Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun kenyataannya, terk
loading...

Tertangkapnya The BTK Killer, Setelah 31 Tahun Berlalu

"My dad was the one who taught me my morals. He taught me right from wrong.
Kerri Rawson (Dennis Rader's daughter) 


Di series Mindhunter yang ditayangkan di Netflix dimulai dengan serangkaian sketsa membingungkan yang sepertinya tidak ada hubungannya dengan jalan cerita serialnya. Sketsa menampilkan seorang pria yang diperankan oleh Sonny Valicenti yang bekerja untuk ADT Security Services di Kansas.

Di Mindhunter season 2, sketsa-sketsa itu berlanjut. Kali ini jauh lebih mengerikan dan menjadi jelas bahwa pria yang hadir dalam cerita pendek ini adalah the BTK Killer.
Namun dalam kisah Mindhunter, kisahnya terjadi pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, sedangkan the BTK Killer sebenarnya belum ditemukan dan di penjara. Yang menimbulkan pertanyaan: Bagaimana kisah BTK berakhir?

Siapakah the BTK Killer aka Dennis Rader?
Dennis Rader lahir pada 9 Maret 1945, sebagai anak tertua dari empat bersaudara di Pittsburgh, Kansas.  Dia tumbuh di rumah yang cukup sederhana di Wichita, kota yang sama yang kelak akan diterornya.


Bahkan ketika remaja, Rader telah menampakkan prilaku anehnya.  Dia gemar menggantung dan menyiksa binatang liar dan ketika dia menjelaskan, "Ketika aku masih di sekolah dasar, aku memiliki beberapa masalah."

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara audio tahun 2005. Dan ia pun melanjutkan,
“Aku memiliki fantasi seksual.  Mungkin lebih dari biasanya.  Semua laki-laki mungkin melewati semacam fantasi seksual.  Sedangkan aku mungkin sedikit lebih aneh daripada orang lain. ”

Dalam semua aspek kehidupannya di depan publik, Dennis Rader hanyalah pria "biasa". Setelah bertugas sebentar di angkatan udara AS, ia akhirnya menikahi seorang wanita bernama Paula pada tahun 1971. Pasangan itu tinggal bersama di Park City, pinggiran kota Wichita, dan punya dua anak: seorang putra dan seorang putri.


Setelah mendapatkan gelar associate pada tahun 1973 (ia kemudian mendapatkan gelar sarjana, juga), Dennis melanjutkan pekerjaan di ADT Security Services, memasang alarm keamanan di rumah-rumah lokal dari tahun 1974 hingga 1988. Ia kemudian melanjutkan pekerjaan sebagai city compliance officer, sementara ia juga melayani sebagai ketua dewan Christ Lutheran Church dan pemimpin Club Scout.

Semua orang di sekitarnya tidak tahu bahwa Dennis Rader menjalani kehidupan ganda.

Pembunuhan
Pada sore hari 15 Januari 1974, Charlie Otero yang berusia 15 tahun dan dua saudara kembarnya pulang dari sekolah untuk menemukan pemandangan yang mengerikan: Orang tua mereka, Joseph yang berusia 38 tahun dan Julie yang berusia 33 tahun, dan dua saudara bungsu mereka, Joseph Jr yang berusia 9 tahun dan Josephine yang berusia 11 tahun, telah dibunuh secara brutal di rumah mereka di Wichita.

Sebelumnya anak-anak Otero - Josie yang berusia 11 tahun dan Joseph yang berusia 9 tahun - dipaksa untuk melihat ketika Rader mencekik orang tua mereka sampai mati.
Josie berteriak,
"Mommy, I love you!”!"
Saat dia melihat Rader mencekik ibunya sampai mati.  Kemudian gadis kecil itu diseret ke ruang bawah tanah dimana Rader melepas pakaian dalam Josie dan menggantung gadis kecil itu di pipa selokan.


Kata-kata terakhir Josie adalah menanyakan kepada pembunuhnya apa yang akan terjadi padanya.  Pembunuhnya, dengan tenang menjawab,
"Yah, sayang, kamu akan berada di surga malam ini bersama  seluruh anggota keluargamu."

Rader menyaksikan gadis itu pelan pelan mati tercekik, sementara ia bermasturbasi.  Dia mengambil gambar mayat-mayat itu dan mengumpulkan beberapa pakaian dalam gadis kecil itu sebagai kenang-kenangan pembantaian pertamanya.

Pembunuhan tersebut mengguncang komunitas kecil Kansas, tetapi pembunuhnya tidak segera ditemukan.

Sementara suaminya membantai sebuah keluarga, istri Dennis Rader, Paula Dietz, hamil anak pertama mereka

Rader membantai dua korban berikutnya hanya beberapa bulan setelah pembantaian keluarga Oteros.

Rader menguntit dan menunggu di apartemen seorang mahasiswa muda bernama Kathryn Bright sebelum dia menikam dan mencekiknya.  Dia kemudian menembak kakaknya, Kevin, dua kali - meskipun dia selamat.  Kevin kemudian menggambarkan sosok Rader yang memiliki "mata 'psikotik'."

Saat itu Dietz tengah hamil tiga bulan, tanpa diketahui olehnya, sementara suaminya mulai melancarkan kejahatannya secara diam-diam.

Setelah menggambarkan bagaimana dia membunuh keluarga Otero dalam sebuah surat yang dia simpan di dalam sebuah buku di Perpustakaan Umum Wichita.
Tahun 1978, Rader menelepon sebuah koran lokal, Eagle Wichita dan memberi tahu mereka di mana mereka dapat menemukan pengakuannya.

Sebuah surat dikirim ke kantor berita KAKE Wichita, dimana penulis mengklaim bertanggung jawab tidak hanya atas pembunuhan keluarga Otero tetapi juga untuk pembunuhan 1974 Kathryn Bright, pembunuhan 1977 Shirley Vian, dan pembunuhan 1977 terhadap Nancy Fox. Dalam surat itu, si pembunuh juga menyarankan nama panggilan untuk dirinya sendiri:
"BTK," yang berarti "Bind/mengikat, Torture/menyiksa, Kill/memembunuh."

Dennis Rader diduga 'cuti' untuk melakukan aksi selanjutnya setelah Paula Dietz mengatakan kepadanya bahwa dia hamil,
“Aku sangat bahagia. Karena kami saat ini telah menjadi sebuah keluarga.  Dengan adanya pekerjaanku dan bayi di keluarga kami,  pasti aku akan sangat sibuk. ”

Tapi itu hanya berlangsung beberapa tahun saja, dan Pembunuh BTK menyerang lagi pada tahun 1977. Namun tak lama sebelum suaminya memperlkosa dan mencekik korban ketujuh, Shirley Vian hingga mati sementara putranya yang berusia enam tahun mengintip melalui lubang kunci.  Dietz menemukan draft awal sebuah puisi berjudul Shirley Locks dimana suaminya menulis,
Thou shalt not screem…but lay on cushion and think of me and death.”


Tapi Paula Dietz tidak mengajukan pertanyaan, bahkan ketika ia menemukan petunjuk lainnya.

Dia tidak mengatakan apa-apa ketika suaminya menandai cerita surat kabar tentang pembunuh berantai dengan apa yang dia sebut kode rahasianya sendiri.
Saat dia memperhatikan bahwa surat-surat yang dikirim oleh BTK Killer kepada polisi penuh dengan kesalahan ejaan yang sama dengan surat-surat yang dia dapatkan dari suaminya, Dietz tidak mengatakan apa-apa hanya sekedar bahasa ledekan:
"Tulisanmu seperti BTK."

Dietz juga tidak bertanya kepada suaminya tentang kotak tertutup yang disimpannya di rumah mereka.  Dia bahkan tidak pernah sekalipun mencoba ingin mengetahuinya.
Seandainya saja Dietz ada keinginan untuk membukanya,  ia akan menemukan peti harta karun yang mengerikan, yang Rader sebut sebagai "mother lode."

Itu berisi kenang-kenangan dari TKP BTK Killer : pakaian dalam wanita mati, SIM, bersama dengan foto-foto dirinya memakai pakaian dalam korbannya, mencekik dirinya sendiri dan mengubur dirinya hidup-hidup, memerankan kembali cara dia membunuh mereka.

 “Salah satu dari tujuanku adalah untuk menemukan dan menyimpan pakaian dalam korban, "Rader menjelaskan dalam sebuah wawancara.

"Lalu dalam fantasiku, aku akan menghidupkan kembali hari itu, atau memulai fantasi baru."

Di tahun-tahun berikutnya, the BTK Killer membunuh tiga orang lainnya: Marine Hedge pada tahun 1985, Vicki Wegerle pada tahun 1986, dan Dolores Davis pada tahun 1991.

Dennis Rader melambai setiap pagi ke Marine Hedge yang berusia 53 tahun setiap ia berangkat ke gereja.  Ketika dia menjadi korban kedelapan BTK Killer, ia diikat dan dicekik sampai mati. Kemudian Dennis Rader sendirilah yang menghibur dan meyakinkan menenangkan keluarganya, "Jangan khawatir, kita aman."

Sebenarnya, Rader telah membunuh wanita itu malam sebelumnya, setelah menyelinap keluar dari perkemahan saat dia mendampingi kegiatan perkemahan putranya.  Dia kembali pada pagi harinya tanpa kecurigaan.

Pada tahun 1986, ia membunuh korban kesembilannya, Vicki Wegerle yang berusia 28 tahun, sementara putrinya yang berusia dua tahun menonton dari sebuah playpen.  Pembunuhannya akan tetap tidak terpecahkan sampai  BTK Killer tanpa menyadari telah membawa dirinya sendiri ke pengadilan.

Pada tahun 1991, Dennis Rader bekerja di Wichita Park City sebagai pengawas. 
Pada tahun yang sama ia melakukan kejahatan ke 10 dan terakhirnya.  Rader menggunakan cinderblock untuk menerobos pintu kaca geser milik seorang nenek berusia 62 tahun, Dolores Davis, yang tinggal hanya beberapa mil dari rumah keluarganya sendiri.  Dia membuang tubuhnya di jembatan.

Dan selama masa pembunuhan ini, ia mempertahankan korespondensi dengan pers dan polisi, dengan maksud mengejek mereka.

Tapi kemudian tiba-tiba, pembunuhan BTK sepertinya berhenti dan semua kasus pembunuhan terkait menjadi "dingin".

Tertangkap
Pada tahun terakhirnya sebagai orang bebas, Dennis Rader menemukan sebuah cerita di koran lokal yang menandai peringatan 30 tahun pembunuhan Otero.  Dia ingin membuat BTK Killer dikenal lagi dan pada tahun 2004, ia mengirim hampir selusin surat dan paket  ke media dan polisi.

Paket paket yang dikirim tersebut,  beberapa penuh dengan kenang-kenangan dari pembantaiannya, beberapa boneka yang diikat dan disumpal seperti para korbannya, dan satu bahkan berisi rancangan untuk sebuah novel otobiografi yang ingin ia tulis berjudul The BTK Story.

Ia mulai berkomunikasi dengan pers dan polisi lagi. Di bulan Maret tahun itu, ia mengirim surat kepada Eagle Wichita yang mengklaim telah membunuh seorang wanita bernama Vicki Wegerle pada tahun 1986, bahkan ia memberikan foto-foto tempat kejadian perkara dan salinan SIM korban sebagai bukti. The BTK Killer kembali.
Julukan BTK berlanjut selama berbulan-bulan sesudahnya, dengan foto-foto bukti dari TKP. Namun polisi gagal menemukan BTK.

Dalam sebuah surat di awal tahun 2005, BTK menanyakan apakah polisi dapat melacak floppy disk jika dia mengirimnya.
Sebagai tanggapan, polisi Wichita menerbitkan iklan di surat kabar yang mengklaim bahwa floppy disk tidak dapat dilacak. Dan untungnya, BTK mempercayai mereka.

Pada tanggal 16 Februari 2005,  BTK Killer mengirim polisi floppy disk berwarna ungu yang berisi instruksi untuk komunikasi lebih lanjut. Dan di dalam metadata dari disk itu, polisi dapat menemukan dua petunjuk utama: kata-kata "Christ Lutheran Church" dan nama "Dennis."

Pencarian Internet dengan cepat  membuahkan hasil. Semua mengarah ke sosok Dennis. Surat perintah pencarian memungkinkan mereka membandingkan DNA dari hasil Pap Smear putri Dennis ke DNA yang mereka miliki di file mereka, akhirnya polisi menemukan siapa the BTK Killer.

Sore hari 25 Februari 2005, Dennis Rader ditangkap.

Sang ayah berusaha untuk tenang dan meyakinkan keluarganya. Dia bahkan memberi putrinya satu pelukan terakhir, dan berjanji bahwa semuanya akan diselesaikan dengan segera.

Di mobil polisi, ia tidak berusaha menyembunyikan apa pun.  Ketika petugas bertanya kepadanya apakah dia tahu mengapa dia ditangkap, Rader tersenyum dingin dan menjawab,
"Oh, aku juga ingin tahu mengapa."

Persidangan
27 Juni 2005 - persidangannya dimulai - Dennis mengaku bersalah atas 10 pembunuhan. Selama pengakuannya, dia menggambarkan masing-masing pembunuhan secara rinci, namun dia menunjukkan sedikit emosi dan tidak ada penyesalan ... dan dia tidak meminta maaf.

BTK Killer dijatuhi hukuman 175 tahun penjara tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.  Dia lolos dari hukuman mati hanya karena Kansas tidak memiliki hukuman mati yang diberlakukan selama 17 tahun.

Rader berusia 60 tahun ketika dia dijatuhi hukuman 10 kali hukuman seumur hidup.
Ketika kebenaran mengerikan tentang apa yang telah dilakukan Dennis Rader pun terungkap, istrinya Paula dietz ,menolak untuk pernah menginjakkan kaki di rumah itu lagi.  Dia menceraikan Rader ketika dia mengaku melakukan kejahatan.

Keluarga Rader mencoba untuk tetap diam selama persidangan.  Tidak ada penjelasan apapun kecuali Dennis Rader pernah mengatakan:
"Mungkin aku benar-benar telah dirasuki setan."

Dimana Dennis Rader hari ini?
Dennis Rader, sekarang berusia 74, ia masih menjalankan hukumannya dalam kurungan isolasi di El Dorado Correctional Facility di Butler County, Kansas.

Juli 2005, istri Dennis, Paula mengajukan "emergency divorce" dan sejak saat itu keluarga Dennis tidak bersuara tentang BTK dan kasus pembunuhannya.

Media menuduh Paula Dietz mengetahui kejahatan suaminya tapi memilih untuk melindungi suaminya dan mengabaikan bukti.  Putri Rader pada awalnya membencinya, terutama ketika Rader mengirim surat ke media tentang putrinya, dia mengatakan bahwa,
"Dia (putrinya) mengingatkanku pada diriku sendiri."


Tidak dapat diingkari jika darah ayahnya mengalir dalam tubuhnya. Atau bahwa sebagian dari diri ayahnya mungkin hidup dalam dirinya juga.  
Seandainya saja ayah mereka ditangkap saat pembunuhan pertamanya, mungkin anak anaknya tidak akan dilahirkan. Hal itulah yang menghantui pikiran Kerri,  putri Rader. 
"Itu benar-benar mengacaukan pikiranku. Ada perasaan bersalah karena aku diberi kesempatan hidup sementara mereka mati."

Tetapi bagian tersulit dari semua itu adalah, untuk semua yang telah dilakukannya, Dennis Rader tetaplah ayahnya.

 "Haruskah aku memberi tahu ayah bahwa aku dibesarkan untuk mengidolakan ayah, bahwa ayah adalah sinar matahari dalam hidupku?"
Kerri menulis dalam otobiografinya, A Serial Killer's Daughter.

"Aku hanya berharap ayah duduk di sampingku di teater, berbagi sekotak popcorn mentega.  Tapi sepertinya tidak. "

 "Ayah tidak akan pernah memiliki kesempatan ini lagi. Apakah itu sudah setimpal? "

Comments

  1. Serial killer gk punya motif pembunuhan makanya sulit utk ditangkap, mereka membunuh utk kesenangan jadi random dlm memilih buruannya ini yg mjdkan sulit tertangkap

    ReplyDelete
  2. According to MindHunter TVserial by researches & interviews. I guess, "Pemenuhan kebutuhan seksual yang menyimpang". Such as BTK (Binding, Torturing & Killing) sang korban, pelaku dapat memenuhi kepuasan "Kebutuhan seksual yang menyimpangnya". Gross... Edan.. ternyata ada juga ya yang seperti ini di dunia ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty

Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book