ini, dan yang lebih tua pertama-tama mengajari yang lebih muda untuk minum dari cangkir.”
Menurut seorang ahli geografi, panti asuhan itu menampung banyak 'anak serigala' selama bertahun-tahun sehingga mereka tidak lagi aneh ketika anak anak liar lain ditemukan di hutan. Justru sebaliknya, mereka akan lebih terkejut dan aneh jika ”tiba tiba mereka mendapat kiriman pasokan daging setiap hari”.
Dina Sanichar Meninggal Dunia di Usia 35 Tahun
Salah satu dari sedikit kebiasaan manusia yang berhasil dikuasai Dina adalah merokok! Tapi banyak yang percaya bahwa merokoklah yang kemudian membuatnya menderita TBC, yang kelak akan merenggut nyawanya.
Perkembangan Dina secara keseluruhan tidak normal: bahkan setelah 10 tahun hidup di antara manusia, dia masih terlihat cemas dan gelisah. Tingginya hampir lima kaki, memiliki gigi yang sangat besar dan dahi yang rendah. Setelah menghabiskan sebagian besar masa kecilnya dengan serigala dan dipisahkan secara paksa dari rumahnya sendiri di hutan, dia pasti merasa seperti sosok asing yang kebingungan, yang tiba tiba tinggal diantara manusia
Dina meninggal pada tahun 1895 karena TBC, di usia 35 tahun
Anak Anak Liar Lainnya
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, ada banyak cerita tentang anak-anak liar yang dibesarkan oleh hewan yang ditemukan di India selama bertahun-tahun
Sekitar waktu penemuan Dina, empat anak serigala liar lainnya juga dilaporkan di India, dan selama bertahun-tahun, ada lebih banyak lagi kasus ini.
Faktanya, cerita tentang anak-anak yang dibesarkan oleh serigala telah muncul di seluruh India. Dalam kebanyakan kasus, para pekerja yang merawat anak-anak adalah satu-satunya narasumber, bukti keberadaan anak anak serigala ini, jadi apakah mereka benar-benar liar masih bisa diperdebatkan.
Beberapa percaya bahwa panti asuhan mungkin telah menemukan anak anak itu untuk perhatian media. Yang lain berhipotesis bahwa anak-anak itu mungkin tidak dibesarkan oleh hewan sama sekali tapi mereka sebenarnya memiliki cacat intelektual atau fisik. Dalam hal ini, cerita cerita yang beredar mungkin berdasarkan dari kesimpulan orang-orang tentang perilaku mereka.
Hidup Dina Sanichar Sangat Singkat Tapi Kisah Tentang Anak-Anak Liar Tetap Ada
Salah satu kasus anak liar paling terkenal lainnya adalah dua gadis bernama Amala dan Kamala. Kabarnya, gadis-gadis ini diselamatkan dari sekawanan serigala di India pada 1920-an. Orang yang menemukannya bernama J.A.L. Singh dan dia mengklaim bahwa mereka melolong, berjalan dengan empat kaki, dan hanya makan daging mentah.
Ada lebih banyak cerita seperti itu di luar sana, tetapi banyak dari mereka yang kemudian dibantah. Jadi, kita tidak akan pernah tahu.
Jika kita masih memiliki keraguan atas kebenaran hidup Dina Sanichar, namun bagaimana dengan bukti keberadan mereka yang lebih modern?
Di era yang lebih modern, keberadaan anak anak liar pun telah ditemukan.
Oxana Malaya |
Oxana Malaya, seorang gadis Ukraina yang lahir pada tahun 90-an, dibesarkan oleh anjing-anjing liar setelah orang tuanya yang pecandu alkohol meninggalkannya di luar ketika dia masih bayi.
Ketika dia ditahan oleh pekerja sosial, dia tidak bisa berbicara dan bergerak merangkak. Setelah bertahun-tahun menjalani terapi, Oxana belajar berbicara bahasa Rusia. Dia sekarang punya pacar dan bekerja di peternakan merawat hewan.
Shamdeo, seorang anak laki-laki India, berusia sekitar empat tahun ketika ia ditemukan hidup dengan serigala di dalam hutan di India. Menurut L.A. Times, ”giginya menajam, kukunya panjang bengkok, dan kapalan di telapak tangan, siku, dan lututnya”. Dia juga mati muda.
Shamdeo |
Begitu pula dengan Dina Sanichar, yang baru berusia 35 tahun ketika tubuhnya terkena TBC pada tahun 1895. Meskipun ia akhirnya menghabiskan sebagian besar hidupnya yang singkat di tempat yang asing baginya, dia tidak pernah sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kehidupan di panti asuhan.
Entah sepenuhnya benar atau hanya dilebih-lebihkan, kisah Dina Sanichar memiliki alur yang sama seperti yang tertulis dalam karya Kipling, The Jungle Book. Yaitu, tentang seseorang yang dibesarkan di dunia yang sama sekali berbeda dari dunia kita.
Penulis tidak pernah secara eksplisit mengklaim bahwa karakter Mowgli-nya didasarkan pada Dina Sanichar, meskipun ada alur dalam buku tersebut yang menggambarkan cara Dina dirawat. Selain itu, garis waktunya cukup tepat, karena buku itu diterbitkan kira-kira 20 tahun setelah penemuan bocah itu.
Tidak seperti Mowgli, Dina tidak meninggalkan hutan dengan sukarela dan agak dipaksa kembali ke masyarakat manusia
Meskipun dia secara paksa dibawa kembali ke masyarakat, dia tidak pernah berhasil memenuhi harapan orang-orang di sekitarnya. Setelah menghabiskan 6 tahun pertama hidupnya tinggal di hutan, tidak mungkin baginya untuk mengubah pikirannya dan berubah menjadi manusia sesungguhnya. Jadi, selama sisa hidupnya, dia terus menjadi makhluk tragis yang menyedihkan.
Karena di satu sisi, Dina tetap terikat secara psikologis akan kehidupannya di hutan selama sisa hidupnya
Uheriasubc_te2002 Jeremy Lewis Download crack
ReplyDeletequebracversmor
luccoMma_ro Gina Glover Link
ReplyDeleteLink
Microsoft Publisher 2019
Prima Cartoonizer 4.4.3
myiberwari