“I believed that if I didn’t go through with it, Slender Man would come and attack and kill myself, my friends and my family. Those I cared about the most."
Anissa Weier
 |
| Anissa Weier and Morgan Geyser |
Pada tanggal 31 Mei 2014, di Waukesha, Wisconsin, Anissa E. Weier yang berusia 12 tahun dan Morgan E. Geyser yang juga berusia 12 tahun, mengajak teman mereka Payton Leutner (Bella) ke hutan dan menikamnya 19 kali. Tujuan mereka melakukan hal ini menurut kedua ABG tersebut adalah untuk menyenangkan si Slenderman.
Namun Leutner bertahan hidup, ia merangkak ke jalan di mana dia ditemukan, dia pulih setelah enam hari di rawat di rumah sakit. Weier dan Geyser dinyatakan tidak bersalah karena mereka dinyatakan memiliki penyakit mental. Dan pada Februari 2018, mereka divonis dan dijatuhi hukuman di pusat rehabilitasi mental
Apakah itu Slender Man?
Slender Man adalah karakter fiksi yang dibuat di sebuah forum online Something Awful yang awalnya adalah sebuah kompetisi di internet untuk lomba foto paranormal di tahun 2009.
Namun lama kelamaan tokoh tersebut kemudian diperluas oleh sejumlah orang agar menciptakan tokoh fiksi yang digemari.
Slender Man sendiri adalah sosok makhluk yang tinggi, kurus, dengan wajah dan kepala putih tanpa bentuk. Dia digambarkan mengenakan jas hitam, dan kadang-kadang ditunjukkan dengan tentakel yang tumbuh di punggungnya. Ia sering digambarkan bersembunyi di hutan atau menculik anak-anak.
Weier, Geyser, dan Leutner semuanya berusia 12 tahun pada saat penikaman itu terjadi. Pelaku dan korban adalah teman sekelas yang terdaftar di sekolah yang sama. Kepala sekolah mereka kemudian mengatakan bahwa tidak ada yang memiliki masalah kedisiplinan. Sebelum terjadi penusukan, mereka bertiga bermalam bersama. Sebelum kemudian pelaku membawa korban ke hutan.
 |
| Morgan Geyser |
Weier dan Geyser "menemukan" Slender Man di Creepypasta Wiki, sebuah situs web yang menampung hal hal horror. Mereka kemudian mengatakan bahwa mereka percaya Slender Man itu nyata dan mereka ingin membuktikan kesetiaan mereka kepadanya sehingga mereka bisa menjadi "proxy" -nya, membuktikan keberadaannya, dan mencegahnya melukai keluarga mereka. Mereka percaya bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah dengan membunuh seseorang, setelah itu mereka akan menjadi pelayan si Slender Man dan tinggal di Slender World, yang mereka yakini terletak di Nicolet National Forest.
 |
| Anissa Weier |
Weier dan Geyser awalnya berencana untuk menyerang Leutner pada 30 Mei 2014. Mereka berencana untuk menutup mulut korban dan menusuk lehernya dan melarikan diri. Tapi tidak jadi mereka lakukan karena Geyser ingin memberi Leutner satu hari lagi untuk hidup. Dan rencana kedua mereka adalah menyerang Leutner di kamar mandi di taman setempat, mereka memilih lokasi tersebut karena kamar mandi nantinya akan mengalirkan darah Leutner.
Tapi serangan yang sebenarnya justru dilakukan di hutan terdekat saat mereka bermain petak umpet pada 31 Mei 2014. Leutner dijepit dan ditikam 19 kali di lengan, kaki, dan dada dengan panjang 13 cm. Dua luka pada organ utama, satu serangan hampir melukai jantung dengan jarak yang hanya kurang dari satu milimeter, melukai rongga dada dan merobek hati serta perutnya.
Dalam keadaan terluka parah, Leutner merangkak ke jalan terdekat di mana dia ditemukan oleh seorang pengendara sepeda, Greg Steinberg.
Weier dan Geyser ditangkap di dekat Interstate 94. Pisau yang digunakan dalam penusukan ada di tas yang mereka bawa. Weier dan Geyser merasa bersalah karena menikam teman mereka, tetapi mereka tetap yakin bahwa serangan itu memang harus dilakukan untuk menenangkan Slender Man.
 |
| Payton Leutner |
Selama interogasi, Geyser mengungkapkan bahwa temannya datang dengan begitu banyak plot pembunuhan sehingga dia bingung mau memakai cara apa untuk membunuh. Weier mengatakan dalam salah satu rencana mereka akan "membunuh Bella(nama panggilan korban), dengan meletakkannya di bawah selimut agar terlihat seperti sedang tidur," lalu kabur
Weier juga mengatakan jika ia mengumpulkan informasi tentang pembunuhan dari sebuah situs yang menyimpan cerita-cerita horor.
"Dari apa yang saya baca di Creepypasta Wiki, lebih mudah untuk membunuh orang ketika mereka tertidur atau tidak sadar," kata Weier kepada seorang detektif. "Ketika kamu menatap mata seseorang, kamu dapat melihat dirimu sendiri, dan kamu tidak ingin membunuh dirimu sendiri. Jadi aku bertanya kepada Bella apakah dia mau tidur."
Meskipun Weier meneteskan air mata selama penyidikan, tapi baik dia dan Geyser sering tampak kurang emosi saat menceritakan kasus penikamannya.
Psikiter mengungkapkan Geyser telah didiagnosis menderita skizofrenia, seperti yang dialami ayahnya, Matt Geyser, bertahun-tahun yang lalu.
Sedangkan psikolog lainnya mengatakan jika Weier memiliki skizotipe, yang ia definisikan sebagai “berkurangnya kemampuan untuk menentukan apa yang nyata dan apa yang tidak.
Weier dengan tenang mengungkapkan bahwa setelah dia memukul kepala Leutner dengan beton, ia dan Geyser kemudian bermain permainan petak umpet sehingga mereka bertindak seolah olah seperti "singa-singa betina yang mengejar zebra."
Lalu Weier mmengatakan kalau Geyser memberikan pisaunya dan berkata,
“
’I can’t do it. You know where all the soft spots are.’ And then I give it back to her and say, 'You do it. Go ballistic. Go crazy. Make sure she’s down.’”
"Aku tidak bisa melakukannya. Kamu kan yang tahu di mana titik lemahnya. Lalu aku kembalikan pisau itu pada dia dan bilang, 'kamu yang melakukannya. Go Ballistic, jadilah gila. Pastikan dia kalah.'"
Weier mengatakan jika ia tidak ingin melukai Leutner. Dan ia mengatakan kepada Geyser kalau ia tidak bisa menikamnya. Lalu Geyser lah yang menikam Leutner berkali kali.
Geyser diadili karena percobaan pembunuhan tingkat pertama yang disengaja di pengadilan orang dewasa, di mana biasanya untuk kejahatan berat.
Pengacaranya menyatakan karena Geyser yakin Slender Man akan melukai keluarganya jika dia tidak membunuh Leutner, dia seharusnya diadili di pengadilan anak.
Sebagai seorang remaja 12 tahun, ia akan dikurung selama maksimal tiga tahun jika terbukti bersalah dan kemudian diawasi sampai dia berusia 18 tahun, tetapi, hakim memberinya hukuman penuh yang diminta jaksa penuntut - dengan alasan dia adalah risiko bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Hukuman
Pada tahun 2017, Weier dan Geyser mengaku bersalah karena telah berupaya melakukan pembunuhan tapi juri kemudian memutuskan, mereka "tidak bersalah karena penyakit/cacat mental".
Dalam persidangannya, Weier mengatakan,
"Aku bertanggung jawab atas perbuatanku. Aku akan melakukan apa pun untuk memastikan agar aku tidak menghayal atau apa pun lagi."
Anissa Weier dijatuhi hukuman 25 tahun di lembaga psikiatrik negara atas dakwaan pembunuhan tingkat dua.
Sedangkan rekannya, Morgan Geyser, dijatuhi hukuman maksimum 40 tahun di lembaga psikiatri negara atas dakwaan pembunuhan tingkat 1.
"Saya benar-benar takut kalau Slenderman akan dengan mudah membunuh seluruh keluarga saya dalam tiga detik," kata Weier selama interogasi. Weier mengklaim itu adalah saran Geyser untuk membunuh Leutner agar mereka bisa menjadi 'proxy' Slenderman dan tinggal di Slender Mansion. Weier mengatakan setelah mendengar rencana Geyser dia "terkejut, tetapi juga agak antusias."
Keluarga tahu tentang Slender Man
Keluarga Geyser maupun keluarga Weier sebenarnya telah sama-sama pernah mendengar nama Slenderman tapi mereka tidak begitu memikirkannya.
 |
| Angie Geyser |
"Walaupun aku tidak suka sama hobinya, tapi aku juga tidak melihat bahayanya(saat itu) " kata Angie, ibu dari Geyser dalam sebuah wawancara.
"Kami tidak pernah berpikir kalau putri kami percaya bahwa itu nyata."
Ayah Weier, Bill Weier, mengatakan putrinya pernah menunjukkan kepadanya gambar lelaki mistis itu sekali, dan dia juga tidak merasa perlu bertanya lebih jauh.
Pada Malam sebelum penusukan, gadis-gadis itu tampak "normal"
Dalam sebuah foto saat perayaan ulang tahun Geyser, Weier dan Leutner berpose di bangku hijau di arena skating.
"Mereka adalah gadis kecil yang normal. Mereka lari naik turun tangga berpegangan tangan dan tertawa. Tidak ada sesuatu yang salah ataupun hal yang perlu dikhawatirkan. ”kata ibu dari Geyser
"Mereka tertawa dan bersenang-senang. Dan mereka bertanya apakah mereka boleh pergi ke taman, dan aku tidak khawatir"
Setelah penikaman, Creepypasta Wiki diblokir di seluruh Distrik Sekolah Waukesha. Pada hari Selasa setelah penikaman, pencipta Slender Man, Eric Knudsen mengatakan: "Saya sangat menyesal dengan tragedi di Wisconsin dan aku turut berduka untuk keluarga mereka yang terkena tragedi ini".
Sloshedtrain, administrator Creepypasta Wiki, mengatakan bahwa penikaman adalah sebuah insiden yang tidak mewakili komunitas creepypasta. Dia juga menyatakan bahwa Creepypasta Wiki adalah situs web sastra dan bahwa mereka tidak mengajarkan tentang pembunuhan atau ritual setan.
Komunitas Creepypasta
Anggota komunitas creepypasta mengadakan siaran langsung 24 jam di YouTube 13-14 Juni 2014, untuk mengumpulkan uang bagi korban penikaman. Joe Jozwowski, seorang administrator di situs web creepypasta, mengatakan tujuan komunitas itu adalah untuk menunjukkan bahwa anggota komunitas peduli terhadap korban dan tidak memaafkan kekerasan dunia nyata karena mereka hanya menikmati fiksi.

Penikaman ini menghasilkan perdebatan luas tentang peran Internet dalam masyarakat dan dampaknya terhadap anak-anak. Russell Jack, Kepala Kepolisian Waukesha, mengatakan bahwa kasus ini "harus menjadi peringatan bagi semua orang tua", bahwa Internet adalah media dengan penuh informasi dan situs-situs luar biasa yang bisa memberikan pembelajaran dan hiburan, tetapi bisa juga penuh dengan hal-hal gelap dan jahat. Ia pun menyarankan bahwa cara terbaik untuk menghindari insiden di masa depan adalah para orang tua untuk selalu mengecek kebiasaan web anak-anak mereka dan terus mengajarkan anak anak mereka tentang perbedaan antara benar dan salah.
Ibu Leutner, Stacie Leutner, mengirim surat kepada hakim dan mengatakan jika putrinya masih takut akan keselamatannya. Selama berbulan-bulan, Payton tidur dengan gunting di bawah bantalnya untuk perlindungan, dan ia masih menutup dan mengunci jendela kamarnya.
Dalam suratnya, Stacie tidak meminta hakim untuk menghukum Weier untuk jangka waktu tertentu di rumah sakit, tetapi dia mengatakan putrinya tidak akan merasa aman jika salah satu penyerangnya dibebaskan kembali tanpa pengawasan.
Kakak Weier memberikan pernyataan kepada media
 |
| Kakak Anissa Weier, William |
"Dia (Anissa) menyukai CreepyPasta, dia menyukai cerita-cerita Slender Man, hanya saja sedikit nyeremin. Tapi aku nggak ngerti kenapa mimpi bisa jadi nyata"
“Aku tahu dia paham apa yang dia lakukan karena dia sangat cerdas, sampai-sampai dia tidak memiliki akal sehat"
"Tapi dia hanya seorang anak kecil, jadi kurasa dia nggak terlalu paham akibat dari apa yang dia lakukan."
Dibalik buku catatan Morgan Geiser
Buku catatan Geiser banyak berisi coretan coretan tangan Geiser dan gambar gambar yang menakutkan.
Salah satu gambar itu menggambarkan seorang gadis muda dengan telinga seperti kucing bersenjatakan tongkat sabit berdiri di depan seorang gadis yang mati dengan tulisan 'Saya suka membunuh orang'.
Tulisan dan gambar lainnya melukiskan kekaguman dan pengabdiannya pada mitos urban Slender Man.
Selain buku catatan, ditemukan juga, jika Geiser memiliki boneka Barbie yang termutilasi dan memiliki simbol setan di perutnya.
Selain itu terdapat catatan 'persediaan yang diperlukan' yang mencakup 'peta hutan' dan 'senjata (pisau dapur).'
Detektif swasta yang bekerja untuk pembela bersaksi dia menemukan lebih dari 60 gambar Slender Man di kamar tidur gadis itu.
Banyak sketsa termasuk tulisan seperti,
"
not safe even in your house' and 'he is here always.'
Detektif itu juga mengatakan bahwa dia menemukan lebih dari setengah lusin boneka Barbie di kamar tidur yang telah ditandai dengan simbol Slender Man.
Beberapa tanpa tangan dan kaki .
 |
| Morgan Geyser dan ayahnya |
Ayah dan ibu Geiser pun sering mengunggah foto foto yang bertemakan 'tengkorak' di akun instagram mereka.
 |
| Ucapan ulang tahun ayah Morgan untuk istrinya di akun instagramnya |
 |
| Ibu Morgan mengunggah foto Haloween keluarganya |
Beberapa bulan sebelum penikaman itu terjadi, ayah Morgan mengunggah foto serbet dengan gambar Slender Man yang menurutnya itu digambar putrinya saat mereka tengah dinner.
 |
| Foto yang diunggah ayah Morgan di akun instagramnya |
Sementara itu, Morgan Geyser ditanya bagaimana rasanya saat menikam temannya sendiri, ia pun menjawab,
"it didn’t feel like anything. It was like… air..."
Kasus ini smpe dbikin film televisinya sma channel lifetime ,judul nyaa terror in the woods .. buat yg penasaran coba streaming
ReplyDeleteIya bener, di lifetime sering bgt nanyangin kisah2 nyata kek gini, jon bennet pernah juga ditayangin dan banyak juga kisah nyata2..
ReplyDelete