Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Ted Bundy, Si Brengsek Berdarah Dingin

"Murder is not just a crime of lust or violence. It becomes possession. They are part of you . . . [the victim] becomes a part of you, and you [two] are forever one . . . and the grounds where you kill them or leave them become sacred to you, and you will always be drawn back to them.”
Ted Bundy



Ted Bundy menggambarkan dirinya sebagai "si brengsek berdarah dingin yang pernah kamu temui." Dan dia memang benar.... Setidaknya setelah kita tahu semua sepak terjangnya.

Selama musim semi dan musim panas 1974, polisi di Pacific Northwest mulai panik.  Sejumlah wanita di perguruan tinggi di Washington dan Oregon tiba tiba menghilang dalam waktu 6 bulan saja. Para penegak hukum hanya memiliki sedikit petunjuk mengenai siapakah pelakunya.

Dalam rentang waktu 6 bulan tersebut, para wanita itu telah diculik.  Dan kepanikan itu memuncak ketika suatu hari Janice Ann Ott dan Denise Marie Naslund tiba tiba saja menghilang di siang hari, justru ketika mereka sedang berada di pantai yang ramai, Lake Sammamish State Park.

Saat hilangnya Ott dan Naslund, beberapa wanita memberi kesaksian. Mereka ingat,  ketika ada seorang pria yang mencoba mendekati dan memikat mereka untuk ikut ke mobilnya, tapi pria tersebut gagal merayu wanita wanita ini.

Para wanita yang bersaksi tersebut menceritakan tentang ciri ciri pria itu. Bahwa seorang pria muda cukup menarik dan mengendarai mobil Volkswagen Beetle berwarna coklat, dan pria itu memperkenalkan dirinya.....Ted.

Setelah mempublikasikan ciri ciri dan deskripsi yang diberikan para saksi kepada publik, akhirnya polisi dihubungi oleh empat orang yang mengenal ciri ciri tersebut.  Dan mengidentifikasi pria tersebut sebagai: Ted Bundy.

Keempat orang yang datang ke kantor polisi untuk memberikan informasi ini adalah, mantan pacar Bundy, teman dekatnya, salah satu rekan kerjanya, dan seorang profesor psikologi yang pernah menjadi dosen Bundy.

Tetapi polisi justru berfikir ulang mengenai fakta fakta yang sudah dikumpulkan. Menurut mereka,  tidak mungkin seorang mahasiswa hukum yang bersih dari catatan kriminal bisa menjadi pelakunya. Akhirnya polisi  mencoret nama Ted Bundy dari daftar tersangka.

Profile dan penilaian sosok Ted Bundy di mata polisi dan masyarakat justru sangat
menguntungkan dirinya berkali-kali sepanjang 'kariernya' sebagai salah satu pembunuh berantai yang paling terkenal dalam catatan sejarah.
Ted Bundy,  yang saat ini kita telah mengenalnya sebagai pelaku pembunuhan (setidaknya) 30 korban di tujuh negara bagian Amerika Serikat pada era 70-an

Saat itu ia memang bisa membohongi semua orang, para polisi yang tidak mencurigainya termasuk para wanita yang telah terperangkap tipu dayanya.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Bundy sendiri,

"I’m the most cold-hearted son of a bitch you’ll ever meet.”

Siapakah Ted Bundy

Ted Bundy dilahirkan dengan nama Theodore Robert Cowell pada 24 November 1946. Ibunya bernama Eleanor Louise Cowell. Ted dilahirkan di Elizabeth Lund Home for Unwed Mothers di Burlington, Vermont. Ted tidak mengetahui identitas ayahnya.  Akte kelahirannya tertulis nama ayahnya adalah seorang salesman dan veteran Angkatan Udara bernama Lloyd Marshall. Namun ada juga fakta lain yang mengatakan jika nama ayah di akta kelahiran Bundy hanya tertulis 'unkown'. Tapi, ibu Ted, Louise kemudian mengatakan kalau ia telah dirayu oleh "seorang pelaut" yang namanya kemungkinan Jack Worthington. Tapi, tidak ditemukan catatan apapun dengan nama itu di arsip Angkatan Laut. Beberapa anggota keluarganya bahkan ada yang memiliki kecurigaan, apakah Ted adalah anak dari ayah kandung Louise  sendiri, Samuel Cowell, yang dikenal sangat kasar dan temperamen. Tetapi tidak ada bukti otentik yang bisa mendukung atau membantah dugaan ini.

Selama tiga tahun pertama hidupnya, Ted tinggal di rumah kakek neneknya, Samuel dan Eleanor Cowell di Philadelphia,  yang membesarkannya seperti putra mereka sendiri karena mereka malu, akan kelahiran Ted yang diluar nikah. Keluarga, teman, dan bahkan Ted kecil sendiri diberi tahu bahwa kakek neneknya itu adalah orang tuanya dan ibunya adalah kakak perempuannya.
Walaupun kelak  ia nantinya akan menemukan kebenaran tentang jati dirinya pada tahun 1969.

Samuel Cowell sendiri adalah seorang yang kejam dan fanatik yang membenci orang kulit hitam, Italia, Katolik, dan Yahudi. Bahkan suka menganiyaya istri dan anjing peliharaan mereka.
Samuel Cowell juga pernah mendorong adik perempuan Louise, Julia, di tangga karena terlalu banyak tidur.
Ted Bundy dan ibunya

Bundy kadang-kadang menunjukkan perilaku yang mengganggu, bahkan pada usia dini.  Suatu hari Julia ingat, ketika ia bangun dari tidur siangnya dan ia mendapati dirinya telah dikelilingi oleh pisau dari dapur.  Keponakannya (Ted) yang saat itu berusia tiga tahun berdiri di samping tempat tidur sambil tersenyum.

Kakeknya yang terlalu sering memukul dan kasar, menyebabkan,  Louise melarikan diri bersama Ted untuk tinggal bersama sepupu di Tacoma, Washington, ketika Ted berusia lima tahun.  Di sana, Louise bertemu dan menikahi juru masak rumah sakit bernama Johnnie Bundy, yang secara resmi mengadopsi Ted kecil dan memberinya nama belakangnya, menjadi Ted Bundy.

Bundy tidak menyukai ayah tirinya  kelak ia akan menceritakannya kepada seorang pacarnya, bahwa ia meremehkan sosok ayah tirinya itu dan digambarkan sebagai pria yang tidak cerdas dan tidak punya uang.

Johnny dan Louise memiliki empat orang anak. Meskipun Johnny berusaha untuk mengajak serta Ted ke acara acara keluarga seperti berkemah dll, tapi Ted tetap jauh dari ayahnya.
Ted Bundy kedua dari kiri

Ketika dia berbicara dengan Michaud dan Aynesworth, penulis biografinya, dia mengisahkan bagaimana dirinya mengelilingi komplek rumahnya, menyusuri tong-tong sampah untuk mencari foto-foto wanita telanjang. Ted juga menjelaskan bagaimana ia gemar membaca majalah detektif, novel kriminal, dan film dokumenter tentang para kriminal khususnya cerita-cerita yang melibatkan kekerasan seksual, terutama ketika cerita-cerita itu diilustrasikan dengan gambar mayat atau cacat tubuh.

Ia pun menggambarkan dirinya yang gemar mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Ted pun gemar 'menyusuri' malam untuk mencari jendela yang terbuka di mana dia bisa mengamati wanita membuka pakaian, atau "apa pun yang bisa dilihat." :

Bundy juga menggambarkan tentang kehidupan sosianya. Bahwa dia sebagai sosok remaja lebih memilih untuk menyendiri. Karena Ted tidak memahami arti pertemanan.  "Aku tidak tahu apa yang membuat seseorang ingin berteman," katanya. "Aku tidak tahu apa yang mendasari interaksi sosial."
Teman sekelas dari Sekolah Menengah Woodrow Wilson mengatakan bahwa Bundy "cukup dikenal  dan sangat disukai" di sana, mereka menggambarkan sosok Ted laksana "seekor ikan kecil yang berada di sebuah kolam yang besar."

Bermain ski adalah satu-satunya hal yang menarik bagi Bundy. Ia sering melakukan kegiatan itu dengan menggunakan alat curian dan tiket palsu.

Selama sekolah menengah, ia ditangkap setidaknya dua kali karena dicurigai kasus pencurian mobil.  Ketika ia mencapai usia 18, rincian catatan kriminalnya dihapus, yang sudah merupakan kebiasaan di hukum Washington.

Ted Bundy lulus dari sekolah menengah pada tahun 1965, kemudian mendaftar di University of Puget Sound di dekat rumahnya.  Dia hanya mengisi kuliahnya selama satu tahun di sana sebelum pindah ke Universitas Washington untuk belajar bahasa Cina.

Dia keluar dari kuliahnya sesaat pada tahun 1968 tetapi dengan cepat mendaftar kembali di jurusan psikologi.  Selama keluar dari sekolah, ia mengunjungi East Coast, tempat dimana ia mengetahui bahwa wanita yang ia yakini sebagai saudara perempuannya sebenarnya adalah ibunya.

Pada tahun 1967, Ted berpacaran dengan teman sekelasnya Stephanie Brooks. Pada awal 1968 ia keluar dari perguruan tinggi dan bekerja di berbagai pekerjaan dengan upah rendah.  Dia juga menjadi sukarelawan di kantor kampanye presiden Nelson Rockefeller di Seattle dan menjadi sopir dan pengawal Arthur Fletcher, selama kampanye untuk menjadi Gubernur Jendral Negara Bagian Washington. Pada bulan Agustus tahun itu, Bundy menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik 1968 di Miami sebagai delegasi Rockefeller.

Tak lama kemudian Brooks mengakhiri hubungan mereka dan kembali ke rumah keluarganya di California, ia kecewa karena ketidakdewasaan Bundy dan menganggapnya kurangnya ambisi.

Bundy lalu mengunjungi kerabat di Arkansas dan Philadelphia untuk mendaftar selama satu semester di Temple  University
 Bundy kembali ke Washington pada musim gugur 1969 ketika dia bertemu Elizabeth Kloepfer seorang janda dari Ogden, Utah yang bekerja sebagai sekretaris di Universitas Kedokteran Washington. Hubungan mereka yang penuh badai akan terus berlanjut bahkan hingga kelak Ted di tahan pertama kalinya di Utah pada tahun 1976.
Ted Bundy dan Elizabeth Kloepfe

Pada pertengahan 1970, Ted  fokus ingin terdaftar kembali di UW, kali ini di jurusan psikologi.  Ia menjadi siswa teladan dan disegani oleh para profesornya. Pada tahun 1971, ia mengambil pekerjaan di Pusat Krisis Hotline Bunuh Diri Seattle, di mana ia bertemu dan bekerja sama dengan Ann Rule, seorang mantan perwira polisi Seattle yang kelak akan menulis salah satu biografi Bundy, "The Stranger Beside Me".  Rule melihat tidak ada yang mengganggu kepribadian Ted pada saat itu, dan menggambarkannya sebagai "baik hati, solider, dan empati".

 Setelah lulus dari UW pada tahun 1972, Ted bergabung dengan kampanye pemilihan ulang Gubernur Daniel J. Evans. Ia menyamar sebagai mahasiswa, ia membayangi lawan Evans, mantan gubernur Albert Rosellini, dan merekam pidato Rosellini untuk dianalisis oleh tim Evans. Setelah Evans terpilih kembali, Bundy dipekerjakan sebagai asisten untuk Ross Davis, Ketua Partai Republik Negara Bagian Washington.  Davis berpikir baik tentang Bundy dan menggambarkannya sebagai "pintar, agresif ... dan tunduk pada peraturan". Pada awal tahun 1973, meskipun nilai-nilai tes Bundy biasa saja, ia diterima di sekolah-sekolah hukum UPS dan Universitas Utah berkat kekuatan surat rekomendasi dari Evans, Davis, dan beberapa profesor psikologi UW.

Selama perjalanan ke California untuk urusan Partai Republik pada musim panas 1973, Bundy mencoba membangun kembali hubungannya dengan Brooks, yang mengagumi transformasinya menjadi seorang profesional yang berdedikasi dan serius yang tampaknya berada di puncak karir hukum dan politiknya. Tapi di disisi lain ia tetap mengencani Kloepfer.

Pada musim gugur 1973, Bundy diterima di UPS Law School dan terus pacaran dengan Brooks, yang terbang ke Seattle beberapa kali untuk tinggal bersamanya.  Mereka membahas pernikahan, pada satu titik ia memperkenalkan Brooks kepada Davis sebagai tunangannya.  Namun, pada Januari 1974, Ted iba-tiba memutuskan hubungannya dengan Brooks. Ia menolak semua telefon dan surat dari Brooks. Sebulan kemudian, Brooks menuntut untuk mengetahui mengapa Bundy secara sepihak mengakhiri hubungan mereka tanpa penjelasan.  Dengan suara datar dan tenang, dia menjawab, "Stephanie, aku tidak tahu apa maksudmu" dan menutup telepon.  Dan sejak itu Brooks tidak pernah mendengar kabar darinya lagi.
Tapi kelak ia menjelaskan, "Aku hanya ingin membuktikan pada diriku sendiri,  kalau aku bisa menikahinya".
Tetapi Brooks sendiri menyimpulkan kalau Ted memang  telah sengaja merencanakan semua penolakan ini karena balas dendam atas putusnya hubungan mereka yang memang di lakukan oleh Brooks pada tahun 1968 silam.

Pada saat itu, Ted sudah mulai bolos di sekolah hukumnya,  pada bulan April, ia telah berhenti sepenuhnya, ketika para wanita muda mulai satu persatu menghilang dari Pasific Northwest.

Kejahatan itu pun dimulai

Tidak ada catatan pasti kapan pembunuhan pertama Ted dilakukan karena ia selalu menceritakan kisah berbeda kepada setiap orang. Bahkan jumlah akhir korban Bundy pun diduga masih banyak lagi yang belum diakui oleh Bundy. Bahkan para detektif setempat meyakini jika Bundy telah melakukan kejahatannya sejak remaja.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ia menculik dan membunuh Ann Marie Burr dari Tacoma yang berusia 8 tahun pada tahun 1961 ketika ia berusia 14 tahun, sebuah tuduhan yang ia bantah berulang kali.

Dia pernah mengatakan, bahwa dia mencoba penculikan pertamanya pada tahun 1969 di Ocean City, New Jersey, tetapi tidak membunuh siapa pun sampai sekitar tahun 1971 di Seattle. Ucapannya selalu berubah ubah.

Serangan pertama yang dilakukan Ted Bundy bukanlah sebuah pembunuhan, melainkan serangan terhadap Karen Sparks yang berusia 18 tahun, seorang mahasiswa dan penari di University of Washington.
Karen Sparks

Bundy masuk ke apartemennya dan memukulnya sampai pingsan dengan batang logam sebelum melakukan pelecehan seksual dengan benda yang sama.  Serangannya membuatnya koma 10 hari dan dengan cacat seumur hidup dan cacat mental.

Sebulan setelah penyerangannya terhadap Karen Sparks, Bundy menyelinap ke runah Lynda Ann Healy di pagi hari, seorang siswi lulusan UW. Ted lalu memukulnya hingga tak sadarkan diri, lalu memakaikan Healy baju dan sepatu lalu membawa tubuhnya ke mobilnya.  Healy kemudian tidak pernah terlihat lagi, tetapi tengkoraknya ditemukan bertahun-tahun kemudian di salah satu lokasi di mana Bundy membuang mayatnya.
Lynda Ann Healy

Setelah itu, Bundy terus menargetkan para wanita untuk menjadi korban selanjutnya di daerah tersebut.  Salah satu trik Bundy dalam mendekati wanita adalah sambil mengenakan gips atau terlihat cacat dan meminta mereka untuk membantunya memasukkan sesuatu ke mobilnya.

Dia kemudian akan memukul mereka sampai pingsan sebelum mengikat, memperkosa, dan membunuh lalu membuang tubuh mereka di lokasi terpencil di hutan.  Bundy sering mengunjungi kembali ke tempat  tempat ia membuang mayatnya untuk berhubungan seks dengan mayat mereka yang sudah membusuk.  Dalam beberapa kasus, Bundy akan memenggal korbannya dan menyimpan tengkorak mereka di apartemennya, tidur di samping tengkorak tengkorak itu.

Selama lima bulan berikutnya, Bundy menculik dan membunuh lima mahasiswi di Pasific  Northwest: Donna Gail Manson, Susan Elaine Rancourt, Taman Roberta Kathleen, Brenda Carol Ball, dan Georgann Hawkins.

Menanggapi begitu banyaknya kasus orang hilang, polisi melakukan penyedikan besar besaran dan meminta sejumlah agen pemerintah yang berbeda untuk membantu mencari para wanita yang hilang.

Selama periode ini, Bundy bekerja di Olympia sebagai Asisten Direktur di Seattle Crime Prevention Advisory Commission  (di mana ia menulis sebuah pamflet untuk perempuan tentang pencegahan perkosaan) dan kemudian bekerja di Department of Emergency Services (DES), sebuah agen pemerintah yang menangani pencarian perempuan yang hilang.  Di DES ia bertemu dan mengencani seorang wanita bernama Carole Ann Boone, seorang ibu dua anak yang bercerai dua kali, yang enam tahun kemudian, akan memainkan peran penting dalam fase akhir hidupnya.
Carole Ann Boone

Relokasi Ke Utah Dan Penangkapan Untuk Penculikan

Ketika perburuan penculikan berlanjut, polisi telah mengumpulkan banyak saksi yang mendeskripsikan sosok Ted Bundy dan mobilnya.  Dalam waktu yang bersamaan,  dimana beberapa mayat korbannya mulai ditemukan di hutan, Bundy diterima di sekolah hukum di Utah dan pindah ke Salt Lake City.

Disana, dia terus memperkosa dan membunuh para wanita termasuk seorang pejalan kaki di Idaho dan empat gadis remaja di Utah.

Kloepfer sadar kalau Bundy telah pindah ke daerah itu, dan ketika ia mengetahui pembunuhan di Utah, dia memanggil polisi untuk kedua kalinya untuk menegaskan kembali kecurigaannya bahwa Bundy berada di balik pembunuhan itu.

Sekarang ada banyak bukti yang mengarah ke Ted Bundy, dan ketika para penyelidik Washington mengumpulkan data mereka, nama Bundy muncul di bagian atas daftar tersangka.

Dia akan dijerat hukum karena penculikan dan penyerangan dan dikirim ke penjara sementara polisi berusaha untuk menyelidiki kasus pembunuhan terhadapnya.

Pada 16 Agustus 1975, Bundy ditangkap oleh petugas Patroli Jalan Raya Utah Bob Hayward di Granger (pinggiran kota Salt Lake lainnya). Hayward telah mengamati Bundy mengelilingi area perumahan pada dini hari. Bundy melarikan diri dari area tersebut dengan kecepatan tinggi setelah melihat mobil patroli. Petugas menggeledah mobil setelah dia menyadari bahwa kursi penumpang depan Volkswagen telah dilepas dan ditempatkan di kursi belakang.  Dia menemukan topeng ski, topeng yang dibuat dari pantyhose, linggis, borgol, kantong sampah, gulungan tali, pemecah es, dan barang-barang lainnya yang awalnya dianggap sebagai alat pembobolan.

Bundy menjelaskan bahwa topeng ski itu untuk bermain ski, dia telah menemukan borgol di tempat sampah, dan sisanya adalah barang-barang rumah tangga biasa.  Namun, Detektif Jerry Thompson teringat kepada tersangka yang sama dengan deskripsi mobil dari kasus penculikan DaRonch November 1974, yang cocok dengan nama Bundy.  Dalam pencarian di apartemen Bundy, polisi menemukan panduan ke resor ski Colorado dengan tanda centang di Wildwood Inn dan brosur yang mengiklankan Sekolah Tinggi Viewmont di Bountiful, tempat Debra Kent menghilang.  Polisi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menahan Bundy, dan ia pun dibebaskan

Polisi Salt Lake City menempatkan Bundy dalam pengawasan 24 jam.

Kloepfer menemukan benda-benda yang dia "tidak bisa mengerti" di rumahnya dan di apartemen Bundy.  Barang-barang ini termasuk kruk, tas plester  yang ia akui didapat dari rumah medis, dan pisau daging yang tidak pernah digunakan untuk memasak.  Benda-benda lab termasuk sarung tangan bedah, pisau dalam kotak kayu  dan sekarung penuh pakaian wanita.  Kloepfer curiga bahwa ia telah mencuri hampir semua barang berharga yang ia miliki.  Tapi Bundy selalu memperingatkannya, "Jika kamu memberi tahu siapa pun, aku akan mematahkan lehermu."  Dia mengatakan Bundy menjadi sangat marah setiap kali Kloepfer meminta Bundy untuk memotong rambutnya, yang dinilai  sudah panjang dan belah di tengah.  Dia kadang-kadang terbangun di tengah malam hanya untuk mencarinya di bawah selimut dengan senter, memeriksa tubuhnya.  Dia menyimpan kunci pas yang menempel di tengah gagangnya di bagasi mobilnya.  Detektif mengkonfirmasi bahwa Bundy tidak bersama Kloepfer pada malam-malam di mana para korban telah menghilang, juga pada hari Ott dan Naslund diculik. Tak lama kemudian, Kloepfer diwawancarai oleh detektif Kathy McChesney, dan mengetahui keberadaan Stephanie Brooks dan pertunangan singkatnya dengan Bundy sekitar Natal 1973.

Pada bulan September, Bundy menjual Volkswagen Beetle miliknya ke seorang remaja Midvale. Polisi Utah menahannya, dan teknisi FBI membongkar dan menggeledahnya.  Mereka menemukan sampel rambut yang cocok yang diperoleh dari tubuh Caryn Campbell, Melissa Smith dan Carol DaRonch, para wanita yang dilaporkan menghilang dan diduga telah diculik Bundy.  Helai rambut di mobil tersebut cocok dengan rambut dari tiga korban berbeda yang belum pernah bertemu satu sama lain yang pastinya menjadi "kebetulan langka yang membingungkan".
Namun diantara ketiga wanita tersebut,  Carol DaRonch berhasil melarikan diri dari Bundy dan kelak ia memberikan kesaksian di persidangan Bundy

Pada 2 Oktober, para detektif menetapkan Bundy sebagai tersangka.  Bukti memang tidak cukup untuk menghubungkannya dengan Debra Kent (yang tubuhnya tidak pernah ditemukan, meskipun sebuah kerangka yang ditemukan di dekat sekolah kemudian diidentifikasi sebagai Kent dengan analisis DNA), tetapi lebih dari cukup bukti untuk menuduhnya melakukan penculikan, dan penyerangan dalam kasus DaRonch.  Dia dibebaskan dengan jaminan $ 15.000 dan ditebus oleh orang tuanya.  Polisi Seattle belum memiliki cukup bukti untuk menuntutnya dalam pembunuhan di Pasific Northwest, tetapi membuatnya tetap di bawah pengawasan ketat.

Pada bulan November, tiga penyelidik utama kasus Bundy bertemu di Aspen, Colorado, dan bertukar informasi dengan 30 detektif dan jaksa penuntut dari lima negara bagian, yakin bahwa Bundy adalah pembunuh yang mereka cari, . Dan mereka sepakat untuk mencari lebih banyak bukti yang kuat untuk dapat menuntut Bundy atas pembunuhan.

Pada bulan Februari 1976, Bundy diadili atas penculikan DaRonch, dan Hakim Stewart Hanson Jr memutuskan dia bersalah atas penculikan dan penyerangan.   Pada bulan Juni dia dituntut 1 - 15 tahun.  Pada bulan Oktober, ia ditemukan bersembunyi di semak-semak di halaman penjara membawa peralatan - peta jalan, jadwal penerbangan, dan kartu jaminan sosial - dan menghabiskan beberapa minggu di sel isolasi. Masih di bulan yang sama, otoritas Colorado, Bundy dituduh melakukan pembunuhan terhadap Caryn Campbell.

Pada tanggal 7 Juni 1977, Bundy dibawa ke Pengadilan Pitkin County di Aspen untuk pemeriksaan pendahuluan. Ia tidak mengenakan borgol atau belenggu kaki.  Saat istirahat, dia meminta untuk mengunjungi perpustakaan pengadilan untuk meneliti kasusnya.  Sementara para pengawal yang mengikutinya terhalang pandangannya oleh rak buku, dia membuka jendela dan melompat  dari lantai dua, yang menyebabkan pergelangan kakinya terkilir saat melompat.  Ia pun lalu mendaki ke selatan menuju Pegunungan Aspen.  Selama dua hari ia berkeliaran tanpa tujuan di gunung.  Tiga hari kemudian, ia mencuri mobil di tepi Lapangan Golf Aspen.  Dingin, kurang tidur, dan pergelangan kakinya yang terkilir, ia mengemudi kembali ke Aspen, di mana dua petugas polisi melihat mobilnya. Ia sudah jadi buronan polisi selama enam hari. Ia kembali di tangkap.
Sebenarnya kasus yang saat itu menjerat Bundy terbilang lemah, dengan kurangnya bukti di pengadilan. Setidaknya ia mungkin hanya dihukum 1,5 tahun. Jika saja Bundy bertahan, ia bisa segera menjadi orang bebas.
Tapi sebaliknya, justru Bundy menyusun rencana pelarian lagi.  Dia mulai menyusun rencana pelariannya dengan menyiapkan  pisau gergaji besi dari narapidana lain dan mengumpulkan $ 500 tunai, diselundupkan dari orang orang yang membesuknya, terutama dari  Carole Ann Boone.  Pada malam hari, ketika tahanan lain mandi, dia melihat sebuah lubang sekitar satu kaki (0,30 m) persegi di langit-langit selnya, yang kemungkinan bisa ia lalui dengan cara merangkak di atasnya. Bundy pun berusaha menurunkan berat badannya dengan berbagai cara.  Akhirnya berat tubuhnya turun 16kg yang dirasa cukup untuk menembus dan merangkak di langit langit.

Pada malam tanggal 30 Desember, saat staf penjara libur Natal. Bundy menumpuk buku-buku di tempat tidurnya lalu menutupinya dengan selimut untuk mensimulasikan tubuh tidurnya. Ia pun memanjat  ke crawling room, terus menuju langit-langit tepat diatas ruang kepala penjara yang saat itu sedang keluar untuk makan malam bersama istrinya. Bundy pun mengganti pakaian napinya dengan seragam sipir penjara dari dalam lemari. Dan ia pun berjalan keluar dengan leluasa menuju kebebasan.

Setelah mencuri mobil, Bundy menuju ke timur dari Glenwood Springs, tetapi mobilnya mogok di perjalanan,  dan seorang pengendara yang lewat memberinya tumpangan ke Vail. Dari sana dia naik bus ke Denver, lalu terbang ke Chicago.  Sementara itu di tempat penjara kaburnya Bundy, sama sekali belum menyadari bahwa ada seorang napi yang kabur, hingga 17 jam kemudian. Tapi pada saat itu Bundy sudah berada di Chicago.

Selama pelarian ini Bundy berusaha untuk menahan diri untuk tidak melakukan tindak kriminal. Ia berusaha melamar pekerjaan tapi batal ketika mereka meminta kartu identitas Bundy. Akhirnya ia mulai mencuri kartu kredit seorang wanita yang tertinggal di keranjang belanja.

Namun pada 15 Januari 1978, Bundy memasuki asrama mahasiswi Chi Omega FSU melalui pintu belakang, sekitar pukul 2.45 pagi, dia memukul Margaret Bowman, 21, dengan sepotong kayu ek ketika dia tidur, kemudian menyekapnya dengan stocking nilon. Dia kemudian memasuki kamar tidur Lisa Levy yang berusia 20 tahun dan memukulinya sampai pingsan, mencekiknya, merobek salah satu putingnya, menggigit pantat kirinya, dan melakukan kekerasan seksual menggunakan botol. Di kamar tidur yang bersebelahan, dia menyerang Kathy Kleiner, mematahkan rahangnya, dan menggigit pundaknya. Dan kemudian menyerang Karen Chandler, yang menderita gegar otak, patah rahang, kehilangan gigi, dan jari yang hancur.  Detektif Tallahassee mengatakan bahwa keempat serangan itu terjadi dalam waktu kurang dari 15 menit dan lebih dari 30 saksi, tidak mendengar apa pun saat serangan itu.

Setelah meninggalkan asrama, Bundy masuk ke sebuah apartemen  delapan blok jauhnya dari asrama sebelumnya dan menyerang siswa FSU Cheryl Thomas. Bundy mematahkan pundak dan rahangnya juga membuat saraf yang mengarah ke telinga kirinya putus sehingga  korban mengalami gangguan pendengaran dan keseimbangan.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, korban berbaring di lantai, bersimbah berdarah setelah dipukuli habis-habisan.
Di ranjang Thomas, polisi menemukan noda sperma dan "topeng" pantyhose yang berisi dua rambut yang setelah dicocokkan adalah milik Bundy.
Lisa Levy and Margaret Bowman

Pada 8 Februari, Bundy menuju Jacksonville, dengan van FSU curian.
Di suatu tempat, tepatnya du SMP Lake City, Kimberly Diane Leach yang berusia 12 tahun dipanggil ke ruang kelasnya oleh seorang guru untuk mengambil dompet yang tertinggal, tapi setelah itu Leach tidak pernah kembali ke kelas.  Tujuh minggu kemudian, setelah pencarian intensif, jasadnya ditemukan di kandang babi di Suwannee River State, barat laut Lake City.
Ada noda sperma yang ditemukan di selangkangan pakaian dalamnya, darah di celana jins biru dan robekan di sebagian besar pakaiannya.  Dalam pemeriksa medis, menyatakan bahwa Kim telah terbunuh saat serangan seksual tersebut.
Kimberly Diane Leach

Pada tanggal 12 Februari, Bundy mencuri mobil dan melarikan diri dari Tallahassee, menuju ke arah barat melintasi Florida Panhandle.  Tiga hari kemudian, sekitar pukul 1:00 pagi, ia dihentikan oleh petugas kepolisian Pensacola. Ketika diberi tahu bahwa dia ditahan, Bundy menendang kaki petugas polisi dan berlari.  Polisi melepaskan tembakan peringatan dan mengejarnya.  Akhirnya polisi bisa menaklukkan dan menangkap Bundy. Dalam kendaraan yang dicuri ada tiga set ID milik siswa perempuan FSU, 21 kartu kredit curian dan satu set televisi curian.  Ketika petugas polisi itu membawa si tersangka ke penjara, ia tidak menyadari bahwa dia baru saja menangkap salah satu dari Sepuluh buronan paling dicari FBI, dan saat itu ia mendengar Bundy berkata, "Seandainya kamu membunuhku."

Bundy diadili atas pembunuhan dan penyerangan di Chi Omega pada Juni 1979. Yang diliput oleh 250 wartawan dari lima benua dan merupakan yang pertama disiarkan televisi secara nasional di Amerika Serikat.
Bundy mengaku bersalah atas pembunuhan Levy, Bowman dan Leach.

Saat pengadilan Bundy memang tidak hanya dihadiri orang-orang yang marah, yang datang untuk mengutuk pria itu tapi juga dihadiri para wanita muda yang mencari perhatian si pembunuh yang berwajah tampan dan kharismatik

Ada asumsi yang mengatakan jika korban Bundy adalah wanita wanita berambut panjang, belah tengah, dan mengenakan anting-anting melingkar. Dan karena itu, para wanita yang akan datang ke pengadilan untuk mencuri perhatian Bundy, mereka hadir dengan rambut mereka yang juga di belah tengah serta memakai anting-anting melingkar.  Beberapa dari mereka bahkan mengecat rambut mereka dengan warna cokelat yang sama. Mereka ingin menarik perhatian Bundy.

Pada 24 Juli 1979,Bundy dihukum atas pembunuhan Bowman dan Levy, tiga tuduhan percobaan pembunuhan tingkat pertama (untuk serangan terhadap Kleiner, Chandler dan Thomas) dan dua tuduhan pencurian.  Hakim pengadilan Edward Cowart menjatuhkan hukuman mati untuk pembunuhan.

Enam bulan kemudian, persidangan kedua terjadi di Orlando, untuk penculikan dan pembunuhan Kimberly Leach. Bundy sekali lagi dinyatakan bersalah dan di vonis hukuman mati.

Selama menjalani hukuman persidangan, Bundy meminta Carole Ann Boone  untuk menikah dengannya. Boone yang pindah ke Florida untuk berada di dekat Bundy dan bersaksi atas namanya selama dua persidangan Bundy  menerima lamarannya. Dan mereka pun resmi menikah.

Dan beredarlah kabar bahwa Boone tengah mengandung anak Bundy. Banyak yang berspekulasi bagaimana Bonne bisa hamil sementara Bundy berada di penjara. Peraturan penjara  tidak mengizinkan melakukan kunjungan suami-istri ketika berada dalam hukuman mati.
Rumorpun beredar, ada yang berspekulasi bahwa Boone telah menyelundupkan kondom ke penjara, dan meminta Bundy untuk menyimpan materi genetiknya di dalam kondom dan menyelundupkan kembali kepada Boone melalui ciuman.

Namun, ada yang mengatakan jika spekulasi itu terlalu berlebihan. Bisa saja mereka menyuap penjaga untuk bisa berhubungan seks di berbagai sudut fasilitas penjara.

Pada 10 Februari 1980, Bundy dijatuhi hukuman mati untuk ketiga kalinya dengan kursi listrik. Ketika hukuman diumumkan, Bundy berdiri dan berteriak, "Katakan kepada juri bahwa mereka salah!"
Hukuman mati ketiga ini kelak dilaksanakan sembilan tahun kemudian.
Ted,  Rose dan Carole

Pada Oktober 1982, Boone melahirkan seorang anak perempuan bernama Rose Bundy yang bisa dipanggil "Rosa," lahir pada 24 Oktober 1982. Rose Bundy merupakan satu satunya anak biologis Ted Bundy

Meskipun Bundy seorang terpidana mati 3x, tapi istrinya Boone dengan setia selalu membawa putri mereka Rose di setiap kunjungannya ke penjara.

Dalam sebuah wawancaranya, Bundy ditanya alasan penyerangan seksual yang dilakukannya. Menurutnya semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya dan untuk "benar-benar memiliki" korbannya. Pada awalnya, ia membunuh korbannya karena alasan untuk menghilangkan kemungkinan ditangkap  tetapi kemudian, pembunuhan menjadi bagian dari "petualangan"nya.

"The ultimate possession was, in fact, the taking of the life. And then ... the physical possession of the remains."

Menurut Bundy ada kepuasan tersendiri saat membunuh. Dia mengatakan bahwa pembunuhan bukan hanya sebuah kejahatan atau kekerasan.

"It becomes possession. They are part of you ... [the victim] becomes a part of you, and you [two] are forever one ... and the grounds where you kill them or leave them become sacred to you, and you will always be drawn back to them"

"itu menjadi milik kita. Mereka akan menjadi bagian dari dirimu,  dan kalian berdua (dirinya dan korban)  selamanya menyatu... Dan tanah tempat kamu membunuh mereka atau meninggalkan mereka akan menjadi tempat kramatmu dan kamu akan selalu kembali pada mereka."

Juli 1984, penjaga menemukan dua bilah gergaji besi yang disembunyikan Bundy di selnya.  Sebuah batang baja di salah satu jendela sel telah digergaji sepenuhnya di bagian atas dan bawah dan direkatkan kembali ke tempatnya dengan menggunakan sabun. Beberapa bulan kemudian, penjaga menemukan cermin yang tersembunyi di dalam sel dan Bundy pun kembali dipindahkan ke sel lainnya.

Dan dalam periode ini ada kejadian dimana Bundy diserang oleh sekelompok tahanan terpidana mati lainnya.  Tapi Bundy menyangkal kalau dirinya telah diserang, tapi sejumlah narapidana mengaku melakukan kejahatan tersebut. Para terpidana itu ramai ramai memperkosa Bundy, yang mereka sebut sebagai "gang rape".

Suatu waktu Bundy merinci tentang apa yang dia lakukan pada beberapa korban setelah kematian mereka.  Dia mengatakan kepada mereka bahwa ia kerap mengunjungi kembali tempat tempat ia membuang korbannya dan bersetubuh dengan jasad mereka yang sudah membusuk dan baru berhenti setelah jasad jasad itu benar benar membusuk.
Dalam beberapa kasus, Bundy pernah merias wajah Melissa Smith yang tak bernyawa, dan dia berulang kali mencuci rambut  Laura Aime.  Bundy pun memenggal sekitar 12 korbannya dengan gergaji besi dan menyimpan kepala kepala itu di apartemennya selama beberapa waktu sebelum membuangnya. (empat yang kemudian ditemukan di Gunung Taylor)

Selama menunggu masa eksekusinya, banding terhadap kasus Bundy terus di tolak yang menyebabkan mundurnya tanggal eksekusi matinya. Akhirnya diumumkan jika eksekusi Bundy akan dilaksanakan pada 24 Januari 1989.

Menjelang eksekudinya,  Bundy kembali mengakui beberapa kejahatan lainnya. Dia mengaku bahwa dia telah melakukan delapan pembunuhan di Washington dan Oregon di mana saat ini dia adalah tersangka utama.  Dia pun menggambarkan tiga korban lainnya yang sebelumnya tidak dikenal di Washington dan dua di Oregon yang dia tolak untuk diidentifikasi. Bundy hanya mengatakan dia meninggalkan mayat kelima — milik Donna Manson — di Taylor Mountain,  tetapi membakar kepalanya di perapian rumah Kloepfer.

Dia menggambarkan dengan detail grafis penculikan atas Georgann Hawkins dari lorong UW (University of Washington), bagaimana dia telah membujuknya ke mobil sebelum membuatnya tak sadarkan diri dengan linggis yang sebelumnya dia letakkan di samping kendaraan sebelum memborgolnya dan membawanya ke Issaquah, tempat dia mencekiknya. Lalu menghabiskan sepanjang malam dengan jasad korbannya dan  kemudian mengunjungi kembali jenazahnya pada tiga kesempatan yang berbeda.

Bundy menggambarkan secara detail TKP Issaquah (tempat dimana tulang Ott, Naslund, dan Hawkins ditemukan), seolah olah ia sedang berada disana, seolah olah ia melihat segalanya. Bundy begitu tergila-gila pada tempat dan menghabiskan banyak waktu di sana.  Bundy seolah olah memiliki kemarahan nyata terhadap perempuan.  Dia tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Baginya Pembunuhannya adalah pencapaian hidupnya.

Bundy juga mengaku kepada detektif dari Idaho, Utah, dan Colorado bahwa dia telah melakukan banyak pembunuhan tambahan, termasuk beberapa yang tidak diketahui polisi. Namun polisi menduga Bundy melakukan hal ini hanya untuk menunda eksekusinya. Dia dengan sengaja menyembunyikan beberapa detail kejahatannya dan berharap polisi kembali mengorek keterangan darinya dan menunda eksekusi. Karena dari beberapa pengakuan tambahannya, Bundy menolak untuk memberi keterangan lebih rinci. Satu satunya orang yang tahu tempat 'peristirahatan' korbannya adalah Bundy sendiri.

Pengacara Bundy, Diana Weiner, seorang pengacara muda Florida yang dirumorkan menjalin affair dengan Ted Bundy dan di klaim sebagai cinta terakhirnya Bundy. Diana lah yang banyak berjuang selama pengadilan Bundy dan ia kerap mengunjungi Bundy, sekitar 70 kali dipenjara.
Diana Weiner meminta keluarga beberapa korban Colorado dan Utah untuk mengajukan petisi kepada Gubernur Florida Bob Martinez untuk menunda eksekusi agar memberikan waktu kepada Bundy untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut. Semua menolak, karena keluarga korban sudah percaya bahwa para korban sudah mati dan Ted telah membunuh mereka dan mereka tidak membutuhkan pengakuan Bundy.

Sementara istri Bundy  Boone yang telah memperjuangkan ketidak bersalahan Bundy di seluruh masa penahanan dan pengadilannya merasa "sangat dikhianati". Dia pun menggugat cerai Bundy dan pergi ke Washington bersama putri Bundy,  Rose. Boone pun menolak untuk menerima telepon terakhir dari Bundy di hari ia di eksekusi. Boone merasa terluka atas hubungan Bundy dengan Diana [Weiner] dan hatinya hancur oleh semua pengakuan Bundy tentang kejahatannya  di hari-hari terakhirnya.

Bundy pun meninggal di kursi listrik pukul 7:16 pagi pada 24 Januari 1989 di usia 42 tahun.  Ratusan orang  bersuka ria, menari dan menyalakan kembang api di padang rumput di seberang jalan penjara saat eksekusi dilaksanakan. Mereka bersorak  keras ketika mobil jenazah putih berisi jenazahnya keluar dari penjara. Tubuhnya dikremasi di Gainesville dan abunya disebar di lokasi yang dirahasiakan, sesuai dengan keinginannya.

Dimanakah Rose Bundy?
Tidak ada yang mengetahui keberadaan Rose Bundy. Namun banyak yang menduga kemungkinan Boone menikah lagi dan mengganti nama belakangnya juga putrinya. Namun yang jelas dimanapun Rose Bundy berada saat ini ia telah dewasa dan mungkin tengah menjalani hidupnya dengan tenang.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book