Kamu tahu, kalau sesungguhnya kisah Snow White terinspirasi dari kisah nyata? Kisah-kisah dalam cerita Disney klasik sesungguhnya banyak sekali yang diangkat dari kehidupan nyata sebelum kisah kisah tersebut di daur ulang dan di revisi oleh Disney dan menjadikannya dongeng klasik yang indah untuk anak anak.
Bagaimanapun, setiap cerita memiliki jalan ceritanya sendiri untuk dikisahkan, begitu pun dengan cerita Snow White and the Seven Dwarfs
Kisah Snow White pertama kali dipopulerkan oleh Brothers Grimm pada awal 1812, dalam edisi pertama koleksi mereka, Fairy Tales Grimms, dengan judul dalam bahasa Jerman: Sneewittchen dan diberi nomor Tale 53. Grimm menyelesaikan revisi akhir cerita pada tahun 1854, yang kemudian menjadi populer setelah di ceritakan ulang versi Disney di tahun 1937 yang lebih menggemaskan dan cocok untuk anak anak.
Awalnya kisah itu dianggap sebagai murni cerita fiksi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa cerita tersebut mungkin terinspirasi dari kisah nyata.
Seperti yang kita tahu jika kisah Snow White menceritakan tentang seorang gadis cantik yang dikirim ke hutan untuk dibunuh oleh ibu tirinya, dan harus tinggal di antara para kurcaci di hutan sampai ia kemudian di racun dengan menggunakan sebutir apel, kemudian sang gadis diselamatkan oleh ciuman seorang pangeran tampan yang menemukan sang putri di tengah hutan.
Sesungguhnya kisah Snow White diilhami oleh 2 orang wanita yang kehidupannya sama rumitnya dan sama sama memiliki seorang ibu tiri. Kisah Putri Salju yang sesungguhnya mungkin tidak pernah kamu duga sebelumnya.
(jangan lupa untuk membaca kisah Dark Disney di artikel sebelumnya).
Dalam catatan, ada dua wanita yang diduga sebagai inspirasi kisah klasik Putri Salju
Dua orang wanita tersebut adalah Margaretha von Waldeck dan Maria Sophia Margaretha Catharina von Erthal. Kedua wanita itu memiliki hubungan yang erat dengan cerita Snow White atau Putri Salju.
Margaretha, seorang putri Jerman dari sebuah kota penambangan kecil, dan Maria, seorang gadis bangsawan Jerman yang tumbuh di sebuah kastil di Lohr, Jerman.
Margaretha memiliki hubungan yang lebih dalam dengan keindahan dan aspek kecemburuan dari kisah Putri Salju, sementara Maria lebih terhubung dengan jalan cerita dari ibu tiri yang jahat. Namun, kedua kisah perempuan itu memang melibatkan beberapa hal seperti apel beracun, kurcaci, cermin ajaib dan kerajaan.
Margaretha von Waldeck
Kecantikan Margaretha menarik perhatian Pangeran Spanyol tapi kisahnya tidak happy ending seperti di negeri dongeng
Margaretha adalah putri Philipp IV, Count of Waldeck (1493-1574) dan istri pertamanya, Margaret Cirksena (1500-1537). Dia tumbuh di kota pertambangan kecil di Waldeck, Jerman.
Sejak 1539, Margaretha memiliki ibu tiri yang galak, Katharina von Hatzfeld (1510-1546) dan saat Margaretha baru berusia sekitar 17 tahun, dia pindah ke Brussels (atas perintah ibu tirinya). Di sana, Phillip II dari Spanyol melihat sekilas gadis cantik itu, dan ingin sekali menikahinya
 |
Phillip II of Spain |
Namun, Philip - seperti bangsawan Eropa lainnya yang duduk di atas takhta - diharapkan menikah karena alasan politik (bukan alasan cinta atau terpesona). Dan ayah Phillip, tidak melihat nilai politik dari pernikahan tersebut. Pernikahan itu dipandang tidak bagus secara politik, dan Margaretha disingkirkan dengan cara yang membuatnya tampak seperti bunuh diri.
Keluarga Margaretha mengkhawatirkan hubungan mereka. Bukan hanya karena dia dan ibu tirinya tidak saling menyukai, tetapi Margaretha juga punya pelamar lain. Namanya Lamoral, ia adalah Pangeran Egmont. Tapi Margaretha tidak mau menikahinya sama sekali.
Seseorang yang mungkin bertujuan untuk melindungi pangeran Philip dan masa depannya (mungkin juga untuk menyakiti Margarete), memastikan bahwa tidak ada pernikahan yang akan terjadi antara pangeran dan si Cantik dari Jerman ini. Mungkin ayah Philip, Charles V, Holy Roman Emperor, yang sudah menyerah untuk menghalangi romansa keduanya, meminta salah satu anak buahnya untuk membunuh Margaretha. Tapi tidak ada yang tahu yang sebenarnya. Kita hanya tahu, bahwa Margarete meninggal pada usia 21.
loading...
Ketika masih tinggal di Brussels, Margaretha jatuh sakit. Orang yang mengenalnya mengira dia sudah diracuni.
 |
Waldeck Castle |
Ketika dia menulis wasiat terakhir dan Perjanjiannya - tidak lama setelah jatuh sakit - tulisan tangannya tampak goyah. Tulisan tangan yang goyah bisa menjadi tanda seseorang tengah gemetar. Di antara penyebab gemetar adalah tanda keracunan.
Apa pun penyakitnya, Margaretha von Waldeck meninggal pada 1554. Namun, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya membunuh Margaretha, meskipun satu hal yang pasti: pelakunya bukan ibu tirinya, karena dia telah meninggal delapan tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 1546.
Dia memang tidak dibunuh oleh ibu tirinya, tetapi Margaretha meninggal sebelum dia bisa menikahi Philip dan menjadi seorang putri.
Maria Sophia Margaretha Catharina von Erthal
Potensi Putri Salju lainnya adalah Maria Sophia Margaretha Catharina von Erthal, yang dibesarkan di sebuah puri di Lohr, Jerman, pada abad ke-18. Dia adalah putri dari Prince Philipp Christoph von Erthal dan istrinya, Baroness von Bettendorff
Setelah kematian Baroness, Pangeran Philipp kemudian menikahi Claudia Elisabeth Maria von Venningen, Countess of Reichenstein, yang menurut cerita, tidak menyukai anak-anak tirinya.
Dan ibu tiri Maria-lah yang memiliki apa yang disebut "cermin ajaib", dan meskipun dia tidak berusaha untuk melukai Maria, tetapi hidup dengan ibu tirinya kurang menyenangkan.
Ibu tiri Maria dikabarkan tidak suka dengan reputasi Maria yang dikenal karena kebaikan dan kemurahan hatinya, yang justru membuat hidup Maria cukup sulit karenanya.
Cermin Ajaib itu ada
Cermin ajaib mungkin bukan sihir, tapi ternyata memang ada. Itu milik ibu tiri Maria, yang merupakan pemberian dari suaminya (ayah Maria) untuknya. Walau sebenarnya cermin itu sudah ada sejak ibu Maria masih hidup.
 |
Lohr Castle,
Dimana Maria Sophia Margaretha Von Erthal tinggal |
Cermin tersebut seperti dalam film Disney, bisa 'berbicara kembali", tetapi itu karena sebuah manipulasi bukan sebuah sihir. Cermin itu, lebih seperti mainan daripada sebuah cermin ajaib, dan disebut dengan 'the talking mirror'. Cermin itu akan menggumamkan kembali kata-kata orang yang sedang bercermin kepadanya, memberikan kesan bahwa cermin itu bisa berbicara. Cermin itu dibuat tahun 1720 oleh the Mirror Manufacture of the Electorate of Mainz dan hingga kini masih berada di Kastil Lohr, tempat tinggal mereka yang sekarang menjadi sebuah museum.
 |
The talking mirror |
Maria memiliki hubungan dengan peti mati kaca dan apel beracun
Selain cermin ajaib, peti mati kaca (di mana Putri Salju ditidurkan setelah mengigit apel beracun), serta apel racun itu sendiri. Keduanya ada hubungannya dengan wilayah Lohr, tempat Maria tinggal. Lohr dikenal karena pembuatan gelas dan kaca, serta racun nighthade (atropa Belladona) yang tumbuh subur di wilayah tersebut.
 |
Atropa Belladona |
Bagaimana dengan si 7 kurcaci?
Baik Margaretha maupun Maria tinggal di Jerman dimana penambangan adalah bisnis yang menguntungkan, dan kisah-kisah tentang kurcaci yang hobi bernyanyi mungkin berasal dari para penambang di dunia nyata.
Margaretha tumbuh di daerah Jerman di mana anak-anak bekerja di tambang tembaga, dan nutrisi mereka sangat buruk sehingga pertumbuhan mereka terhambat, membuat mereka disebut sebagai kurcaci.
Ayah Margaretha memiliki beberapa tambang tembaga, yang bisa dicapai dengan melalui 7 bukit (seven hills), seperti dalam dongengnya. Mayoritas pekerjanya adalah anak-anak, dan diduga jika kisah legendaris ke tujuh kurcaci berhubungan dengan pekerja anak di tambang. Kediaman tujuh kurcaci juga saat ini menjadi desa penambangan tembaga Bergfreiheit, sekarang menjadi distrik Bad Wildungen yang menyebut dirinya Schneewittchendorf (desa Putri Salju). Sama seperti dongengnya, pekerja anak di sana biasanya hidup berkelompok-kelompok sekitar 20 orang di satu kamar.

Sementara itu, Maria tinggal di wilayah Jerman dimana terowongan terkecil bekas tambang (yang terletak melintasi tujuh gunung) hanya dapat diakses oleh seseorang yang berperawakan pendek. Para penambang ini, kemungkinan orang dewasa hanya saja bertubuh pendek, yang mengenakan topi berwarna cerah, seperti tujuh kurcaci di film Disney. Namun alasan mereka harus memakai tutup kepala/tudung merah cukup mengerikan: tutup kepala cerah digunakan untuk mereka agar mudah diidentifikasi jika terjadi keruntuhan tambang.
Apel beracun mungkin ada
Baik Waldeck, tempat Margarete dibesarkan, dan Lohr, tempat Maria tinggal, memiliki hubungan dengan racun, tetapi dengan cara yang sangat berbeda. Di Lohr, racun nighthade menyebar merajalela. Di Waldeck, seorang pria ditangkap karena menjual apel beracun kepada anak-anak.
"
Kebenaran" Di Balik Origins Snow White pertama kali mendapat titik terang adalah di tahun 1994
Pada tahun 1994, seorang sarjana bernama Eckhard Sander menulis sebuah buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari bahasa Jerman,
Schneewittchen: Märchen oder Wahrheit? (Snow White: Is It a Fairy Tale?).
Sander percaya bahwa cerita itu didasarkan semata-mata pada kehidupan Margaretha yang mencatat kesamaan dalam cerita-cerita seperti ibu tiri, racun, penambang seukuran anak-anak, apel racun, dan bahkan warna rambut (Sander mencatat bahwa versi Grimm dari Snow White memberi karakter rambut pirang, yang juga dimiliki Margaretha).
Sander juga yang mengklaim Margaretha diracun, menunjuk pada tulisan tangannya yang gemetar pada wasiatnya sebagai bukti getaran yang disebabkan oleh racun.
Karena Brothers Grimm, telah mengumpulkan cerita tentang kisah kisah itu dari berbagai sumber, tapi kisah Snow White tidak pernah benar-benar diketahui siapa inspirasi tepatnya
 |
Brother Grimm |
Spekulasi tentang siapa yang menjadi inspirasi sejati di balik Snow White adalah titik yang bisa diperdebatkan, karena jawaban itu tidak akan pernah pasti. Brothers Grimm mengumpulkan dongeng mereka dari berbagai sumber, bepergian ke seluruh Jerman untuk mendengar cerita rakyat dan menuliskannya ke dalam cerita yang lebih ringkas. Ada kemungkinan bahwa Putri Salju merupakan penggabungan dari dua wanita, atau tidak berkorelasi langsung dengan mereka sama sekali. Kisah itu terbentuk ketika banyak kisah diturunkan dari mulut ke mulut, sehingga tidak mungkin untuk menentukan asal-usul yang tepat.
Nama "Snow White" sebenarnya berasal dari kisah Grimm yang lain
Selain mengumpulkan cerita-cerita mereka dari dongeng-dongeng yang mereka kumpulkan, Brother Grimm juga mengambil dari salah satu kisah mereka sendiri untuk menamai pahlawan wanita mereka, Snow White. Nama Snow White berasal dari dongeng mereka sebelumnya yang berjudul Snow-White and Rose-Red, tentang dua saudara perempuan yang membawa beruang yang sebenarnya adalah seorang pangeran yang dikutuk oleh kurcaci (sepertinya kurcaci adalah tema favorit untuk dijadikan sebuah cerita yakk).
Namun sayangnya, baik Margaretha dan Maria, mereka tidak memiliki akhir yang bahagia seperti kisah dongeng pada umumnya. Margaretha harus meninggal dunia saat usianya 21 tahun, bahkan sebelum dia menikahi pangerannya.
Sementara Maria, meski ia hidup hingga usia 71 tahun, namun hingga akhir hayatnya, Maria belum menemukan pangerannya. Dia meninggal dunia sebagai perawan tua dan ia kehilangan penglihatannya sejak usia mudanya.
Comments
Post a Comment