Salah satu tragedi pembunuhan yang terjadi di dunia showbiz Amerika adalah pembunuhan yang terjadi terhadap Selena Quintanilla-Pérez yang terjadi pada tanggal 31 Maret 1995, yang telah menggemparkan para fansnya di seluruh dunia. Selena berada di karir terbaiknya sebelum kematian menjemputnya.
Kehidupan awal
Selena lahir pada 16 April 1971, di Lake Jackson, Texas. Ayahnya adalah Abraham Quintanilla, Jr., seorang mantan musisi, dan ibunya adalah Marcella Ofelia Quintanilla.
Selena telah memiliki ketertarikan pada semua jenis musik pada usia muda.
Setelah usaha restoran keluarganya gulung tikar pada tahun 1981, keluarga Quintanilla memulai memutuskan untuk terjun di dunia hiburan dengan membentuk band bernama Selena y Los Dinos . Dan saat itu Selena berusia 9 tahun.
Saat Selena berada di kelas delapan, ayahnya menyuruhnya berhenti sekolah demi karier musiknya yang terus berkembang. Ya, ini memang cara yang salah, tetapi keputusan itu memang mengarahkan Selena pada kesuksesan. Selena memenangkan dua Tejano Music Awards pada tahun 1987, yang membuka pintu untuk enam albumnya kelak. Pada 1994, Selena menerima nominasi Grammy pertamanya. Ia menjual sekitar 500.000 album
Amor Prohibido (Forbidden Love).
Namun, di tahun 1995, seorang wanita yang merupakan manajer dari fans club Selena, bernama Yolanda Saldívar, menciptakan sebuah tragedi yang tidak akan dilupakan orang orang di dunia hiburan. Saldívar dengan fatal menembak mati Selena, usianya 23 tahun saat itu. Dan hal ini membuat Selena menjadi salah satu musisi terhebat yang meninggal sebelum usia 30 tahun.
Kabar pembunuhan Selena dengan cepat bergema melalui komunitas Meksiko-Amerika dan Latin. Saldívar akhirnya dihukum dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Berikut ini seputar kisah kematian Selena Quintanilla
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh manager fans clubnya sendiri
Pada bulan Maret 1995, Selena berselisih dengan teman dan manajer fans club, Yolanda Saldívar. Saldívar, yang juga dipercaya mengelola toko-toko fashion/butik Selena, yang diduga telah menggelapkan uang dari fans club dan butik sebesar, $ 60,000. Keduanya sepakat untuk bertemu di Days Inn di Corpus Christi, Texas, karena Selena membutuhkan dokumen pajak dari Saldívar mengenai bisnis.
Staf motel mengkonfirmasi bahwa kedua wanita itu berdebat hebat, dan beberapa saksi menyatakan Selena berkata kepada Saldívar bahwa dia tidak lagi dapat dipercaya. Ini mungkin yang telah memotivasi Saldívar untuk menembak sang penyanyi.
Selena kemudian lari dari kamarnya untuk meminta bantuan. Jejak darah dari tempat penembakan ke tempat Selena ambruk adalah 392 kaki. Saksi mata mengatakan kepada polisi bahwa Selena berteriak ketika dia lari dari pembunuhnya.
"
Help me! Help me! I've been shot!"
Pemeriksaan medis kemudian mengungkapkan bahwa peluru itu menembus arteri di bahu kanan bawah Selena. Hal ini menyebabkan Selena mengalami
cardiac arrest dalam waktu dua jam.
Saldívar mengejar Selena yang berlari dan diduga, ia memanggilnya "
b * tch." Selena berhasil sampai ke lobi, di mana dia memohon staf untuk menjauhkan Saldívar darinya, dengan mengatakan,
"Kunci pintunya! Dia akan menembakku lagi!"
Beberapa saksi terkejut ketika mereka menyaksikan sang penyanyi ambruk bersimbah darah.
Selena masih tersadar cukup lama dan sempat memberi tahu staf motel, dengan mengatakan
"
Yolanda ... 158."
Dia menyebutkan nama pembunuhnya dan nomor kamarnya sebelum pingsan namun ia tidak akan pernah terbangun lagi.
Ambulan tiba di tempat kejadian dalam dua menit. Richard Fredrickson, seorang paramedis, bergegas membantu Selena dan bersaksi, "Gadis itu berlumuran darah. Darahnya kental, mulai dari leher hingga lutut, disepanjang kedua sisi tubuhnya".
Meski ia menyadari bahwa sudah terlambat untuk menyelamatkan nyawa sang penyanyi karena dia telah kehilangan banyak darah.
Pada siang harinya, staf ruang gawat darurat Rumah Sakit Corpus Christi Memorial membantu Selena untuk memulihkan detak jantung dan mereka mulai memberikan transfusi darah. Ayahnya memprotes langkah proses medis ini karena kepercayaan agama Selena. Dokter menghabiskan lebih dari satu jam mencoba untuk mengobati luka yang disebabkan oleh satu butir peluru tersebut, tetapi mereka tidak berhasil dan Selena dinyatakan meninggal dunia pada pukul 1:05 malam.
Tekanan pada pemeriksa medis sangat besar setelah kematian Selena. Karena popularitasnya dan kemarahan publik, otopsi pun dimulai dalam tiga jam setelah penembakan. Peluru itu memutuskan arteri subklavia kanannya, yang menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Siapakah Yolanda Saldívar
Yolanda Saldívar adalah seorang perawat yang juga merupakan penggemar Selena. Dia meminta izin untuk membuat sebuah klub penggemar. Hal inilah yang memulai hubungan persahabatan dan hubungan bisnis antara Saldivar dengan Selena. Dari 1991 hingga Januari 1995, keluarga Selena menganggap Saldívar sebagai anggota terpercaya dalam lingkaran mereka. Dan di tahun 1994, Selena juga mempercayakan Saldívar untuk mengelola dua butik Selena, yang menjual berbagai "fashion dan perhiasan khas Selena."
Selena menunjukkan rasa terima kasih kepada Saldívar atas perkembangan dari fans clubnya dengan memberikan hadiah mahal kepada Saldívar. Seiring waktu, keduanya juga menjadi teman dekat. Namun, beberapa orang mempertanyakan sifat obsesif dari sisi persahabatan Saldívar, ketika ia bahkan berhenti dari pekerjaannya sebagai perawat hanya untuk tetap berada di sisi Selena.
Bahkan diduga bahwa Saldívar membuat sebuah kuil yang di dedikasikannya kepada Selena lengkap dengan wujud Selena dalam bentuk potongan kardus seukuran tubuh sang penyanyi. Desainer Martin Gomez pernah bekerja untuk label fesyen Selena Etc, dan ia menggambarkan Saldívar sebagai orang yang kejam, posesif, dan manipulatif.
Semuanya mulai berantakan ketika seseorang menggelapkan uang $ 60.000 melalui klub penggemar dan Selena Etc. Tulisan tangan Saldívar pada sebuah cek palsu akhirnya membongkar kejahatannya.
Ketika semakin jelas bahwa Saldívarlah yang telah mencuri uang, keluarga Quintanilla memecatnya pada 9 Maret 1995. Saldívar menolak menyerahkan dokumen pajak penting untuk klub penggemar dan Selena Etc, yang sangat dibutuhkan Selena, dan ia pun melarikan diri. Meskipun tanggal yang bervariasi pada saat Saldívar membeli pistol, kesaksian pengadilan mengungkapkan bahwa Saldívar membeli pistol pada 11 Maret.
Dan Saldívar pun menghubungi Selena lagi dalam bulan tersebut, untuk mengadakan pertemuan di Days Inn di Corpus Christi pada 31 Maret. Dia menyuruh Selena datang sendiri dan setuju untuk menyerahkan dokumen bisnis yang diperlukan. Namun akhirnya pertemuan itu berakhir tragedi.
Bagaimana tragedi itu bisa terjadi
Pada pukul 7.30 pagi, hari Jumat, 31 Maret, Selena berangkat ke kamar motel yang dijanjikan Saldívar. Di motel, Saldívar mengatakan kepada Selena bahwa dia telah diperkosa di Meksiko. Lalu Selena membawanya ke Rumah Sakit di mana staf medis memperhatikan Saldívar menunjukkan "gejala depresi yang cukup terlihat".
Saat pemeriksaan Saldívar mengatakan kepada staf medis bahwa dia mengalami 'berdarah sedikit". Dan staf medis melihat jika Selena terlihat marah karena Saldívar mengatakan yang sebaliknya kepada Selena, bahwa dia mengalami pendarahan yang berlebihan sehari sebelumnya. Perawat Carla Anthony memberi tahu Saldívar bahwa dia harus periksa ke San Antonio untuk mendapatkan pemeriksaan ginekologis karena Saldívar "adalah penduduk San Antonio, rumah sakit di Corpus, dan pemerkosaan terjadi di luar negara bagian".
|
Selena dan suami |
Saat mengemudi kembali ke motel, Selena mengatakan kepada Saldívar akan lebih baik jika mereka tinggal terpisah untuk sementara waktu agar tidak mengecewakan Quintanilla, Jr. Menurut Dr. Martinez, Selena telah mencoba menghubunginya pagi itu tetapi ia tidak dapat berbicara di telepon karena ia sedang melakukan operasi. Pada pukul 10:00 pagi, Quintanilla, Jr menghubungi Pérez (suami Selena) untuk mencari keberadaan Selena; dia dijadwalkan untuk rekaman lagu di Q-Productions pagi itu namun yang ditunggu belum tiba. Pérez memanggil Selena di telepon selulernya dan mengingatkannya tentang jadwal rekaman. Namun Selena mengatakan kepadanya bahwa dia sedang "mengurus bisnis terakhir" dan akan berada di Q-Productions segera setelah itu. Ini adalah panggilan telepon terakhir yang dijawab Selena dan terakhir kali Chris Pérez berbicara dengan istrinya.
Sementara itu di kamar motel
Di kamar motel, Selena dan Saldívar mulai berdebat. Para tamu motel komplen tentang suara gaduh yang berasal dari kamar Saldívar. Mereka mengatakan bahwa mereka mendengar dua wanita berdebat tentang masalah bisnis. Selena mengatakan kepada Saldívar bahwa dia tidak bisa lagi dipercaya dan menuntut Saldívar mengembalikan surat-surat keuangannya. Selena kemudian membuang tas Saldívar yang berisi laporan bank ke tempat tidur dan melihat pistol itu.
Pada pukul 11:48 pagi, Saldívar mengarahkan pistol itu ke Selena. Ketika Selena mencoba melarikan diri, Saldívar menembaknya sekali di bahu kanan bawah, memutus arteri dan menyebabkan kehilangan banyak darah. Trinidad Espinoza, petugas room service hotel, melaporkan bahwa ia mendengar "ledakan keras", yang menurutnya seperti mesin mobil yang mengalami kebakaran.
Selena terluka parah; dia berlari menuju lobi, meninggalkan jejak darah sepanjang 392 kaki (119 m). Dia terlihat memegangi dadanya sambil berteriak,
"Tolong aku! Tolong aku! Aku telah ditembak!"
Saldívar masih mengejarnya, mengarahkan pistol ke arahnya, dan memanggilnya "bit*h". Menurut staf motel, Saldívar tampak "tenang" dan kembali ke kamarnya setelah mengejar Selena. Menurut Carlos Morales, yang sedang menunggu di luar motel, ia mendengar teriakan dan melihat Selena berlari ke arahnya. Selena meraih Morales dan berteriak,
"dia akan menembakku lagi".
Staf motel melihat pakaian Selena yang "basah oleh darah" ketika dia mendekati lobi, Selena pingsan di lantai pada pukul 11:49 pagi, manajer hotel Barbara Schultz menelepon layanan darurat. Selena berteriak pada staf motel, dan mengatakan kepada mereka,
"kunci pintunya, dia akan menembakku lagi".
Selena mampu mengidentifikasi Saldívar sebagai penyerangnya dan memberikan nomor kamar tempat dia ditembak.
"Yolanda ... (kamar) 158."
Shawna Vela dan marketing manager hotel Ruben DeLeon mencoba menghentikan aliran darah. Kondisi Selena mulai memburuk dengan cepat ketika staf motel mecoba memberinya perawatan. DeLeon mencoba berbicara dengan Selena tetapi menyadari bahwa dia mulai kehilangan kesadaran DeLeon memperhatikan mata Selena telah berputar kembali dan dia menjadi lemas.
Usaha menyelamatkan nyawa Selena
Ambulans tiba di tempat kejadian dalam satu menit 55 detik. Paramedis merobek sweter hijau tempat pendarahan terjadi dan mengoleskan kasa Vaseline ke luka Selena, yang menghentikan pendarahan di permukaan. Detak jantung Selena sudah melambat; seorang paramedis melakukan resusitasi kardiopulmoner untuk menjaga sirkulasi darahnya. Paramedis Richard Fredrickson mengatakan "sudah terlambat" ketika dia tiba di lobi.
Fredrickson tidak dapat menemukan denyut nadi; ketika dia meletakkan jari-jarinya di lehernya, dia hanya merasakan otot berkedut.
Seorang paramedis mencoba memasukkan jarum intravena ke Selena, tetapi pembuluh darahnya telah hilang karena kehilangan banyak darah dan tekanan darah yang rendah (atau mungkin juga tidak ada). Paramedis mengantar Selena ke Rumah Sakit Memorial Corpus Christi pukul 12:00 malam. Ia kemudian dinyatakan secara klinis mati otak (brain dead).
Louis Elkins, ahli bedah jantung, tiba di Rumah Sakit Memorial dan mengatakan ia melihat dokter melakukan "upaya heroik" untuk menghidupkan kembali Selena. Pada saat Elkins tiba, seorang dokter darurat mulai "menekan jantungnya" setelah berhenti berdetak. Elkins melaporkan bahwa semua upaya itu sia-sia. Elkins mengatakan "arteri seukuran pensil yang mengarah dari jantung telah terpotong menjadi dua oleh peluru.
Setelah 50 menit, para dokter menyadari bahwa kerusakan itu tidak dapat diperbaiki. Selena Quintanilla-Pérez dinyatakan meninggal pada pukul 1:05 malam.
Selama jam ketiga setelah penembakan, otopsi dilakukan karena tekanan media yang luar biasa. Terungkap bahwa peluru telah masuk ke punggung kanan atas Selena, dekat pundaknya, melewati rongga dadanya, memotong arteri subklavia kanan, dan keluar dari dada kanan atas. Peluru itu telah membuat Selena kehilangan "hampir semua darah di tubuhnya" yang berkontribusi pada perdarahannya yang cepat sampai kematiannya. Dokter mengatakan bahwa jika peluru itu hanya satu milimeter lebih tinggi atau lebih rendah, lukanya mungkin bisa tidak separah itu dan bisa saja Selena terselamatkan
Paska penembakan
Paska penembakan, Saldívar berusaha untuk meninggalkan motel, tetapi seorang polisi menghentikannya. Saat penangkapannya, Saldívar mengubah ceritanya beberapa kali saat diinterogasi. Pertama, dia mengklaim pistolnya meletus begitu saja. Kemudian, dia menyatakan bahwa dia sebenarnya mencoba bunuh diri dan Selena berusaha menghentikannya. Sebelum akhirnya menyerah, Saldivar mengarahkan pistol ke kepalanya sendiri.
Dalam waktu dua puluh menit setelah penyerahan Saldívar, dia dibawa ke kantor polisi pusat kota di Corpus Christi dan ditempatkan di ruang interogasi. Saat itu Saldívar berteriak,
"Aku tidak percaya aku membunuh sahabatku".
Dalam beberapa jam, dia mengatakan penembakan itu tidak disengaja. Penjara distrik Nueces dibanjiri ancaman pembunuhan dan ada seruan publik untuk main hakim sendiri. Beberapa anggota geng di Texas dilaporkan telah mengambil rencana untuk membunuh Saldívar ketika dia dibebaskan dari penjara jika seandainya hukuman untuk Saldivar bukan hukuman mati.
Dan di dalam penjara sendiri, Saldivar menghadapi lebih banyak ancaman pembunuhan dari tahanan.
Atas perbuatannya, Saldívar dituntut hingga 99 tahun penjara dan denda $ 10.000. Saldívar ditahan di Penjara Nueces dan dibawah pengawasan karena upaya bunuh diri yang dilakukannya. Sebelum persidangannya, negara mengalami kesulitan mengatur penasihat hukum untuk Saldívar, seorang juru bicara mengatakan pengacara yang membela Saldívar menghadapi ancaman kematian. Hakim Mike Westergren memimpin kasus ini, yang dipindahkan ke Gedung Pengadilan Harris County di Houston, Texas, untuk memastikan juri yang tidak memihak. Menurut Chicago Tribune, publisitas sidang pembunuhan Selena "menyaingi proses persidangan Simpson O. J.". Westergren memerintahkan bahwa persidangan tidak akan disiarkan televisi ataupun direkam, dan membatasi jumlah wartawan di ruang sidang untuk menghindari "pengulangan sirkus Simpson". Pengadilan pembunuhan Selena disebut "pengadilan abad ini" dan pengadilan paling penting bagi penduduk Latin.
Saldívar tetap berkeyakinan jika ia tidak bersalah, dan mengatakan penembakan itu tidak disengaja. Pada tanggal 23 Oktober 1995, juri berunding selama dua jam sebelum memutuskan bahwa Saldívar bersalah atas pembunuhan. Dia menerima hukuman seumur hidup di penjara tanpa pembebasan bersyarat selama 30 tahun.
Pada 22 November 1995, dia tiba di Unit Gatesville — sekarang Unit Crain Christina — di Gatesville, Texas, untuk diproses. Pada 2018, Saldívar menjalani hukumannya di Gatesville di Mountain View Unit, yang dioperasikan oleh Departemen Kehakiman Pidana Texas. Dia akan berhak mendapatkan pembebasan bersyarat pada 30 Maret 2025. Karena beberapa ancaman kematian internal dari penggemar Selena di dalam penjara, Saldívar ditempatkan di ruang isolasi dan menghabiskan dua puluh tiga jam sehari sendirian di selnya berukuran 9 kali 6 kaki (2,7 x 1,8 m).
Pada tahun 2002, di bawah perintah hakim, senjata yang digunakan untuk membunuh Selena dihancurkan dan potongan-potongannya dibuang ke Teluk Corpus Christi. Penggemar dan sejarawan tidak setuju dengan keputusan untuk menghancurkan pistol itu dan mengatakan seharusnya pistol itu ada di museum.
Melepas kepergian sang bintang
Selena sudah menjadi ikon dari komunitas Latin dan komunitas musik Meksiko-Amerika. Lebih dari 60.000 penggemar menuju Corpus Christi, Texas, setelah berita kematian Selena. Rumah keluarga Selena juga menjadi tempat berkumpul. Pagar di sekitar rumah dengan cepat berubah menjadi kuil dengan banyak pesan dari para penggemarnya.
Paska kematiannya yang tragis, popularitas Selena melonjak lebih tinggi. Dengan adanya liputan media yang konstan tentang kasus pembunuhannya, musiknya diperkenalkan kepada para penggemar baru dan semua albumnya mengalami peningkatan. Faktanya, album terakhirnya telah meraup lebih dari 3 juta penjualan (sebelum pembunuhannya, album terlarisnya terjual sekitar 500.000 copy).
Pada hari Selena terbunuh, upacara dan peringatan diadakan di seluruh Texas dan California. Stasiun radio di Texas memainkan musik Selena tanpa henti. Pada tanggal 1 April, Bayfront Plaza di Corpus Christi mengadakan acara nyala lilin yang menjaring 3.000 penggemar. Selama acara, diumumkan bahwa akan diperlihatkan peti mati Selena yang akan diadakan di Auditorium Bayfront pada hari berikutnya. Penggemar berbaris hampir 1500 mil. Sekitar 30.000 hingga 40.000 penggemar melewati peti mati Selena. Lebih dari 78.000 menandatangani buku belasungkawa. Atas permintaan keluarga Selena, fotografi video dan flash dilarang. Pada hari yang sama, misa Minggu pagi dwibahasa dilakukan untuk Selena yang menampilkan paduan suara dan diadakan di Katedral San Fernando di pusat kota San Antonio. Di Amerika Serikat, gereja-gereja penganut Latino mengadakan doa untuk Selena.
Pada 3 April 1995, enam ratus tamu — sebagian besar anggota keluarga — menghadiri pemakaman Selena di Seaside Memorial Park, yang disiarkan langsung oleh stasiun radio Corpus Christi dan San Antonio. Di antara selebriti yang menghadiri pemakaman adalah Roberto Pulido, Bobby Pulido, David Lee Garza, Navaira, Laura Canales, Elsa Garcia, La Mafia, Ram Herrera, Imagen Latina, dan Pete Astudillo. Sebuah misa khusus diadakan pada hari yang sama di Los Angeles Sports Arena dan menarik 4.000 penonton. Selena telah direncanakan akan bermain di sana malam itu untuk Tur Amor Prohibido-nya. Di Lake Jackson, seribu penggemar Selena berkumpul di taman kota di Clute yang berdekatan, tempat ia bermain di Mosquito Festival pada Juli 1994. Keesokan harinya, Our Lady of the Pillar, sebuah gereja di Spanyol, mengadakan misa untuk Selena yang menarik 450 orang ke gereja dengan 225 kursi. Pada minggu-minggu setelah kematiannya, mobil-mobil di seluruh Texas terlihat dengan gambar-gambar Selena dilukis di atasnya. Butik Selena Etc menjadi kuil untuk sang penyanyi saat para penggemar meninggalkan balon, bunga, gambar, dan puisi disana.
Mural jalan Selena ditemukan di Texas setelah kematiannya. Pada bulan-bulan setelah kematian Selena, rata-rata 12.000 orang mengunjungi situs makamnya dan motel Days Inn tempat penembakan terjadi. Manajer motel mengatur ulang nomor kamarnya sehingga para tamu tidak akan tahu di mana kamar tempat Selena telah ditembak. Pada tahun 1997, Selena dbuatkan sebuah patung perunggu seukuran Mirador de la Flor, di Corpus Christi, yang dikunjungi oleh ratusan penggemar setiap minggu.
Nangis bacanya:"""
ReplyDeleteKisah hidupnya ini mengingatkan kita semua untuk tidak langsung mempercayai orang kalau belum benar² tahu akan sifatnya yang sebenarnya, sekalipun kita sudah cukup lama mengenalnya...
ReplyDeleteKl di Indonesia ini setara nike Ardilla yg kematiannya akan selalu dikenang fans nya , kebetulan juga meninggalnya sama2 bln maret 95 , hny beda tanggal , nike meninggal tgl 19 sdgkn selena tgl 31
ReplyDelete