Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun...
loading...

Moby Dick - Tragedi Essex, Kapal Pemburu Paus

"Better to sleep with a sober cannibal than drunk christian"
Herman Melville, Moby-Dick, or , the Whale

Ketika kaptennya tengah mengawasi dari atas dek, Essex dengan berat 238 ton dan panjang 27 meter diserang dan sengaja ditabrak oleh seekor paus sperma atau biasa kita kenal dengan paus kepala kotak yang sangat besar. Tidak ada yang bisa dilakukan awak kapal, hewan itu lebih besar, lebih kuat, dan lebih gesit daripada kapal Essex itu sendiri. Kapal Essex-pun tenggelam dalam dua hari, meninggalkan 20 korban dalam tiga whaleboats yang bocor.

Para korban selamat terombang-ambing lebih dari 1.900 kilometer dari pulau-pulau terdekat (Marquesas), tanpa persediaan makanan dan air tawar yang memadai. Perahu-perahu terpisah dan sebagian besar pria terpaksa melakukan kanibalisme sebelum diselamatkan berbulan-bulan kemudian. Dari 21 kru yang meninggalkan Nantucket, delapan selamat. Begitu juga paus itu.

Konstruksi Dan Penangkapan Ikan Paus
Essex dibangun di Amesbury, Massachusetts. Kapal tiga-tiang tersebut terbuat dari kayu ek putih, yang dikenal karena kekokohannya. Pada 1799, Essex diluncurkan, dan diyakini sebelumnya telah digunakan sebagai kapal dagang sebelum dikonversi menjadi kapal pemburu ikan paus. Kapal ini berbasis di Nantucket, kota yang dianggap sebagai ibukota perburuan paus Amerika Serikat.

The Essex

Pada awal abad ke-19, perburuan paus adalah profesi yang sangat sulit. Setelah melihat binatang itu, whaleboat — berukuran sekitar 25 kaki (7,5 meter) — diluncurkan yang berisi sekitar enam orang di dalamnya. Setelah bermanuver beberapa meter dari mamalia raksasa tersebut, sebuah tombak yang sudah diikat ke tali dilemparkan, untuk menambatkan kapal kecil itu ke paus.

whaleboat

Setelah hewan menjadi lelah, para pelaut akan membunuhnya dengan tombak dan kemudian menariknya ke kapal utama untuk diambil lemak dan minyaknya. Terlepas dari bahayanya bisnis ini, Essex dikenal sebagai kapal yang beruntung.

Perjalanan terakhir dan serangan paus
Pada tanggal 12 Agustus 1819, Essex pun berlayar yang kelak merupakan pelayaran terakhirnya yang telah ditakdirkan, dari Nantucket menuju Samudra Pasifik Selatan. Ada 21 orang di dalam kapal — termasuk kapten, George Pollard, Jr. — dan perjalanan itu diperkirakan akan berlangsung hingga tiga tahun. Namun pada 14 Agustus, pelayaran mereka hampir berakhir ketika kapal terhempas kesisi karena badai dan hampir tenggelam.

Dengan kondisi Essex yang rusak dan dua whaleboat yang hilang, Pollard awalnya memilih untuk kembali ke Nantucket. Akan tetapi, the deck officer, Owen Chase meyakinkannya untuk melanjutkan perjalanan.

Sejak meninggalkan Nantucket, para kru terus mencari keberadaan paus sperma. Dan tidak sampai sekitar dua bulan sejak pelayaran, ketika Essex berada di selatan Rio de Janeiro, paus pertama terlihat. Tak lama kemudian, para pria membunuh paus pertama mereka. Pada Januari 1820, Essex mengitari Cape Horn, Chili selatan, dan memasuki Pasifik Selatan.

Perburuan tampaknya sebagian besar mengecewakan, hingga kapal mencapai perairan lepas Peru. Pada sekitar akhir Mei, Pollard memutuskan untuk pergi lebih jauh lagi dari pantai, ke daerah yang baru-baru ini terbukti sangat menguntungkan bagi pemburu paus.

Essex melanjutkan perjalanannya, dan pada 20 November 1820, jaraknya lebih dari 1.500 mil laut (2.800 km) dari Galapagos, paus pun ditemukan pada hari itu dan tiga whaleboat diluncurkan. Tapi whaleboat yang dikomandoi Chase rusak, dan terpaksa kembali ke Essex.

Sementara perbaikan sedang dilakukan, paus sperma jantan terlihat mendekati kapal. Panjangnya diperkirakan 26 meter. Beberapa berspekulasi mengatakan bahwa bunyi ketukan pada whaleboat terdengar mirip dengan bunyi yang dibuat oleh paus untuk berkomunikasi. Berdasarkan teori ini, paus yang gelisah percaya bahwa perahu itu sebenarnya adalah paus jantan lain yang telah memasuki wilayahnya.



Apa pun alasannya, paus itu mulai melaju ke arah Essex, membenturkan sisi port (kiri). Setelah melewati bawah kapal, hewan itu muncul kembali. Paus itu melanjutkan serangannya dengan kemarahan sepuluh kali lipat dan seperti membalas dendam, menyerang haluan yang menyebabkan kerusakan sebelum akhirnya paus itu menghilang.


Keputusasaan Dan Penyelamatan

Whaleboats lain kembali dan menemukan bahwa Essex telah terbalik. Menyadari bahwa kapal itu hancur, Pollard percaya mereka harus menuju ke pulau Marquesas atau Society, masing-masing lebih dari 1.200 mil (2.200 km) atau 2.000 mil (3.700 km). Bukan saja karena Marquesas dan Society adalah tanah terdekat, namun, Chase dan Matthew Joy percaya bahwa mereka kemungkinan akan bertemu dengan kanibal. Mereka berdebat akan kemana, Peru atau Chili, meskipun sebagian besar jalurnya — lebih dari 4.400 mil (7.400 km) bertentangan baik dengan angin maupun arus yang kuat.

Pollard akhirnya mengalah, dan pada 22 November para pria meninggalkan Essex yang nyaris tenggelam. Tiga whaleboat, yang telah dilengkapi dengan layar darurat dan diberi bekal untuk dua bulan. Masing-masing dipimpin oleh salah satu petugas: Pollard, Chase, dan Joy.

Perjalanan segera berubah menjadi malapetaka ketika persediaan menyusut, orang-orang mulai menderita dehidrasi, dan kapal-kapal pun menghadapi cuaca buruk dan terus-menerus membutuhkan perbaikan; pada akhir November, perahu Pollard dirusak oleh binatang laut, mungkin paus pembunuh.

Paus Pembunuh
Pada 20 Desember, setelah menempuh jarak 1.500 mil (2.800 km), mereka tiba di tempat yang mereka pikir sebagai Pulau Ducie (dekat Henderson), salah satu dari Kepulauan Pitcairn. Namun, meskipun mereka menemukan air tawar, tetapi hanya ada sedikit makanan.

Menyadari mereka perlu melanjutkan pelayaran, para kru kembali ke peta navigasi mereka dan menentukan bahwa menuju Chili berjarak 3.000 mil (5.600 km) jauhnya sedangkan Pulau Paskah kurang dari 1.000 mil (1.900 km). Tapi pulau itu tidak diketahui oleh mereka ke arah mana letaknya, dan orang-orang putus asa menentukan arah untuk itu, dan pada tanggal 27 Desember mereka meninggalkan Henderson, meskipun tiga pelaut memutuskan untuk tetap berada di pulau.

10 Januari 1821, Joy menjadi pelaut pertama yang mati, dan ia dimakamkan di laut; perahunya kemudian di bawah komando Obed Hendricks. Keesokan harinya badai menyebabkan kapal Chase terpisah dari yang lain, dan salah satu anggota krunya meninggal pada 20 Januari.

Tiga minggu kemudian, seorang pelaut lain di kapal itu meninggal, dan keputusan dibuat untuk memakan tubuhnya. Pada tanggal 18 Februari, tiga pelaut yang tersisa di kapal Chase melihat sebuah kapal dari  jauh, brig Inggris dari India, dan mereka berhasil berlayar ke sana dan mengakhiri cobaan 89 hari mereka.

Whaleboat lainnya bernasib lebih buruk. Pada 20-27 Januari, tiga orang tewas di kapal Hendricks dan mereka pun dimakan (kanibal). Pada 28 Januari Pollard kehilangan orang kepercayaanya yang kemudian dikanibal.

Kedua whaleboat kemudian terpisah pada hari berikutnya, dan kapal yang membawa Hendricks dan dua lainnya — tidak memiliki peralatan navigasi — mereka tidak pernah terlihat lagi. Suatu hari whaleboat dengan tiga kerangka manusia kemudian ditemukan di Pulau Ducie, meskipun tidak pernah terkonfirmasi apakah mereka berasal dari Essex.

Menghadapi kematian, orang-orang di perahu Pollard memutuskan untuk menentukan siapa yang akan dibunuh dan dimakan. Sepupu Pollard, Owen Coffin, menarik sedotan terpendek. Meskipun Pollard menawarkan untuk menggantikannya, remaja itu menolak. Dia ditembak pada 6 Februari. Lima hari kemudian seorang anggota kru lainnya meninggal, dan dia juga dikanibal. Dua pria yang tersisa diselamatkan oleh Dauphin, kapal paus Amerika, pada 23 Februari.

Setelah perjuangan dan Moby Dick

Semua yang diselamatkan dari laut dibawa ke Valparaíso, Chili, dimana mereka dipersatukan kembali. Setelah diberi tahu tentang orang-orang di Pulau Ducie, kapal Australia Surry dikirim ke pulau itu. Setelah tidak menemukan siapa pun di sana, Surry menuju ke Pulau Henderson, dan pada 9 April 1821, Surry menyelamatkan para korban yang tersisa.

Setelah kembali ke Nantucket, Chase menulis Narasi tentang Most Extraordinary and Distressing Shipwreck of the Whale-ship Essex (1821; diterbitkan ulang dengan berbagai judul). Selain itu, Thomas Nickerson, seorang bocah kabin di Essex, kemudian juga menulis tentang tenggelam dan penyelamatan, tetapi catatan itu hilang dan tidak diterbitkan sampai 1984.

Karya Chase menginspirasi Herman Melville's - Moby Dick (1851). Buku-buku lainnya serta film-film yang kemudian terinspirasi dari kisah mereka.






Comments

  1. Thank for sharing,. sukses terus ..

    ReplyDelete
  2. Silent reader, membaca dan mengupdate info lamis corner selalu, sukses yaahhh

    ReplyDelete
  3. Film yg paling baru In The Heart Of The Sea yg main Chris Hemswort. Berasa banget ikut larut dalem ceritanya.

    ReplyDelete
  4. update terus min, semangat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book