Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Elisabeth Fritzl, Gadis Yang Disekap Di Dalam Rumahnya Sendiri Selama 24 Tahun Oleh Ayahnya Hingga Memiliki 7 Orang Anak

"I didn't think I would ever see you again. It's all too much for me. I don't ever want to see him again." 
Elisabeth Fritzl



Di Amstetten Ybbsstrasse no 4, Elisabeth Fritzl menghabiskan 24 tahun hidupnya ditahan seperti binatang yang dikurung di ruang bawah tanah di mana dia diperkosa sekitar 3.000 kali oleh ayahnya, "Incest Monster" Josef Fritzl

Awal kisah 
Kisahnya berawal Pada 28 Agustus 1984, dimana Elisabeth Fritzl yang saat itu berusia 18 tahun tiba tiba menghilang dari rumahnya.

Ibunya, Rosemarie buru-buru membuat laporan orang hilang, ia panik atas keberadaan putrinya.  Selama berminggu-minggu tidak ada kabar dari Elisabeth, dan orang tuanya telah berpikir hal yang terburuk kemungkinan terjadi. Lalu entah dari mana, sepucuk surat datang dari Elisabeth, yang menyatakan bahwa ia sudah bosan dengan kehidupan keluarganya dan melarikan diri.

Ayah Elisabeth, Josef mengatakan kepada polisi yang datang ke rumah mereka bahwa ia tidak tahu ke mana Elisabeth pergi, tetapi ada kemungkinan Elisabeth bergabung dengan sebuah kultus agama, sesuatu yang telah dia bicarakan sebelumnya tentang hal itu.

Tapi kenyataan yang sebenarnya adalah,  bahwa Josef Fritzl tahu persis di mana putrinya berada.  Elisabeth sesungguhnya berada sekitar 20 kaki tepat di bawah tempat polisi itu berdiri. 
(*mari kita tarik nafas panjang dulu) 


Hilangnya Elisabeth Fritzl

Pada 28 Agustus 1984, Josef memanggil putrinya ke ruang bawah tanah rumah mereka. Josef tengah memasang pintu di ruang bawah tanah yang baru direnovasi dan ia membutuhkan bantuan untuk membawanya.  Ketika Elisabeth memegangi pintu, Josef memperbaiki pintu itu.  Begitu pintu tersebut terpasang, Josef memaksa Elisabeth masuk dan memukulnya dengan handuk basah sampai pingsan.

Selama 24 tahun ke depan, bagian dalam ruang bawah tanah itu akan menjadi satu-satunya pemandangan yang akan dilihat Elisabeth Fritzl.

Josef telah memberikan kesaksian palsu tentang keberadaan putrinya kepada polisi juga istrinya, dengan mengatakan jika Elisabeth melarikan diri dari rumah demi ikut bergabung dalam sebuah sekte.  Akhirnya, penyelidikan polisi tentang keberadaannya tidak akan terpecahkan dan tak lama kemudian, dunia akan melupakan gadis Fritzl yang hilang.

Josef selalu pergi ke ruang bawah tanah rumahnya setiap pukul 9 pagi untuk membuat rancangan mesin-mesin yang akan ia jual.  Terkadang hingga larut malam, tetapi istrinya tidak khawatir - karena suaminya adalah seorang pekerja keras dan sepenuhnya didedikasikan untuk pekerjaannya.

Namun bagi Elisabeth Fritzl, Josef adalah monster.  Paling tidak, Josef akan mengunjunginya di ruang bawah tanah tiga kali seminggu.  Josef mulai memperkosanya, melanjutkan 'obsesi' yang ia sudah mulai ketika Elisabeth baru berusia 11 tahun.


Kehamilan Elisabeth
Dua tahun masa penyekapannya, Elisabeth hamil, meskipun kemudian ia mengalami keguguran saat 10 minggu kehamilan. Namun, dua tahun kemudian, dia hamil lagi, kali ini kandungannya sehat. Pada Agustus 1988, seorang bayi perempuan bernama Kerstin lahir.  Dan dua tahun berikutnya, bayi lain lahir, seorang anak lelaki bernama Stefan.

Kerstin dan Stefan tetap di ruang bawah tanah bersama ibu mereka, dengan jatah makanan dan air setiap minggu oleh Josef.  Elisabeth berusaha mengajari anak anaknya dengan pendidikan dasar yang ia miliki, dan berusaha memberi mereka kehidupan paling normal yang dia bisa lakukan meski dalam kondisi yang mengerikan di sebuah ruang tanpa jendela, tanpa cahaya siang atau perawatan medis selama puluhan tahun.

Dan selama beberapa tahun ke depan, Elisabeth pun melahirkan lima anak lagi. 
Satu lagi diizinkan untuk tetap di ruang bawah tanah bersamanya, satu meninggal tak lama setelah kelahiran, dan tiga lainnya dibawa ke atas untuk tinggal bersama Rosemarie dan Josef.
Empat anak hasil hubungan incest tersebut tidak pernah diizinkan meninggalkan ruang bawah tanah
Salah satu dari mereka, bayi laki-laki, menderita masalah pernapasan parah setelah lahir, dan Fritzl lebih membiarkan anak itu mati daripada memanggil dokter karena dia takut ketahuan. Dia membakar tubuh bayi  malang itu di tungku pembakaran kayu.
Rosemarie sama sekali tidak menyadari kejanggalan yang terjadi dari dalam rumahnya sendiri dan Josef.

Namun Josef tidak begitu saja membawa bayi bayi tersebut keatas untuk tinggal bersamanya.
Untuk menyembunyikan apa yang dia lakukan dari Rosemarie, ia pura pura menemukan anak,  dengan menempatkan bayi tersebut di semak-semak dekat rumah atau di depan pintu. Bayi itu akan dibungkus rapi dan disertai dengan catatan yang  ditulis oleh Elisabeth, yang menyatakan bahwa ia hanya kembali untuk "membuang" anaknya yang baru lahir di depan pintu rumahnya. Dengan mengatakan jika ia idak bisa merawat bayi itu dan meninggalkannya bersama orang tuanya untuk dirawat dengan aman. Bahkan layanan sosial Austria percaya cerita itu. Namun disisi baiknya,  ketiga anak Elisabeth yang tinggal bersama neneknya,  menjalani hidup yang normal. 

Yang anehnya, layanan sosial tidak pernah mempertanyakan sosok anak anak tersebut dan membiarkan Fritzl menjaga mereka seperti anak-anak mereka sendiri.  Bagaimanapun, para petugas sosial berpendapat bahwa Rosemarie dan Josef adalah kakek-nenek bayi-bayi itu.

Tidak diketahui berapa lama Josef Fritzl berniat untuk mengurung putrinya di ruang bawah tanah. Menurut pengakuan Josef, Elisabeth tidak akan pernah bisa melewati pintu karena ia akan tersengat listrik dan mati jika mereka mencoba kabur.
Apartemen keluarga Fritzl
Putri Elisabeth jatuh sakit
Hingga suatu waktu di tahun 2008, salah satu anak di ruang bawah tanah jatuh sakit.

Elisabeth memohon pada ayahnya untuk mengizinkan putrinya yang berusia 19 tahun, Kerstin, untuk mendapatkan perawatan medis.  Kerstin jatuh sakit dan mengalami kritis. Dengan enggan, Josef setuju untuk membawanya ke rumah sakit.  Dia mengeluarkan Kerstin dari ruang bawah tanah dan memanggil ambulans, mengklaim bahwa dia memiliki catatan surat dari ibu Kerstin yang menjelaskan kondisinya.

Selama seminggu, polisi menanyai Kerstin dan menanyakan informasi  tentang keluarganya.  Namun tidak ada yang bisa diungkap, karena memang tidak ada keluarga untuk dibicarakan. Polisi akhirnya menjadi curiga kepada Josef dan membuka kembali penyelidikan atas hilangnya Elisabeth Fritzl.  Mereka mulai membaca surat-surat yang menurut pengakuan Josef telah ditulis oleh Elisabeth yang sengaja ditinggalkan untuk keluarganya. Namun kepolisan mulai melihat ketidakkonsistenan di dalamnya

Pada tanggal 26 April 2008, Elisabeth berhasil melarikan diri dari ruang bawah tanah untuk pertama kalinya setelah hampir seperempat abad ia terkurung di dalamnya bersama ketiga anaknya, Kerstin, Stefan dan Felix, yang saat itu berusia 19, 17 dan 5 tahun. 
Elisabeth segera pergi ke rumah sakit untuk melihat putrinya di mana staf rumah sakit memberi tahu polisi tentang kedatangannya yang mencurigakan.

Malam itu, dia ditahan untuk ditanyai tentang penyakit putrinya dan kisah ayahnya. Setelah membuat perjanjian dengan kepolisian bahwa ia tidak akan pernah dipertemukan dengan ayahnya lagi, Elisabeth Fritzl menceritakan kisah pemenjaraannya selama 24 tahun.

Dia menjelaskan bahwa ayahnya menahannya di ruang bawah tanah dan dia melahirkan tujuh anak. Elisabeth menjelaskan bahwa Josef adalah ayah dari ketujuh anaknya. Ia bercerita jika Josef akan menemuinya di malam hari, membuatnya menonton film porno dan kemudian memperkosanya.  Dia menjelaskan bahwa Josef telah melecehkannya sejak Elisabeth berusia 11 tahun.

Polisi menangkap Josef Fritzl malam itu. Setelah penangkapan, anak-anak Elisabeth di ruang bawah tanah juga dibebaskan dan Rosemarie Fritzl meninggalkan rumah.  Rosemarie diduga tidak tahu apa-apa tentang peristiwa yang terjadi tepat di bawah kakinya.  Para penyewa yang tinggal di apartemen di lantai pertama rumah Fritzl juga tidak pernah tahu apa yang terjadi tepat di bawah mereka, karena Josef telah menjelaskan semua suara yang terdengar berasal dari pipa dan pemanas yang berisik.

Josef Fritzl, yang saat itu berusia 73 tahun, diadili di pengadilan kota Austria, Sankt Pölten, dan juri memutuskan dia bersalah atas pemerkosaan massal, inses, penahanan orang, pemaksaan dan pembunuhan karena kelalaian.
Dr Adelheid Kästner, psikiater yang mewawancarai Fritzl secara ekstensif sebelum persidangan, menyimpulkan bahwa pengalaman hidup Josef saat kecil yang mengerikan, sebagai seorang anak yang diasuh seorang ibu yang brutal dan tidak mencintainya telah mendorongnya untuk ingin "mengendalikan seseorang sepenuhnya."  "Seseorang" itu ternyata adalah putrinya sendiri Elisabeth yang diculik dan dipenjara di ruang bawah tanah dan mulai diperkosa ketika dia berusia 18 tahun, meskipun pelecehan itu dimulai ketika dia baru berusia 11 tahun.

Pengakuan Josef Fritz
Dalam sebuah wawancara dengan Josef,  ia bersikeras bahwa tujuan awalnya penyekapan itu adalah untuk "menyelamatkan" putrinya.  "Sejak dia mulai pubertas, Elisabeth berhenti melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, dia tidak menaati peraturan aku lagi. Dia akan menghabiskan sepanjang malam di bar dan pulang dengan bau alkohol dan merokok," kata Josef.
"Aku mencoba menyelamatkannya. Aku memberinya pekerjaan sebagai pelayan, tapi kadang-kadang ada hari dia bolos kerja."

Josef juga mengatakan jika putrinya telah mencoba melarikan diri dari rumah dua kali dan bergaul dengan "orang-orang dengan standar moral yang dipertanyakan".  Ia pun mengatakan:
"Itulah sebabnya aku harus membuat tempat di mana aku memberinya kesempatan - secara paksa - untuk menjauh dari pengaruh buruk dunia luar."

Josef juga menceritakan jika ia mulai membangun ruang bawah tanah itu sekitar tahun 1981 atau 1982 yang memang akan digunakan untuk penjara anaknya. Tempat tersebut dibangun dengan beton dan baja, pintu yang dioperasikan secara elektrik dengan sebuah remote control dan kunci kombinasi.  Ia juga mengatakan juga memberikan sebuah wastafel dan toilet kecil, tempat tidur, lemari es, listrik dan lampu.

Fritzl mengatakan keinginannya untuk berhubungan seks dengan putrinya meningkat ke titik di mana ia tidak lagi bisa mengendalikan diri.  Dia mengklaim bahwa dia memperkosa untuk pertama kalinya sekitar delapan bulan setelah penahanannya tetapi membantah bahwa dia pernah memborgolnya atau mengikatnya dengan tali seperti yang telah dilaporkan.
"Aku tidak perlu melakukan itu. Lagipula putriku tidak punya kesempatan untuk melarikan diri," katanya. 

Pada tahun 1993, Josef mengatakan jika ia memperpanjang bunker, memasang televisi, perekam video, dan radio di ruang bawah tanah.
"Aku bahkan memberi Elisabeth mesin cuci pada tahun 2002, sehingga dia tidak perlu mencuci semua pakaian dengan tangan."

 "Kami juga merayakan ulang tahun dan Natal di sana. Aku bahkan menyelundupkan pohon Natal ke ruang bawah tanah beserta kue dan hadiah."

Tetapi Fritzl juga mengakui bahwa puluhan tahun di bawah tanah tanpa sinar matahari, atau perawatan medis dan gigi, sangat memengaruhi kesehatan putrinya.  "Elisabeth tetap kuat, dia tidak pernah mengeluh, bahkan ketika giginya perlahan membusuk dan keluar dari mulutnya satu per satu. Dia menderita siang dan malam dengan rasa sakit yang tak tertahankan dan tidak bisa tidur," katanya

Untuk menyembuhkan sakit yang di alami keluarga gudang bawah tanahnya, sepertu flu, batuk dan penyakit aneh yang diderita Kerstin dan saudara lelakinya yang berusia lima tahun, Felix, Fritzl memberi mereka aspirin.  Namun kedua anak itu tampaknya mewarisi alergi terhadap obat dari nenek mereka.  Felix akan gemetar hebat dan Kerstin akan menjerit tak terkendali.

Fritzl mengatakan putrinya akhirnya mengatur sebuah rencana dengannya, dan menulis surat yang dirancang untuk menemani Kerstin yang pada saat itu, telah koma dan sangat membutuhkan perawatan di rumah sakit.  Kerstin dibawa ke rumah sakit, Elisabeth diizinkan untuk bergabung dengannya dan menghubungi polisi, setidaknya itu menurut pengakuan Josef.

Namun, Fritzl menyatakan bahwa itu adalah niatnya selama ini untuk membebaskan tahanan ruang bawah tanahnya dan "membawa mereka kembali ke rumah".
Seperti yang ia katakan,
"Aku semakin tua dan aku tahu bahwa, di masa depan, aku tidak lagi dapat merawat keluarga keduaku di ruang bawah tanah. Rencananya adalah Elisabeth dan anak-anak akan menjelaskan bahwa mereka disimpan di tempat rahasia oleh sebuah sekte. Mereka mengkhianatiku lebih cepat dari yang aku perkirakan karena masalah yang terjadi pada Kerstin", katanya.
Rumah sakit tempat Elisabeth dirawat
Fritzl akan hadir di pengadilan dan hakim hampir pasti akan memutuskan bahwa ia tetap di penjara sampai persidangannya.  Fritzl mengatakan dalam wawancaranya bahwa ia memahami "kemarahan" yang dirasakan orang luar tentang kejahatannya dan mengatakan para narapidana di penjara di kota St Pölten Austria menggedor dinding selnya dan berteriak: "Setan, kami akan membunuhmu".
"Aku hanya menginginkan satu hal sekarang dan itu adalah membayar apa yang telah aku lakukan".

Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Fritzl.  Dia sekarang ditahan di fasilitas khusus untuk penjahat mental di penjara Stein Austria.

Kehidupan Elisabeth Fritz paska kebebasannya
Sementara Elisabeth mendapatkan kehidupan normalnya di akhir 2008 setelah ia dan anak-anaknya dianggap cukup pulih untuk diberi rumah baru di "Desa X".  Elisabeth pun diberikan identitas baru sebagai upaya untuk menjaga kenangan buruknya. Ia pun disembunyikan dari media dan  membiarkannya menjalani kehidupan barunya dengan tenang dan normal.

Bukan saja hidup dengan identitas baru, Elisabeth pun tinggal di sebuah desa yang dirahasiakan namanya di Austria yang hanya dikenal sebagai "Desa X." Tidak ada lagi yang memanggilnya Ms. Fritzl. Ia dikabarkn tinggal di rumah dua lantai yang berada di bawah pengawasan CCTV dan patroli polisi di setiap sudut. Keluarga tidak mengizinkan wawancara di mana pun  dan menolak untuk diwawancarai. 

Selain penjaga keamanan, warga "Desa X" telah membentuk semacam pasukan untuk menjaga jurnalis dan pencari sensasi lainnya untuk menjauh dari sekitar 'desa X'
yang hanya beberapa kilometer jauhnya dari "House of Horror" tempat Elisabeth dulu disekap. 

Elisabeth juga dikabarkan telah menjalin hubungan dengan Thomas Wagner, seorang penjaga keamanan perusahaan sekuritas A&T Austria.  Dia 23 tahun lebih muda darinya. 
Wagner ditugaskan untuk menjaga keluarga Elisabeth tak lama setelah pindah untuk memastikan keselamatan mereka.

Sedikit demi sedikit Elisabeth pun dilaporkan telah  mengurangi terapi yang dia jalani untuk gangguan stres pasca-trauma. 

Hubungan antara tiga  anak-anak "lantai atas" (Krestin,  Stefan dan Felix) dengan saudara-saudari "lantai bawah" mereka (Lisa, Monika and Alexander) juga secara bertahap semakin meningkat.

Ketiga anak-anaknya di ruang bawah tanah mulai mengenal saudara dan saudari yang belum pernah mereka temui.  Awalnya, mereka merasa sulit untuk memanggil Elisabeth "Mutti" (Mum).  Tetapi yang lebih bermasalah adalah hubungan Elisabeth dengan ibunya, Rosemarie, 66. Dia tidak bisa percaya bahwa ibunya tidak mengetahui kebenaran, bahwa Rosemarie tidak bersekutu dengan Josef.

Anak-anaknya yang tinggal di ruang bawah tanah mengalami trauma yang luar biasa dan awalnya merasa sulit untuk menjalin hubungan dengan saudara mereka yang telah menjalani kehidupan normal. 

Kisah mehidupan baru Elisabeth yang selama ini disembunyikan, suatu hari 'dibocorkan' oleh saudara ipar Josef Fritzl, yang memilih untuk mengidentifikasi dirinya sebagai Christine R. Ia mendeskripsikan kehidupan sehari-hari Elisabeth sangat normal.
Elisabeth suka sekali berbelanja, menurut Christine R, yang hal tersebut tidak mungkin bisa Elisabeth lakukan ketika ia dikunci di ruang bawah tanah selama 24 tahun itu.  Elisabeth juga lulus ujian mengemudi tanpa kesulitan.  Anak-anaknya semua pergi ke sekolah dan bekerja keras. Christine R juga mengatakan Elisabeth tidak perlu khawatir dengan masalah keuangan karena pemerintahan Austria telah memberinya € 60.000 (£ 54.000) tunjangan anak. 

Felix, yang terkecil,  mendapat hadiah PlayStation. Felix dilaporkan sangat senang bermain rumput di halaman rumahnya dengan takjub.  Bagi mereka, melewati awan gelap kehidupan mereka adalah sebuah fenomena, menurut Berthold Kepplinger, kepala dokter klinik pada saat itu.
Akhir kehidupan yang bahagia ini mungkin belum terbayangkan oleh Elisabeth saat ia pertama kalinya melarikan diri dari penjara bawah tanahnya, kulitnya pucat karena telah terkurung tanpa sinar matahari dan ia hanya memakan makanan supermarket murah.  
Bahkan selama penyekapan itu,  Elisabeth kehilangan semua giginya setelah lebih dari dua dekade tanpa perawatan gigi.

Namun, pemulihan tersebut sedikit demi sedikit membawa hasil. Mungkin yang paling luar biasa adalah bahwa Elisabeth telah kembali menjalin hubungan baik dengan ibunya. Perjuangan Elisabeth Fritzl untuk kembali ke kehidupan yang relatif normal harus dianggap sebagai keajaiban. 
Perjuangan awalnya bukan saat ia melarikan diri,  tapi saat Elisabeth membujuk Josef untuk membawa putrinya Krestin yang pingsan karena gagal ginjal akut.
Elizabeth mulai berontak atas pemenjaraan dirinya. 

Dan hal yang paling emosional terjadi saat Elisabeth hadir di pengadilan saat ayahnya disidang. Pers dan publik dilarang untuk merekam apapun.  
Paska melarikan diri dari sekapannya, ini adalah pertama kalinya Josef melihat lagi ke arah Elisabeth. Dia menangis dan menangis. Pada saat itu Elisabeth tahu dia telah menang.





Comments

  1. 😭😭😭😭😭😭😭😭

    ReplyDelete
  2. Gak kebayang anak anak "lantai bawah" dari lahir gak pernah kenal dunia luar ..😫

    ReplyDelete
  3. Sediih bgd yaa bacanya

    ReplyDelete
  4. Kok engga hukuman mati aja ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keenakan lahh, bikin anaknya menderita sekian lamanya masa hukumannya cuma di DOR trus selesai ? Siksa dikit lahh biar seru 😎

      Delete
  5. Iblis berbentuk manusia, ga punya hati, anak seharusnya dijaga dan disayang oleh seorang ayah.. Semoga kau membusuk di neraka

    ReplyDelete
  6. Kok gw juga ngrasa janggal ya kalo semisal ibunya ga bersekutu dengan ayahnya

    ReplyDelete
  7. Saya berharap si iblis yg menjelma menjadi seorang bapak itu dapat balasan di penjara sampai akhir hayatnya,dan mendapat balasan setimpal di akhirat kelak

    ReplyDelete
  8. kaya film "room" yg pernah ku tonton, dan ternyata beneran ada.. ��

    ReplyDelete
  9. Aneh yaa.. Melahirkan 7 anak tanpa bantuan medis.. Anak bayi kan butuh sinar matahari ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kata bapaknya, elisabeth cuma dikasih buku tentang cara cara melahirkan.

      Delete
  10. Klo g slh prnh bca jg tp si anak tuh anak tiri.

    ReplyDelete
  11. Headernya gengges banget tiap baca ketutupan mulu trus mental kebagian yg udah dibaca ...jadi kudu baca ulang ��������

    ReplyDelete
  12. Monster bgt bapaknya. Bener2 ga punya hati. Elisabeth bener2 kuat bisa tahan selamat itu dan segala keterbatasan dan berusaha yg terbaik buat anak2nya. Semoga hidupnya terus bahagia

    ReplyDelete
  13. ih kok bisa yah...

    ReplyDelete
  14. kisah ini mengerikan banget ya ampuunn... seorang ayaahhhh ???!!! jahat bangett jahattttt ih sebelll

    ReplyDelete
  15. Sampe geleng2 ngeri.. Astagfirullohhh ada yaa ayah sekejam itu 😭😥 hukum mati aja pdahal 🤬

    ReplyDelete
  16. Apa mungkin film "Room" terinspirasi dari kisah ini ya?

    ReplyDelete
  17. Austria mah baek banget..dipenjara khusus sakit mental...🙈

    ReplyDelete
  18. Bener2 "sakit" bapak e. Ckck... Aku bharap anak2 di dunia ini yg nasibnya mungkin tidak sebaik kita, mereka dapat pulih dari trauma, luka batin masa masa kecil. Supaya tdk terbentuk monster2 kaya gini d kemudian hr.

    ReplyDelete
  19. naujubilahiminjaliq..biadab ya ampun

    ReplyDelete
  20. Baca ceritanya sambil gemeretuk gigi beradu nahan marah... jahanam banget ya Tuhaaann :( lebih biadab dari binatang...

    ReplyDelete
  21. Terus jadi kira2 emaknya elisabeth terima yaaa sm anak2 yg udah dilahirin sm si elisabeth itu? Agak rancu sih yaaa

    ReplyDelete
  22. Mungkinkah memang ada iblis berbentuk manusia? Semog kita d jauhkannya.

    ReplyDelete
  23. Kasihan sama mbak korbannya, "Born to be rape", semoga diberikan kedamaian setelah lepas dari neraka tersebut. Anyway, entah apa ini ada hubungan nya dengan judul sebuah lagu atau kalimat ikonik "love me 3000 times" ??

    ReplyDelete
  24. Sy gak tau si iblis jantan sudah mati atau belum, kl belum, semoga sebelum dia mati, penisnya dipotong dulu biar tau rasa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book