Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Charles II of Spain, "The Ugly King"

Salah satu dinasti paling kuat di Eropa dari abad ke-15 hingga ke-20 adalah House of Habsburg, yang merupakan Royal Family Jerman, juga dikenal sebagai House of Austria.

Dari semua bangsawan yang memiliki cacat bawaan, Charles II dari Spanyol adalah salah satunya.  Ia adalah keturunan dari  pernikahan sedarah, (ayah dan ibunya  merupakan paman dan keponakan), Charles II (dijuluki "The Bewitched") dan memang tampak seperti itu.  Dia memiliki apa yang disebut Habsburg Jaw atau Habsburg Lip, ditandai oleh lidah yang besar, rahang bawah yang menonjol, dan bibir bawah yang tebal. Dua baris giginya tidak bisa bertemu. Secara teknis, kelainan bentuk ini dikenal sebagai prognathisme mandibula.  Lidahnya membuatnya sulit mengunyah dan menyebabkan air liur yang berlebihan.

Raja juga mengalami keterlambatan perkembangan yang parah.  Dia disusui sampai berusia lima tahun dan tidak pernah menerima pendidikan formal apa pun.  Bicaranya lambat sampai ia berusia empat tahun, dan ia tidak bisa berjalan sampai usia delapan tahun.  Bahkan sebagai orang dewasa, komunikasinya sulit dipahami.  Dia juga impoten, sehingga ketidakmampuannya untuk mendapat keturunan,  mengakhiri generasi Habsburg pada takhta Spanyol ketika sang raja meninggal pada usia 39 di tahun 1700.

Dinasti Habsburg memang telah melakukan tradisi pernikahan sedarah sejak lama. Bahkan salah satu leluhur Charles, Joanna dari Castille, muncul 14 kali di silsilah garis family tree mereka.

Pemerintahan kekuatan politik dan militer yang kuat, dengan wilayah teritorialnya yang luas, disebut sebagai "kerajaan tempat matahari tidak pernah terbenam," membentang di wilayah Bohemia, Kroasia, Hongaria, Jerman, Spanyol, Portugal dan Amerika pada abad ke-16.  Habsburg bahkan mengklaim takhta kaisar Romawi Suci pada tahun 1452.

Sebagai penguasa Kekaisaran Austro-Hongaria, mereka tidak hanya menentukan struktur politik dan teritorial Eropa tetapi juga menentukan sejarah dunia.

Sejarah mengingat Habsburg sebagai salah satu dinasti yang paling berpengaruh tetapi juga aneh dan menarik.  Mungkin yang paling terkenal di antara mereka semua adalah Charles II of Spain.

Selama masa hidupnya Charles menjalankan kerajaan yang luas dan kuat, meskipun ia akan dikenang sebagai penguasa terakhir Habsburg Spanyol dan yang memiliki masalah kesehatan yang sangat parah sebagai akibat dari perkawinan sedarah generasinya.

Orang-orang Habsburg sangat ingin mempertahankan kekuasaan, seperti yang telah mereka lakukan selama beberapa ratus tahun, sehingga mereka sering menikah dengan saudara mereka sendiri.  Ibu Charles II juga merupakan keponakan ayahnya.  Dan nenek sang Raja juga adalah bibinya.

Menurut penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, ada bukti yang menyatakan bahwa sekitar 11 pernikahan dalam keluarga Charles II adalah konsekuensi atau akibat dari "pernikahan darah."

Selain itu, menurut Telegraph, Charles II dan kakeknya Philip III dianggap sebagai dua anggota keluarga dengan koefisien inbreeding tertinggi.

Charles II of Spain lahir pada 6 November 1661 dan menjadi raja pada tahun 1665 di usia empat tahun. Charles dilahirkan dalam perselisihan politik di Eropa ketika Habsburg mencoba mengendalikan seluruh benua.

Ia terlahir sangat rapuh, Charles  berjuang dengan kondisinya yang buruk sepanjang masa kecilnya.  Sebagai satu-satunya ahli waris yang sah pada saat itu, Charles duduk di atas takhta ketika ia masih berusia balita

Ibunya memerintah sebagai bupati selama 10 tahun sampai Charles berusia remaja. Ia pun seorang yang buta huruf dan benar-benar bergantung pada orang-orang di sekitarnya. Kesehatannya yang buruk menghambat kemampuannya untuk belajar membaca atau menulis, sehingga ia tidak mendapatkan apa yang kemudian dianggap sebagai pendidikan kerajaan yang layak.

Penulis Will dan Ariel Durant mencatat dalam buku mereka The Story of Civilization bahwa Charles II adalah sosok yang "pendek, lumpuh, epilepsi, pikun, dan benar-benar botak sebelum usia 35." Mereka juga mengatakan bahwa "dia selalu berada di ambang kematian."

Selama masa pemerintahannya, pemerintahan Spanyol menganggap Charles sebagai penghalang dalam urusan negara dan sosok yang tidak penting yang hampir tidak memiliki kekuasaan.

Dia bergabung dengan pemerintahan hanya dengan berbekal sedikit ilmu politik dan sering diejek karenanya.  Namun, mayoritas pemerintahan menikmati hidup di bawah pemerintahan Charles yang tidak kompeten karena ia mudah dimanipulasi.
Marie Louise de Orleans,
Di usia 17 tahun,  Charles II menikahi Istri pertamanya, Marie Louise de Orleans, ini merupakan sebuah perjodohan yang diatur.  Duta Besar Prancis menulis kepada pemerintah Spanyol pada tahun 1679 bahwa Marie sebenarnya sama sekali tidak ingin berurusan dengan raja yang jelek.  Dia menulis,
"The Catholic King is so ugly as to cause fear and he looks ill.”

Duta Besar itu 100 persen benar.

Charles II dari Spanyol memang hampir tidak bisa berjalan karena kakinya tidak dapat menopang berat badannya. Dia jatuh beberapa kali.
Marie Louise dan Charles menikah pada 19 November 1679 di Quintanapalla. Setelah 10 tahun pernikahannya,  Marie tidak memberikan pewaris takhta untuk Charles II hingga akhirnya Marie wafat pada tahun 1689. Dan Raja Spanyol itupun mengalami depresi dan tertekan setelah istrinya meninggal dunia
Marie-Anne de Neubourg, 
Para menteri dan penasihatnya menyarankan langkah selanjutnya untuk Charles II: mencarikannya istri baru.
Pernikahan keduanya adalah dengan Marie-Anne dari Neubourg, dan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah istri pertamanya meninggal.  Orang tua Marie-Anne memiliki 23 anak, dan Marie Anne adalah anak ke 12. Karena faktor silsilah kesuburan dari pihak Marie Anne itulah yang menjadi salah satu alasan kuat Charles II di jodohkan dengan Marie Anne,  karena pastinya secara teori Charles II akan memiliki setidaknya satu anak, bukan?

Salah.

Charles II dari Spanyol tidak berdaya dan tidak dapat menjadi ayah bagi anak-anak.  Itu adalah bagian dari warisan keluarganya dari perkawinan sedarah.  Dia mungkin menderita dua kelainan genetik.

Pertama, ada kombinasi kekurangan hormon hipofisis, kelainan yang membuat tubuhnya  pendek, impoten, infertil, lemah dan memiliki sejumlah masalah pencernaan.  Gangguan lainnya adalah Asidosis tubulus renalis, suatu kondisi yang ditandai oleh darah dalam urin, otot-otot yang lemah dan memiliki kepala yang besar dan tidak normal dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Keburukan dan masalah kesehatan Charles II merupakan akibat dari generasi inbreeding keluarganya yang harus disalahkan. Ironi dari situasi ini adalah bahwa Habsburg merasa seolah-olah garis keturunan mereka hanya akan bertahan jika mereka menikah hanya dengan orang-orang yang berdarah bangsawan.  Pemikiran yang sama ini menyebabkan terjadi setidaknya dua abad perkawinan sedarah yang akhirnya gagal menghasilkan pewaris takhta.

Kondisi kesehatan Charles yang buruk semakin bertambah buruk saat ia mendekati ajalnya.  Keadaan mentalnya juga sangat terganggu, yang menyebabkannya menghasilkan perilaku yang  seringkali tidak menentu dan menyimpang.

Ketika ia dinyatakan mengalami gangguan mental, ia memutuskan untuk pensiun dan menjadi terobsesi dengan orang mati.  Konon dikatakan bahwa Charles memiliki tubuh keluarganya yang sudah mati, yang ia dapatkan setelah menggali kembali kuburan kerabatnya hanya untuk menyentuh atau melihatnya.

Pensiunnya tidak berlangsung lama karena Charles meninggal beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ketiga puluh sembilan.

Kematiannya  tanpa pewaris menciptakan situasi yang tidak terduga. Dan terjadilah Perang Suksesi Spanyol yang berlangsung hingga 1714 dan memicu krisis di Eropa. Pemerintahan Habsburg pun berakhir

Terlepas dari hasil politik yang mengerikan, kematian Charles, bagaimanapun, ditandai dengan catatan otopsi yang belum sempurna yang menggambarkan kesehatan Charles dengan cara yang paling aneh.

Dokter yang melakukan otopsi, Pedro Gargantilla, mencatat: “[Mayatnya] ... tidak mengandung setetes darah;  jantungnya seukuran lada;  paru-parunya berkarat;  ususnya busuk. Dia memiliki satu testikel, hitam seperti batu bara, dan kepalanya penuh air.”

Profesor Van Kerrebroeck dari Asosiasi Urologi Eropa menjelaskan: “Kita dapat menyimpulkan bahwa Charles menderita hipospadia posterior, monorchism, dan testikel atrofi.  Dia mungkin memiliki kondisi interseksual dengan genital ambigu, dan monokidney bawaan dengan batu ginjal dan infeksi. ”

Yang istilah medisnya berarti uretra terlalu pendek, sehingga ia mengeluarkan air seni dari bagian bawah poros;  dia punya satu testis yang menyusut;  anatomi seksualnya secara umum cacat sejak lahir, seperti hal ginjalnya. Hidup Charles II pasti sulit dan menyakitkan.

Keluarga Charles II memang sangat ingin mempertahankan garis keturunan ningrat kerajaan sehingga mereka menempatkan anak-anak mereka dalam resiko kesehatan yang membahayakan demi untuk memastikan bahwa tidak ada gen orang asing di silsilah keluarga mereka













 









Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book