Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Jack The Ripper Sang Pembunuh Berantai Yang Penuh Misteri

Cerita mengenai Jack the Ripper yang menteror kota London dimulai tahun 1888. Ia membunuh setidaknya lima wanita dan memutilasi tubuh mereka dengan cara yang tidak biasa, menunjukkan bahwa si pembunuh memiliki pengetahuan substansial tentang anatomi manusia.  Pelakunya tidak pernah ditangkap — atau bahkan diidentifikasi — dan Jack the Ripper tetap menjadi salah satu dari penjahat Inggris paling terkenal di dunia.
Kelima korban pembunuhan yang dilakukan Jack the Ripper terjadi dalam jarak satu mil satu sama lain, di dekat distrik Whitechapel East End London, dari 7 Agustus hingga 10 September 1888.

Sejumlah surat diduga dikirim oleh si pembunuh ke London Metropolitan Police Service (sering dikenal sebagai Scotland Yard), mengejek petugas tentang pembunuhan yang dilakukannya serta memberikan petunjuk mengenai pembunuhan yang akan datang yang pada awalnya diduga sebagai tipuan.

Ivestigasi yang tak terhitung jumlahnya tersebut tetap tidak dapat membuktikan identitas pembunuhnya baik nama dan motifnya masih belum diketahui.
Berbagai teori tentang identitas Jack the Ripper mencoba untuk diungkap selama beberapa dekade terakhir, termasuk dugaan terhadap seorang pelukis di era Victoria, Walter Sickert, seorang migran Polandia dan bahkan cucu Ratu Victoria sendiri pernah menjadi terduga.
Lima lokasi korban Jack The Ripper

The ‘Whitechapel Butcher’

Pada akhir 1800-an, East End London adalah sebuah distrik yang terkenal karena kemelaratan, kekerasan, dan kejahatan.

Saat itu prostitusi dikatakan ilegal jika itu menyebabkan gangguan publik, dan ribuan rumah pelacuran dan rumah sewaan menyediakan layanan seksual selama akhir abad ke-19.

Pada saat itu, kematian atau pembunuhan seorang wanita malam jarang dilaporkan di media atau dibahas di lingkungan sosial yang lebih intelek.  Padahal begitu banya para wanita malam yang menjadi sasaran serangan fisik, yang terkadang mengakibatkan kematian.

Di antara kejahatan yang terjadi, seorang wanita malam bernama Emma Smith, menjadi salah satu korban yang meninggal dunia. Ia dipukuli dan diperkosa dengan memakai sebuah benda oleh empat orang pria.

Namun, serangkaian pembunuhan yang dimulai pada Agustus 1888 itu lebih menonjol dari kejahatan kejahatan lainnya dimasa itu karena penjagalan sadis yang dilakukan oleh sang pembunuh.

Jack the Ripper tidak hanya menghabisi nyawa korbannya dengan pisau, ia memutilasi dan mengeluarkan organ organ tubuhnya,  seperti ginjal dan rahim.
Kejahatannya seolah menunjukkan akan kebenciannya terhadap wanita.

Lima korban Jack The Ripper, Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes, dan Mary Jane Kelly dikenal sebagai "canonical five" menjadi legenda di sekitarnya dan menjadi penelitian sejarah, cerita rakyat, dan pseudohistory.

Banyaknya serangan terhadap perempuan di East End selama periode ini menambah ketidakpastian berapa banyak sebenarnya korban yang dibunuh oleh orang yang sama. Ada sebelas kejadian pembunuhan terpisah, yang berlangsung antara 3 April 1888 hingga 13 Februari 1891, dalam catatan kepolisian saat itu yang dimasukkan ke dalam berkas "pembunuhan Whitechapel". Ada yang berpendapat jika mereka dibunuh oleh orang yang sama, tetapi lima dari sebelas pembunuhan Whitechapel, yang dikenal sebagai "canonical five", diyakini memang dilakukan oleh Jack the Ripper.
Hal tersebut dilihat dari kondisi korban seperti luka tenggorokan yang dalam, mutilasi abdomen dan area genital, pengangkatan organ dalam, dan mutilasi wajah sebagai ciri khas dari modus operandi Ripper.


Dua kasus pertama dalam file pembunuhan Whitechapel, kasus Emma Elizabeth Smith dan Martha Tabram, tidak termasuk dalam "canonical five"
Emma Elizabeth Smith dan Martha Tabram
Smith dirampok dan dianiaya secara seksual di Osborn Street, Whitechapel, pada 3 April 1888. Sebuah benda tumpul dimasukkan ke dalam vaginanya, menghancurkan peritoneumnya.  Dia menderita peritonitis dan meninggal pada keesokan harinya di Rumah Sakit London.  Dia mengatakan bahwa dia telah diserang oleh dua atau tiga pria, salah satunya adalah seorang remaja.

Tabram terbunuh pada 7 Agustus 1888;  dia menderita 39 luka tusuk.  Kondisi dari korban, tidak adanya motif yang jelas, dan kedekatan lokasi (George Yard, Whitechapel) dan tanggal terjadinya pembunuhan yang dilakukan Ripper kemudian membuat polisi menghubungkan mereka. Tapi hal berbeda dari pembunuhan canonical five dan Tabram  adalah perbedaan dalam pola luka.

Canonical Five
Tubuh Mary Ann Nichols ditemukan sekitar pukul 3:40 pagi pada hari Jumat 31 Agustus 1888 di Buck's Row (sekarang Durward Street), Whitechapel.  Tenggorokannya terpotong oleh dua sayatan, dan bagian bawah perut sebagian terbuka dan bergerigi.  Beberapa sayatan lain pada perut disebabkan oleh pisau yang sama.
Mayat Annie Chapman ditemukan sekitar pukul 6 pagi pada hari Sabtu 8 September 1888 di dekat pintu di halaman belakang 29 Hanbury Street, Spitalfields.  Seperti dalam kasus Mary Ann Nichols, tenggorokan  Chapman dipotong oleh dua sayatan. Kondisi perut yang disayat terbuka, yang kemudian diketahui bahwa rahim Chapman juga dikeluarkan . Pada pemeriksaan, seorang saksi menggambarkan melihat Chapman sekitar pukul 5:30 pagi dengan seorang pria berambut gelap dengan penampilan lusuh namun sopan

Elizabeth Stride dan Catherine Eddowes terbunuh pada dini hari, Minggu 30 September 1888. Mayat Stride ditemukan sekitar pukul 1 pagi di Yard Dutfield, di luar Berner Street (sekarang Jalan Henriques) di Whitechapel.  Penyebab kematiannya adalah satu sayatan yang memotong arteri utama di sisi kiri leher.  Tidak adanya mutilasi di perut menyebabkan ketidakpastian tentang apakah pembunuhan Stride dikaitkan dengan Ripper atau apakah ada hal lain yang membuat sang pelaku tidak menyayat perut saat menyerang korban.
Para saksi mata mengatakan jika mereka seperti melihat Stride dengan seorang lelaki malam itu tetapi dengan ciri yang berbeda. Beberapa mengatakan bahwa pria tersebut berkulit terang, dan yang lain mengatakan berkulit gelap;  beberapa mengatakan bahwa pria itu berpakaian lusuh, dan yangnya mengatakan berpakaian bagus.

Tubuh Catherine Eddowes ditemukan di Mitre Square di Kota London, tiga perempat jam setelah Stride.  Tenggorokannya terputus dan perutnya robek karena luka yang panjang, dalam dan bergerigi.  Ginjal kiri dan bagian rahim utama telah diangkat.  Seorang lelaki setempat bernama Joseph Lawende tengah melewati alun-alun dengan dua temannya tak lama sebelum pembunuhan itu, dan dia menceritakan jika ia melihat seorang pria berambut pirang berpenampilan lusuh dengan seorang wanita yang mungkin adalah Eddowes.  Pembunuhan Eddowes dan Stride kemudian disebut "double event".
Bagian dari celemek yang penuh darah milik Eddowes ditemukan di pintu masuk sebuah rumah petak di Goulston Street, Whitechapel.

Mayat Mary Jane Kelly yang dimutilasi ditemukan tergeletak di tempat tidur di kamarnya di Dorset Street, Spitalfields, pada pukul 10:45 pada hari Jumat 9 November 1888. Tenggorokannya telah dipenggal hingga ke tulang belakang,  dan perutnya hampir kosong dari organ-organ tubuhnya. Jantungnya pun hilang.

Lima pembunuhan kanonik dilakukan pada malam hari, mendekati atau di akhir pekan. Mutilasi menjadi ciri khas pembunuhan kecuali yang terjadi pada Stride. Nichols tidak kehilangan organ apa pun;  Rahim Chapman diambil;  Eddowes diambil rahim dan ginjalnya serta wajahnya dimutilasi;  dan tubuh Kelly dihancurkan dan wajahnya dirusak, meskipun hanya jantungnya yang hilang dari TKP.

Pembunuhan Whitechapel Lainnya
Kelly dianggap sebagai korban terakhir Ripper. Namun file pembunuhan Whitechapel mencatat empat pembunuhan lain yang terjadi setelah lima korban Ripper. Mereka adalah Rose Mylett, Alice McKenzie, the Pinchin Street torso, dan Frances Coles.

Mylett ditemukan dalam keadaan tercekik di Clarke's Yard, High Street, Poplar pada 20 Desember 1888. Tidak ada tanda-tanda perlawanan, dan polisi berasumsi jika ia secara tidak sengaja menggantung diri dengan kerah bajunya ketika dalam keadaan mabuk atau mungkin memang bunuh diri.

McKenzie terbunuh pada tanggal 17 Juli 1889. Beberapa memar kecil dan luka ditemukan pada tubuhnya yang ditemukan di Castle Alley, Whitechapel.  Salah satu ahli patologi yang memeriksa percaya ini adalah pembunuhan Ripper, meskipun yang lainnya tidak setuju.

Tubuh the Pinchin Street torso adalah tubuh tanpa kepala dan tanpa kaki dari seorang wanita tak dikenal yang ditemukan di bawah terowongan kereta api di Pinchin Street, Whitechapel, pada 10 September 1889. Kemungkinan pembunuhan itu dilakukan di tempat lain dan diduga bagian-bagian tubuh yang terpisah itu disebar untuk  dibuang.

Coles terbunuh pada 13 Februari 1891 di bawah terowongan kereta api di Swallow Gardens, Whitechapel.  Tenggorokannya dipotong tetapi tubuhnya tidak dimutilasi. James Thomas Sadler terlihat terakhir kali bersama Coles dan dia ditangkap oleh polisi, didakwa atas pembunuhannya, dan secara singkat dianggap sebagai Ripper. Dia dikeluarkan dari pengadilan karena kurangnya bukti pada 3 Maret 1891.

The Ripper Letters
Selama periode pembunuhan Ripper, media, polisi dan pejabat lainnya telah menerima lautan surat.

Beberapa surat dikirim oleh orang yang mengaku sebagai The Ripper
Namun, ada tiga surat yang diduga memang dikirim oleh The Ripper.


Dear Boss Letter
Ditulis 25 September, diterima oleh Kantor Berita Pusat pada 27 September 1888, pada hari yang sama dengan cap posnya.

Meskipun awalnya dianggap sebagai lelucon, Dear Bos Letter segera mendapat perhatian setelah pembunuhan Catherine Eddowes pada 30 September.  Dalam surat itu, penulis menyebutkan akan memotong telinga korban berikutnya.  Eddowes ditemukan dengan satu daun telinga terputus.

Dengan cara yang sama seperti Surat Ripper terkenal lainnya, Dear Boss Letter penuh dengan kesalahan ejaan, serta kesalahan tata bahasa dan tanda baca.

Isi tulisan Dear Boss Letter sebagai berikut (setelah di translit)

Bos yang terhormat,
Aku  mendengar polisi telah menangkap aku, tetapi mereka belum yakin itu aku.  Aku tertawa  mereka terlihat sangat pintar dan berpikir jika langkah mereka sudah benar. Lelucon tentang  Leather Apron  itu  pas sekali.  Aku bersama seorang pelacur dan aku terus merobeknya sampai aku lelah.  Itu pekerjaan hebatku yang terakhir.  Aku memberi wanita itu waktu untuk menjerit.  Bagaimana mereka bisa menangkapku sekarang.  Aku suka ppekerjaaku dan ingin melakukannya lagi.  Kamu akan segera mendengar tentangku dan permainan kecilku yang lucu.  Aku menyimpan benda merah yang pas di dalam botol bir jahe di pekerjaan terakhirku untuk ku tulis, tapi jadi lengket seperti lem jadi aku tidak bisa menggunakannya.  Tinta merah yang pas untukku ha ha ha.
Pekerjaan selanjutnya  yang aku lakukan,  akan memotong telinga wanita itu dan mengirimnya ke polisi hanya untuk bersenang-senang.  Simpan kembali surat ini sampai aku melakukan lebih banyak pekerjaan, kemudian memberikan langsung padamu.  Pisauku sangat bagus dan tajam dan aku ingin segera bekerja jika ada kesempatan.  Semoga berhasil.

Hormat saya

Jack the Ripper

Jangan pedulikan nama dagangku

PS Tidak bagus untuk mengirim surat ini sebelum aku membersihkan tinta merah dari tanganku, terkutuk,  belum beruntung.  Mereka bilang aku seorang dokter sekarang.  ha ha

Saucy Jack Postcard

Kantor Berita Pusat menerima Kartu Pos Saucy Jack pada 1 Oktober 1888, pada hari yang sama dengan cap posnya.  Tulisan tangan penulis pada kartu pos sangat mirip dengan yang terlihat pada Dear Bos letter. Saucy Jack Postcard menyebutkan tentang "peristiwa ganda", yang jelas mengacu pada pembunuhan Elizabeth Stride dan Catherine Eddowes, yang keduanya terjadi pada pagi hari tanggal 30 September.

Surat itu tertulis:
Aku tidak memberi kode pada Bos yang terkasih ketika aku memberimu tip, kamu akan mendengar tentang pekerjaan ganda si Saucy Jacky  besok. Tidak ada waktu untuk mendengarkan polisi, terima kasih telah menyimpan surat terakhir sampai aku mulai bekerja lagi.
Jack the Ripper

From hell

Mr Lusk
Aku mengirimmu setengah ginjal yang aku ambil dari seorang wanita yang kusiapkan untukmu, sepotong lainnya aku goreng dan ku makan, sangat enak.  Aku bisa mengirimmu pisau berdarah jika kamu mau menunggu sedikit lama

tertanda
Tangkap aku saat kau bisa Mishter Lusk

Para Tersangka The Ripper

Polisi telah mewawancarai lebih dari 8.000 orang, memasukkan lebih dari 300 tersangka dan menahan 95 lainnya.  Akhirnya, kepolisian London mengakui bahwa mereka tidak akan pernah menangkap iblis yang sulit ditangkap ini

Setelah 130 tahun dan berjam-jam mempelajari dan meneliti dengan seksama, sebagian besar sejarawan telah menjabarkan lima kandidat yang paling mungkin adalah Jack the Ripper.

Lima tersangka utama Jack the Ripper adalah:

Montague John Druitt

Pembunuhan Jack the Ripper berakhir dengan tiba-tiba. Seorang detektif London, Sir Melville McNaughton, yakin Ripper melakukan bunuh diri dengan lompat ke Sungai Thames.
Dan hal yang sama terjadi pada seorang guru muda dan pengacara bernama Montague John Druitt.

Druitt adalah pria berpendidikan Oxford;  dia berasal dari keluarga yang baik di Wimborne dan bekerja sebagai asisten kepala sekolah di Blackheath di London, sekitar 10 mil dari tempat pembunuhan itu dilakukan.

Ayah dan saudara laki-lakinya sama-sama ahli bedah dan meskipun Druitt memiliki pelatihan di bidang ini, ia tidak mengikuti jejak mereka.

Montague Druitt menghilang dari rumahnya sekitar 30 November 1888. Tiga minggu setelah pembunuhan Ripper terakhir terhadap Mary Jane Kelly, mayatnya ditemukan mengambang di Sungai Thames pada 30 Desember 1888.

Aaron Kosminski


Kosminksi pertama kali diduga sebagai tersangka Jack the Ripper pada akhir 1980-an oleh peneliti Martin Fido.  Kosminski lahir pada tahun 1864 di Rusia dan tiba di London pada awal tahun 1880-an.  Dia adalah seorang Yahudi dan bekerja sebagai tukang cukur di daerah Whitechapel selama periode Jack the Ripper meneror jalanan London Timur.

Menurut sebuah laporan polisi, Kosminski memiliki kebencian yang mendalam terhadap wanita dan memiliki kecenderungan melakukan pembunuhan.  Dia akhirnya dikirim ke rumah sakit jiwa sekitar tahun 1890 dan meninggal pada tahun 1919. Kosminski tetap menjadi tersangka kuat karena dia memang berada di daerah itu pada saat kejadian, dan usianya yang pas untuk menjadi pembunuh berantai.

Walter Sickert

painting by Walter Sickert reveal the identity of Jack the Ripper?

Teori yang mengatakan jika Jack the Ripper adalah seorang seniman dan pelukis terkenal  Walter Sickert pertama kali muncul pada buku  ‘Portrait of a Killer’ yang ditulis oleh Patricia Cornwell.

Dibukunya tersebut ditulis jika telah ditemukan DNA yang terhubung dengan Walter Sickert dengan surat yang ditulis Jack the Ripper

Meskipun ini pertama kaliya Sickert dituduh sebagai pembunuh tapi ini bukan pertama kalinya ia terlibat dalam kejahatan

Pada tahun 1975, penulis Stephen Knight mengemukakan pendapat bahwa Sickert telah menjadi bagian dari konspirasi Kerajaan yang melibatkan Freemason dan Dokter pribadi Ratu, Sir William Gull.

Lahir pada tahun 1860-an, Sickert memulai kehidupannya di Munich, Jerman, dan pindah ke London enam tahun kemudian bersama keluarganya.  Mungkin dia berada di daerah itu selama pembunuhan Jack the Ripper, namun, yang lain mengatakan dia mungkin berada di Prancis pada saat itu.

Dikatakan bahwa Sickert melukiskan petunjuk tentang pembunuhan Ripper ke dalam lukisannya dengan menggunakan simbol dan petunjuk halus pada latar belakang lukisannya - beberapa lukisannya menggambarkan pembunuhan.  Meskipun beberapa ahli berpendapat ini sangat akurat sebagai Jack the Ripper namun yang lain tetap tidak yakin.

Statusnya yang dicurigai diperkuat oleh klaim bahwa dia impoten dan ia telah merusak alat kelaminnya, beberapa ahli mengatakan bisa menjadi faktor pendorong kebrutalan seperti yang ditunjukkan Ripper kepada para korbannya.  Penelitian telah menunjukkan beberapa pembunuh berantai menderita disfungsi seksual dan mereka menggunakan pembunuhan sebagai cara untuk mendapatkan kepuasan.

David Cohen

Pendapat bahwa Jack the Ripper adalah seorang Yahudi Polandia kelas bawah pertama kali disampaikan oleh Asisten Komisaris Polisi Sir Robert Anderson dalam memoarnya.  David Cohen adalah seorang Yahudi Polandia kelas rendah yang ditemukan berkeliaran di jalan-jalan London Timur pada 7 Desember 1888.
Merasa bahwa pria itu mungkin berbahaya bagi dirinya dan orang lain, polisi membawanya ke kantor polisi yang kemudian ia muncul di pengadilan di mana ia tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.  Karena pihak berwenang tidak memiliki cara untuk mendapatkan nama pria itu, mereka membawanya ke workhouse, di mana ia terdaftar dengan nama David Cohen.  Ini rupanya nama yang digunakan untuk pria Yahudi yang tidak dikenal.  Masa kini, dalam prosedur kepolisian, ini akan dikenal sebagai karakter "John Doe".

Tidak lama setelah memasuki rumah kerja ia menjadi kejam dan harus ditahan dan akhirnya dipindahkan ke unit Colney Hatch Asylum yang lebih aman.  Dia tetap di sana sampai kematiannya pada akhir 1889.

Yang benar-benar kita ketahui tentang pria ini adalah usianya sekitar 23 tahun, memiliki rambut cokelat, mata cokelat, dan janggut.  Dia juga terdaftar sebagai tukang cukur.

Saat ini, Cohen kemungkinan besar telah didiagnosis menderita skizofrenia paranoid.

Cohen tetap menjadi tersangka karena beberapa faktor,  perilakunya yang beringas, usia yang tepat, berada di daerah itu pada saat kejadian dan penahanannya menjelaskan mengapa pembunuhan The Ripper tiba tiba berakhir.

Thomas Cutbush


Thomas Cutbush pertama kali disebut sebagai Jack the Ripper oleh koran Sun pada 13 Februari 1894. Lahir di Kennington pada tahun 1866, ayah Thomas Cutbush meninggal ketika ia masih sangat muda.  Dia digambarkan sebagai anak manja dan tinggal bersama ibu dan bibinya di 14 Albert Street, Kennington.

Pada tanggal 5 Maret 1891, tiga tahun setelah pembunuhan Jack the Ripper dimulai dan lebih dari dua minggu sejak pembunuhan Francis Coles, Cutbush dirawat di Rumah Sakit Lambeth dikarenakan delusi yang diduga disebabkan oleh Sifilis.

Cutbush kemudian melarikan diri dan bebas selama tiga hari, dengan membawa pisau yang dia gunakan untuk menusuk Florence Grace Johnson di bokong.  Dia juga berusaha melakukan hal yang sama pada Isabella Frazer Anderson di Kennington.  Dia akhirnya ditangkap kembali pada 9 Maret 1891. Kali ini dia dimasukkan ke Broadmoor, sebuah lembaga mental berkeamanan tinggi.
Di dalam rumah sakit jiwa, ia digambarkan memiliki perilaku kejam terhadap perawat dan ibunya sendiri dan berulang kali mengancam para perawat akan merobeknya dengan pisau.  Cutbush adalah tersangka yang pas karena deskripsinya mirip dengan deskripsi Jack the Ripper seperti yang dilihat oleh beberapa saksi mata.

Juga, ketika Cutbush diterima di Broadmoor pada tahun 1891, pembunuhan berakhir dan jalan-jalan di Whitechapel kembali damai, dan menjadikan Francis Coles sebagai korban pembunuhan Whitechapel terakhir.  Thomas Cutbush meninggal pada 5 Juli 1903 karena penyakit ginjal kronis.


Comments

  1. Makasih mimin, aku suka baca postingan2 mimin 😍

    ReplyDelete
  2. Dan sampai sekarang tidak diketahui siapa Jack the Ripper sebenarnya ya, bahkan ada yang menyebut Jill the Ripper karena pembunuh nya wanita.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book