"Yeah, I’ve got a bit of a problem. Umm, I was cooking on my stove. It’s an electric stove and the stock boiled over, dripped down and umm, got in the oven"
Marcus Volke
Marcus Volke, pria asal Australia membunuh, memutilasi dan merebus kaki istrinya di dapur apartemennya, setelah istrinya mengancam akan membocorkan rahasia kepada keluarga Marcus bahwa suaminya sebenarnya adalah seorang gigolo, seandainya Marcus meninggalkan Mayang.
 |
Marcus Volke & Mayang Prasetyo |
Markus Volke membunuh Mayang Prasetyo, istrinya yang merupakan seorang transgender yang berprofesi sebagai pekerja seks. Ia kemudian memotong-motong tubuh istrinya dan merebusnya di kompor dapur apartemennya untuk menyembunyikan kejahatannya.
Brisbane Couriers Court mengatakan jika pernikahan Marcus & Mayang adalah sebuah "transaksi bisnis". Mayang setuju untuk membantu Marcus melunasi hutang-hutang kartu kreditnya sebesar $ 9.000.
Mereka membuat kesepakatan bahwa Marcus akan membantu Mayang mendapatkan visa Australia dan Mayang akan membantunya untuk mendapat pelanggan di klub-klub transgender di Melbourne dan luar negeri seperti di Eropa dan Asia.
Sebelumnya Marcus bekerja sebagai koki paruh waktu, tetapi diberhentikan karena dia memiliki masalah kesehatan mental.
Lalu Marcus memutuskan untuk menjadi male escort di klub-klub Melbourne sebagai cara untuk membayar hutang. Di situlah Marcus bertemu Mayang (yang bernama asli Febri Andriansyah) asal Indonesia, yang telah menjadi seorang wanita sebelum Mayang pindah ke Australia.
Marcus Volke bekerja sebagai gigolo untuk melunasi hutang hutangnya, sebuah rahasia yang ia simpan dari keluarganya. Bahkan keluarganya pun tidak mengetahui pernikahan Marcus dengan Mayang.
Kedua pasangan itu bertemu pada tahun 2013.
Marcus meninggalkan kampung halamannya ke Melbourne untuk melanjutkan perkerjaan setelah lulus SMA, tetapi Marcus segera menemukan profesi yang jauh lebih menguntungkan.
Di rumah bordil Pleasure Dome, yang mempromosikan dirinya sebagai “
finest selection of male escorts and transsexuals” Marcus kemudian dikenalkan dengan sesama pekerja seks, Mayang Prasetyo.
Hubungan awal
Marcus dan Mayang adalah pasangan muda yang baru saja kembali ke Brisbane setelah bekerja di kapal pesiar, Marcus sebagai koki dan Mayang sebagai penari kabaret. Walau kemudian terungkap jika pekerjaan Marcus sebagai koki hanyalah kamuflase saja untuk menutupi pekerjaan yang sebenarnya.
Pasangan itu telah melakukan perjalanan Asia - Eropa bersama-sama, bekerja sebagai escort di klub transgender.
Mayang bekerja sebagai high class transgender escort, dengan tarif $ 500 per jam. Dengan penghasilannya tersebut, Mayang mengirimkannya kepada ibunya di Indonesia untuk biaya sekolah kedua adiknya. Mereka tidak tahu bagaimana Mayang mendapatkan uang untuk membiayai hidup mereka.
Pasangan itu pindah ke layanan private escort setelah meninggalkan rumah bordil Melbourne dan berkeliling dunia untuk menjajakan diri mereka.
Marcus dan Mayang menetap sebentar di Denmark, di mana Marcus memakai nama Heath XL, dan mengiklankan dirinya sebagai “
young sexy Australian boy, very friendly and easy going, discreet and professional.”
 |
Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo |
"Saya terbuka untuk semua jenis orang, usia, dan latar belakang, jika Anda serius, dan baik hati, maka kita bisa menjadi pasangan yang cocok!" kata Marcus dalam iklan dirinya.
Pada 2013, pasangan itu menikah di Kopenhagen, setelah Marcus meminta izin pada calon mertuanya untuk menikahi putrinya saat Mayang pulang ke Bandar Lampung, Sumatera, Indonesia.
"Mereka saling mencintai. Kami sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Saya mencintainya, "kata ibunda Mayang
“Dia baik, pemalu dan pendiam. Di mata kami dia baik. Saya tidak pernah curiga."
Sementara keluarga Mayang tahu tentang pernikahannya dan keluarga Marcus di dekat Ballarat benar-benar tidak mengetahui tentang pernikahan Marcus.
Sejauh yang keluarga Marcus tahu, Marcus jarang menelepon ke rumah dan kadang-kadang berkunjung - sendirian - bepergian keliling dunia sebagai juru masak di kapal pesiar.
Mereka tidak tahu apa-apa tentang keberadaan Mayang, atau tentang kehidupan ganda putra mereka.
Kehidupan baru di Brisbane
Marcus dan istrinya kembali ke Australia hampir setahun setelah pernikahan mereka pada Agustus 2013 di Kopenhagen.
Seperti banyak profesional muda, mereka memilih untuk tinggal di Teneriffe.
Teneriffe menawarkan banyak kafe, bar, dan butik, bangunan pedesaan di tepi sungai yang dulunya dioperasikan sebagai toko wol, kini diubah menjadi apartemen.
Keduanya terus bekerja sebagai private escort.
Teman teman mereka mengisyaratkan bahwa meskipun baru saja menikah, hubungan mereka tidak stabil. Tak satu pun dari mereka yang bisa meramalkan tragedi mengerikan yang akan terjadi di masa depan.
Suatu waktu Mayang bosan di Brisbane. Dia ingin kembali ke Bali. Baginya, Bali adalah "rumah". Mereka kemudian membeli beberapa ekor anjing dan Mayang memutuskan untuk berternak anjing. Mayang berharap ini akan membuatnya sibuk.
Mayang mengirim pesan pada seorang teman pada akhir September, bahwa ia ingin sekali kembali ke Indonesia.
"Kamu sedang apa? Kamu dimana? Aku baru saja bangun, ”dia menulis kepada temannya Addie di Batam.
“Addie, apa ada banyak orang yang punya anjing di Batam? Apa kami diperbolehkan membawa anjing ke Batam karena aku berencana untuk tinggal di sana selama sekitar enam atau tujuh bulan."
“Berapa biaya sewa kamar di sana, yang bagus?
"Apa kamu juga bisa nyewa motor di sana, seperti di Bali?"
Pembunuhan
Tetangga juga mengatakan bahwa Mayang dan Marcus memiliki hubungan yang tidak stabil dan mereka mendengar teriakan berasal dari apartemen mereka pada 2 dan 3 Oktober 2014. Marcus diperkirakan telah membunuh Mayang pada 3 Oktober.
Pada 2 Oktober, tetangga di lantai dasar mendengar teriakan dari apartemen Marcus dan Mayang. Mereka sepertinya tengah berdebat. Para tetangga tidak bisa memahami semua perdebatan mereka
Petugas penyidik mengatakan bahwa pasangan itu telah bertengkar pada malam 2 Oktober.
Tetangga terbangun karena mendengar suara Mayang menjerit dan bertengkaran mereka berlangsung sekitar 30 hingga 40 menit.
Marcus terlihat duduk di sofa apartemennya dan menatap lurus kedepan, tanpa bereaksi terhadap suara teriakan istrinya.
'Ms Prasetyo was heard to say things like "f**k you", and was calling Volke stupid. Ms Prasetyo was also saying things like "I can’t believe you, " menurut kesaksian seorang tetangganya
Pertengkaran mereka dimulai lagi sekitar pukul 1.30 pagi pada tanggal 3 Oktober, dan kemungkinan itu adalah kali terakhir korban diketahui masih hidup.
Polisi meyakini Mayang terbunuh pagi itu, kemungkinan saat pertengkaran itu. Dan bau tubuh Mayang yang membusuk mulai tercium berjam-jam kemudian.
Marcus kemudian terlihat pergi ke Newstead Woolworths pada jam 6 sore. Disana ia membeli sarung tangan, pemutih, sikat lantai, kantong sampah, tisu, dan ember cuci.
Lalu dia naik taksi ke Rumah Sakit Royal Brisbane untuk mengobati luka di tangannya, yang ia katakan kepada sopir taxi, jika luka itu karena memotong bawang.
Namun, dia mengatakan kepada staf rumah sakit bahwa luka itu di peroleh karena dia merebut pisau dari tangan pacarnya saat berkelahi.
Pada jam 12:15 siang tanggal 4 Oktober, dia membeli pisau dari Big W, yang dia gunakan untuk memotong-motong tubuh Mayang dan memasukkannya ke kantong sampah.
Kemudian pada hari itu ia mencoba memasak tubuh istrinya (untuk menghilangkan barang bukti) di sebuah panci besar menggunakan kompor listrik namun sayang daya listrik apartemennya pendek. Sehingga aliran listrik apartemennya konslet.
Kemudian ia menelepon seorang tukang listrik, Brad Coyne, untuk membantunya memperbaiki aliran listrik yang mati agar ia dapat meneruskan 'merebus' istrinya.
"Yeah I got a bit of a problem. Um, I was cooking on my stove, it's an electric stove and the stock pot boiled over, dripped down and got into the oven and basically made this big bang and then all the power turned off. Does it sound like something you'd be able to fix today?"
Marcus berbicara lewat telepon dengan tukang listrik.
Beberapa jam kemudian Brad Coyne mendatangi apartrmen Marcus dan ia mencium bau tidak enak. Tapi saat itu Marcus mencoba menjelaskan asal bau tersebut kepada tukang listrik.
'You'll have to mind the smell, I'm cooking pig's broth."
Tukang listrik sempat memperhatikan ke seluruh ruangan apartemen itu dimana dia melihat beberapa plastik sampah, beberapa botol cairan kimia dan sarung tangan.
"Kami ke kamar mandi dimana disana ada mesin cuci dan laundri di dalamnya juga sebuah lemari yang saat itu aku tidak tahu kalau di dalamnya ada potongan potongan tubuh istrinya seperti tangan dan kepala," kata Brad Coyne kepada Scottish Daily Record.
Tukang listrik berhasil menyalakan kembali listrik dan mencoba menyalakan kompor lagi, yang ia tidak tahu bahwa di dalam panci besar di atas kompor itu ada kaki korban yang sudah setengah matang.
Paska keluar dari apartemen Marcus, Brad masih merasa ada yang tidak beres, dan ia melaporkan hal ini kepada manajer gedung yang segera memanggil polisi untuk memeriksa kejanggalan yang dilaporkan oleh Brad Coyne, sang tukang listrik.
Petugas Liam McWhinney dan rekannya Bryan Reid tiba di flat dan awalnya menemui Marcus yang terlihat kooperatif dan tidak curiga.
Tetapi ketika mereka bertanya apakah mereka bisa menggeledah apartemen, Marcus mengatakan kepada para petugas kalau ia ingin mengandangi anjing-anjingnya, tapi Marcus kemudian melarikan diri dengan membawa sebuah pisau ditangannya.
Saat itulah mereka menemukan panci mendidih dengan kaki korban didalamnya, dan awalnya mereka menduga jika itu adalah prank
"Ada genangan darah di dasar lemari es." kata penyidik saat memeriksa ruangan itu.
Mereka kemudian menemukan potongan tubuh Mayang di dalam kantong sampah hitam di mesin cuci pasangan itu.
Sementara itu, Marcus melompati pagar balkonnya ke jalan kecil di belakang gedungnya.
Para polisi mulai menggeledah jalan-jalan di sekitarnya dan kemudian berhasil menemukan Marcus bersembunyi di sebuah tempat sampah besar beberapa waktu kemudian.
Ketika polisi membuka tempat sampah itu untuk menangkap Marcus, ia telah bunuh diri. Marcus telah menggores leher dan pergelangan tangannya sendiri dan mengalami cedera fatal.
Petugas mencoba melakukan CPR tetapi kemudian menyadari bahwa Marcus telah meninggal.
Sersan Senior Detektif Tom Armitt mengatakan bahwa para penyelidik tidak percaya kalau pembunuhan itu direncanakan, tetapi pembunuhan ini adalah akibat dari perselisihan kdrt yang makin memanas.
Alasan sebenarnya dari pembunuhan ini mungkin tidak pernah diketahui. Tetapi sementara adalah Marcus mungkin tidak bermaksud membunuh Mayang dan dia berusaha keras untuk menutupi pembunuhannya.
Marcus kemungkinan panik dengan mayat istrinya karena mereka tinggal di daerah yang padat penduduknya. Marcus mulai berfikir untuk menyingkirkan tubuh korban. Marcus kemudian mengeluarkan panci besar dan juga sebuah pisau koki dan mulai memotong Mayang menjadi beberapa bagian.
Sementara itu keluarga Marcus yang sejak awal tidak mengetahui tentang kehidupan putera mereka bahkan hingga kematiannya.
Selain kabar duka yang diterimanya, mereka pun harus menerima kenyataan akan fakta fakta tentang kehidupan Marcus yang kotor yang diungkapkan kepada publik.
Ketika wartawan datang mengetuk rumah keluarga Marcus paska kematiannya, ayah Marcus yang seorang instruktur karate, mengusir mereka.
Marcus yang saat itu berusia 27 tahun dimakamkan di sebuah pemakaman pribadi di Ballarat Utara.
Sebuah foto masa remaja Marcus beredar. Marcus remaja yang bersekolah di Ballarat High School, tengah berdiri di dapurnya mengenakan kaos karate hitamnya.
Dia berpose di kamarnya dengan poster poster karate dan buku-buku berjejer di rak.
Rob Sinclair, teman Marcus yang dulu pernah berlatih karate bersamanya, mengatakan bahwa Marcus adalah anak yang cerdas.
"Karate adalah gairah hidupnya untuk waktu yang sangat lama," katanya.
Marcus belajar karate di Shinkyokushinkai Australia di kota asalnya, Haddon, sekitar 20 km di luar Ballarat.
Marcus mulai menjalani kehidupan ganda, dengan memberi tahu teman dan keluarganya bahwa ia bekerja sebagai koki di kapal pesiar.
Desainer interior Alex Devantier, yang mengenal pasangan itu dengan baik, mengatakan kepada Daily Mail Australia bahwa Marcus tidak pernah bekerja sebagai koki, ia mengatakan itu untuk menutupi jati dirinya sebagai Heath, pelacur pria.
Mayang dan Marcus yang saat itu bekerja di rumah bordil Pleasure Dome milik Ivan Gneil hingga 2012, sang pemilik mengklaim bahwa staf wanita lainnya takut pada Marcus setelah dia membawa pistol ke tempat kerja.
Gneil mengatakan kepada Daily Mail Australia bahwa dia mengenal Mayang selama sekitar lima tahun, yang kemudian pernah mendengar keluhan Mayang tentang Marcus yang menjadi kasar terhadapnya.
Marcus juga dikenal kasar kepada para waria lainnya dan ia juga seorang pengguna narkoba.
Mayang Prasetyo yang terlahir sebagai seorang pria bernama asli Febri Adriansyah memiliki dua adik perempuan.
Ibunya pun mengakui jika putranya lebih feminin tapi itu tidak masalah baginya. Mayang lebih banyak memiliki teman wanita. Di kelas 12 Mayang pernah bertengkar dengan teman wanitanya, memperebutkan seorang pria.
Tahun 2009, Febri (Mayang) mengatakan kepada ibunya jika ia ingin menjadi wanita.
“That is what he wanted. That was the way it was. He was pretty determined.”
Febri memilih nama Mayang, yang diambil dari nama penyanyi favoritnya Mayang Sari. Dan nama Prasetyo adalah nama mantan pacarnya. Dan Mayang sangat mengidolakan artis Krisna Mukti.
Mayang adalah sosok anak yang baik yang tidak pernah melupakan keluarganya. Ia adalah tulang punggung keluarganya untuk membantu ibunya menyekolahkan adik adiknya.
Ibunda Mayang sendiri telah memaafkan, Marcus Volke, sang mantunya tersebut.
"Aku sudah memaafkannya. Aku tidak menuntut apa pun atau memiliki dendam. Karena aku mencintai Marcus sama seperti aku mencintai Mayang,"ungkap ibunda Mayang kepada The Courier Mail.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete
ReplyDeletespa in nepal