Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun...
loading...

Dibalik Rumah Petaka Ariel Castro, Tempat Ia Mengurung, Menyiksa dan Memperkosa 3 Wanita Selama 10 Tahun


Gina DeJesus, Michelle Knight, dan Amanda Berry adalah para korban penculikan Cleveland. Selama 10 tahun mereka dikurung, diperkosa dan disiksa oleh seorang pria bernama Ariel Castro sampai akhirnya mereka bisa melarikan diri pada tahun 2013.

Castro kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat ditambah  1.000 tahun atas 977 tuduhan yang diterimanya saat di pengadilan (termasuk di dalamnya tuduhan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap janin).

"I’m not a monster, I’m sick. I’m a happy person inside.” ucap Castro

Orang orang seperti Ariel Castro dari Cleveland, Ohio, telah melakukan tindak kejahatan yang dibilang kejam,  sehingga tidak ada kata lain untuk menggambarkan dia, selain sebutan monster.

Sebagai pemerkosa, penculik, dan penganiaya, Castro telah mengurung tiga perempuan selama sekitar satu dekade sebelum mereka berhasil melarikan diri.

Rumah yang terletak di 2207 Seymour Avenue, tempat dia mengurung ketiga wanita itu, telah lama tampak memiliki aura kesedihan dan penderitaan.
Warna jendelanya seperti sedang menyembunyikan teror yang terjadi di dalamnya. Salah seorang tetangganya mengatakan bahwa rumah itu, "did not look right.”

Lalu bagaimana ketiga korban Castro bisa berada dibalik rumah petaka itu?  Dan mengapa pria itu menculik mereka?

Sebelum kita membahas kisah tragis para korban, mari kita sejenak mengenal sosok Ariel Castro

Siapakah Ariel Castro

Ariel Castro lahir pada 10 Juli 1960 di Duey, Yauco, Puerto Rico dari pasangan Pedro Castro dan Lillian Rodriguez. Orang tua Castro bercerai ketika dia masih kecil, dan dia pindah ke Amerika Serikat bersama ibu dan tiga saudara kandungnya.  Mereka menetap di Reading, Pennsylvania, dan kemudian pindah ke Cleveland, Ohio, tempat ayah Castro dan anggota keluarga lainnya tinggal. Castro lulus dari Cleveland Lincoln-West High School pada tahun 1979.
Grimilda Figueroa

Ia kemudian bertemu pacarnya yang kelak akan menjadi istrinya, Grimilda Figueroa ketika keluarganya pindah tepat di seberang rumahnya pada tahun 1980-an.  Setelah mereka menikah, keduanya pindah ke rumah mereka sendiri di 2207 Seymour Avenue pada tahun 1992. Rumah mereka berlantai dua seluas 130 m2, memiliki  4 kamar tidur, 1 kamar mandi dengan basement yang belum selesai seluas 71 m2. Saudara perempuan Figueroa, Elida Caraballo, mengatakan bahwa "semua mulai berantakan" ketika pasangan itu pindah ke rumah baru mereka.  Caraballo dan suaminya, Frank mengklaim bahwa Castro mulai memukuli Figueroa, mematahkan hidung, tulang rusuk, dan lengannya dan menyebabkan pembekuan darah di otaknya yang menyebabkan tumor yang tidak dapat dioperasi. Dia juga melempar istrinya dari tangga dan menyebabkan pecahnya tengkorak istrinya. Pada tahun 1993, Castro ditangkap karena kekerasan dalam rumah tangga tetapi tidak didakwa di pengadilan.

Figueroa pindah dari rumah itu pada tahun 1996 dan mendapatkan hak asuh atas empat anaknya.  Polisi membantunya dalam langkah tersebut dan menahan Castro, tetapi mereka tidak mengajukan tuntutan. Castro terus mengancam dan menyerang Figueroa setelah dia meninggalkannya.  Figueroa mengajukan tuntutan pada tahun 2005 di Cuyahoga County Domestic Relations Court yang menuduh Castro telah menyebabkan beberapa luka parah pada dirinya dan "sering" menculik anak perempuan mereka.  Pengadilan memberinya perintah kepada Castro 'menjaga jarak',  tetapi perintah pengadilan itu diberhentikan beberapa bulan kemudian. Figueroa meninggal pada tahun 2012 karena komplikasi dari tumor otaknya.

Sebelum penangkapannya atas kejahatan penculikan 3 wanita, Castro bekerja sebagai sopir bus di Cleveland Metropolitan School District sampai ia dipecat karena pelanggaran pelaanggaran yang dilakukannya termasuk telah menggunakan busnya untuk berbelanja, meninggalkan seorang anak di bus saat dia pergi makan siang, dan meninggalkan bus tanpa pengawasan saat dia tidur siang di rumah. Saat itu, pendapatannya sebesar $ 18,91 per jam. Pada saat penangkapannya,  rumah Castro berada dalam penyitaan akibat tiga tahun belum membayar pajak bumi dan bangunan.

Terlepas dari prilakunya yang kejam, putrinya Angie Gregg menganggapnya sebagai "pria yang ramah, peduli, dan penuh kasih sayang," yang kerap membawanya jalan jalan naik sepeda motor dan mengantar anak-anaknya ke halaman belakang untuk potong rambut.  Tapi itu semua berubah ketika sang anak mengetahui apa yang telah dilakukan sang ayah.

“Aku terus bertanya-tanya, bagaimana bisa, dia yang begitu baik kepada kita, tetapi dia telah menculik para wanita dan menjauhkan mereka dari keluarganya selama bertahun-tahun”.

Penculikan Cleveland

Ariel Castro mengatakan bahwa penculikan yang dilakukannya karena sebuah peluang bukan di rencanakan. Dia secara random menemukan wanita-wanita ini dan karena kesempatan yang pas, akhirnya ia menculik mereka satu persatu.

“Ketika aku menculik korban pertama,” katanya di pengadilan, “Aku bahkan tidak merencanakannya hari itu. Aku sendiri awalnya akan pergi ke Family Dollar sampai aku kemudian mendengar dia mengatakan sesuatu.... Hari itu aku tidak ada rencana untuk menculik wanita.  Itu bukan karakterku."

Namun Castro membujuk setiap korban dengan taktik klise, menawarkan seekor anak anjing dan memberi tumpangan. Dia juga memanfaatkan fakta bahwa setiap korban telah mengenal Castro dan salah seorang anaknya.

Penculikan terhadap 3 wanita

Michelle Knight
Michelle Knight

Michelle Knight adalah korban pertama Castro. Ia lahir pada 23 April 1981. Ia menghilang pada  23 Agustus 2002 setelah meninggalkan rumah sepupunya. Saat itu dia berusia 21 tahun. Di hari ia menghilang, seharusnya dia dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan untuk kasus hak asuh anak atas putranya, Joey, yang berada dalam hak asuh negara. Saat itu Knight tidak dapat menemukan gedung pengadilan yang ia cari.  Dia meminta bantuan beberapa orang, tetapi tidak ada yang bisa menunjukkan arah pengadilan. Saat itulah dia melihat Castro.

Castro menawarkan tumpangan padanya, karena Knight mengenal Castro sebagai ayah dari seseorang yang dia kenal, akhirnya Knight setuju ikut dengannya.  Tetapi Castro  mengemudikan mobilnya ke arah yang salah, namun ia berdalih bahwa dia mempunyai anak anjing di rumahnya untuk putranya.

Knight pun menuju rumah Castro dan ia berjalan menuju tempat dimana Castro mengatakan tempat anak anjing itu berada.  Begitu Knight masuk ke sebuah kamar di lantai dua, Castro mengikat tangan dan kakinya, menguncinya dan meninggalkan Knight di sana selama tiga hari tanpa makanan.

Setelah itu  Knight tidak bisa lagi keluar dari rumah itu  hingga 11 tahun kemudian.

Amanda Marie Berry

Amanda Berry adalah korban kedua. Berry lahir pada 22 April 1986. Ia menghilang pada tanggal 21 April 2003, 1 hari sebelum ulang tahunnya yang ke 17. Kabar terakhir tentang Berry terakhir diketahui sekitar pukul 8 malam. Saat itu Berry menelepon adiknya untuk memberitahunya bahwa dia sedang dalam perjalanan pulang setelah bekerja di Burger King di West 110th Street and Lorain Avenue. FBI awalnya menganggap menghilangnya Berry karena kabur dari rumah sampai akhirnya seminggu kemudian, paska menghilangnya Berry, seorang pria yang tidak dikenal menelepon ibunya. Pria itu berkata:
"Amanda bersamaku. Dia baik-baik saja dan akan pulang dalam beberapa hari".

Namun sebenarnya yang terjadi adalah, saat itu Berry baru saja menyelesaikan pekerjaanya di Burger King dan hendak mencari tumpangan ketika dia melihat van Castro yang sepertinya sudah dikenalnya.  Seperti halnya Knight, Castro membawa Berry ke rumahnya, dan dia akan tetap berada disana hingga 2013.

Georgina "Gina" Lynn DeJesus

Korban terakhir adalah Gina DeJesus yang berusia 14 tahun. Ia lahir pada 13 Februari 1990.  DeJesus adalah teman anak perempuan Castro, Arlene.  Dia dan Arlene berencana untuk nongkrong.  Dia terakhir kali terlihat di sebuah telepon umum sekitar pukul 3 sore, pada tanggal 2 April 2004, saat dalam perjalanan pulang dari sekolahnya di West 105th Street and Lorain Avenue. Arlene, putri Figueroa dan Castro, menelepon ibunya untuk meminta izin menginap di rumah DeJesus, namun ibunya tidak mengizinkannya. Setelah itu kedua gadis itu berpisah untuk pulang ke rumah masing masing. Arlene adalah orang terakhir yang melihat DeJesus sebelum ia menghilang.
Arlene Castro (kanan) dan DeJesus (kiri)

Kemudian, DeJesus bertemu dengan Castro, yang mengatakan dia bisa mengantarnya pulang ke rumah.  DeJesus setuju karena Castro adalah ayah Arlene, sahabatnya sendiri. Ia pun ikut mobil Castro tanpa ada orang yang melihatnya. Seperti biasanya, Castro membawa DeJesus ke rumahnya, dan ia pun menghilang pada hari itu.
Anthony Castro

Ironisnya, putra Castro, Anthony, seorang mahasiswa jurnalistik, menuliskan sebuah artikel tentang 'hilangnya seorang teman dekat keluarga' disaat menghilangnya DeJesus.  Dia bahkan mewawancarai ibu DeJesus yang sangat bersedih, Nancy Ruiz, saat itu ibunya mengatakan,
People are watching out for each other’s kids. It’s a shame that a tragedy had to happen for me to really know my neighbors. Bless their hearts, they’ve been great."

Hari-hari awal penculikan

Kehidupan tiga korban Ariel Castro sejak saat itu dipenuhi dengan ketakutan dan tentu saja penderitaan.

Castro menahan mereka semua di ruang bawah tanah sebelum dia akhirnya menempatkan mereka di lantai atas, meskipun masih terkunci di balik pintu. Dan dia seringkali menggunakan lubang ventilasi untuk keluar masuk makanan untuk tawanannya.  Ketiga wanita ini menggunakan ember plastik sebagai toilet, yang jarang dikosongkan Castro.

Yang lebih menyakitkan, Castro kadang gemar mempermainkan korbannya.  Terkadang dia sengaja membiarkan pintu terbuka untuk menggoda mereka, agar berpikir untuk melarikan diri.  Namun tentu saja Castro tidak semudah itu, ia dengan sigap menangkap mereka yang mencoba kabur, dan akan memukul siapa saja yang memcoba melarikan diri. Tapi saat persidangannya, Castro mengatakan jika ia sengaja tidak mengunci pintu, agar para korbannya bisa melarikan diri dengan caranya sendiri dan ia terlalu takut untuk menyerahkan diri ke polisi.
Kamar Knight dan DeJesus

Setiap tahunnya Castro memaksa para wanita untuk merayakan "hari penculikan" mereka, untuk memperingati hari dimana mereka pertama kali diculik.

Tahun demi tahun berlalu yang diisi dengan kekerasan seksual dan fisik yang sering terjadi.  Para wanita yang terkunci di Seymour Avenue menyaksikan dunia berlalu, tahun demi tahun, musim demi musim. Bahkan mereka menonton pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton di TV hitam-putih yang disuguhkan Castro untuk mereka.

Mereka melewati bertahun-tahun dengan cara ini sampai akhirnya sesuatu berubah.  Amanda Berry menyadari bahwa bertahun-tahun ia mengalami pemerkosaan akhirnya membuatnya hamil.

Ariel Castro sama sekali tidak menginginkan seorang anak dari para korbannya. Tapi dia meminta Berry untuk melanjutkan kehamilannya, dan ketika waktu melahirkan tiba, Castro memaksanya untuk melahirkan di kolam renang balon anak anak di ruang bawah tanah. Castro menyuruh Knight yang telah berpengalaman memiliki anak sebelumnya untuk membantu proses kelahiran dan mengancam akan membunuh Knight, jika bayi itu mati.  Begitu bayi itu lahir, dia sempat berhenti bernafas, tapi Knight berhasil menyadarkannya dan bayi itu dalam kondisi yang sehat, mereka menangis lega.
Kamar Berry dan putrinya

Castro sesekali membawa bayinya keluar rumah, termasuk membawanya untuk mengunjungi ibunya;  anak itu memanggilnya "ayah" dan memanggil ibu Castro dengan panggilan "nenek".
Ia pun menunjukkan foto anak itu kepada salah satu putrinya yang sudah dewasa dan mengatakan bahwa ia adalah anak dari pacarnya dari hubungan sebelumnya.  Tapi terkadang Castro memberi tahu orang lain bahwa dia adalah cucunya.

Para wanita hidup seperti di rumah boneka, bersama-sama namun terpisah, dan selalu berada di tangan pria yang memegang kendali yang datang dan pergi sesuka hatinya.

Michelle Knight biasanya tetap bersama Gina DeJesus, tetapi sebagai yang paling pemberontak di kelompok itu, Knight sering bermasalah dengan Castro.

Knight paling sering mendapatkan hukuman dari  Castro. Ia kerap tidak diberi makan, mengikatnya ke sebuah balok di ruang bawah tanah dan sering dipukuli juga diperkosa.

Menurut perhitungan Knight, Castro telah menghamilinya setidaknya lima kali tetapi Castro tidak menginginkan kehamilannya. Dia kerap kali mengalami keguguran karena Castro selalu memukulnya dengan dumbel, meninju, dan membantingnya ke dinding. Dia juga membuatnya kelaparan. Bahkan Knight menderita kerusakan permanen pada perutnya sehingga ia tidak bisa mengandung anak lagi dan kehilangan pendengaran di satu telinganya.

Sementara itu, DeJesus tidak percaya bahwa dia pernah hamil selama bertahun tahun diperkosa Castro. Castro mengatakan saat pertama kali ia memperkosa DeJesus, dia menutup kepala gadis itu dengan kardus, karena ia tidak sanggup menatap wajah gadis yang sangat dikenalnya ini.

Sementara itu, Amanda Berry dikurung di kamar kecil yang dikunci dari luar bersama anaknya, anak perempuan itu bernama Jocelyn.  Berry mencoba yang terbaik untuk mempertahankan rasa normal. Ia bahkan menyimpan jurnal kehidupannya di rumah itu dan mencatat setiap kali Castro menyerangnya.

DeJesus menghadapi nasib yang sama dengan dua wanita lainnya.  Keluarganya terus mencarinya, tapi mereka tidak menyadari bahwa anaknya berada tidak jauh dari rumah mereka sendiri, dikurung di rumah seorang pria yang mereka kenal.  Castro bahkan pernah bertemu ibu DeJesus dan mengambil brosur anak hilang yang dibagikannya.

Brosur itu bahkan ia berikan kepada  DeJesus, yang terlihat di wajahnya penuh kerinduan dan ia sangat ingin ditemukan.

Pada satu titik, mereka memiliki seekor anjing peliharaan saat berada dalam tahanan, tetapi Castro membunuhnya setelah anjing itu menggigitnya saat mencoba melindungi Knight.

Melarikan diri 

Sepertinya penderitaan ketiga wanita ini tidak akan pernah berakhir.  Tahun demi tahun, harapan apa pun yang mereka miliki untuk mendapatkan kebebasan semakin pupus.

Tapi akhirnya, keajaiban itu tiba. Saat itu 6 Mei 2013, sekitar satu dekade setelah penculikan, semuanya berubah.

Namun bagi Knight, hari itu terasa menakutkan, seolah-olah sesuatu pasti akan terjadi.  Castro pergi ke McDonald terdekat dan lupa mengunci pintu.

Little Jocelyn tiba tiba berlari dan berteriak  "Aku tidak menemukan Ayah.  Ayah tidak ada di rumah" katanya.
"Bu, mobil Ayah sudah pergi."

Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, pintu kamar Amanda Berry tidak dikunci dan Ariel Castro tidak ada.
Amanda Berry

Berry lalu berpikir apakah ia harus mencoba kabur. "Jika aku akan melakukannya, aku harus melakukannya sekarang," begitu pikir Berry saat itu

Berry segera menuju pintu depan bagian dalam yang tidak dikunci tetapi pintu kaca bagian luar dalam posisi dikunci (double door). Melalui kaca ia mencoba menarik perhatian orang dan berteriak:

"Somebody, please, please help me. I’m Amanda Berry, please."

Berry berhasil menarik perhatian seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat bernama Charles Ramsey, yang kemudian membantu mendobrak pintu.  Ramsey kemudian menelepon 911, dan Berry mengatakan kepada polisi:

"Aku telah diculik, aku sudah hilang selama 10 tahun, dan aku bebas sekarang."

Berry kemudian memohon petugas untuk mengirim polisi untuk membantu teman temannya di 2207 Seymour Avenue.

Penyelamatan

Ketika Michelle Knight mendengar suara gedoran di lantai dasar, dia yakin Castro telah kembali dan berpikir bahwa dia berhasil menangkap Berry yang mencoba melarikan diri.
Gina DeJesus

Knight tidak menyadari bahwa dia sudah bebas dari Castro sampai akhirnya polisi masuk ke dalam rumah dan menyelamatkannya. Ketika petugas kepolisian menuju kamarnya, Knight melompat ke pelukan petugas dan berulang kali berkata, "Kamu telah menyelamatkanku."

Knight dan DeJesus mengikuti para petugas keluar rumah, mereka menghirup udara kebebasan di bawah sinar matahari Ohio, bebas untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Michelle Knight

Knight kemudian berkata, "Pertama kali aku bisa duduk di luar, merasakan matahari, sangat hangat, sangat cerah .... Rasanya seperti Tuhan menyinariku."

Penyelamatan para wanita juga menyalakan kembali harapan bagi keluarga Ashley Summers, seorang wanita muda lain yang juga menghilang di daerah Cleveland pada awal Juli 2007 setelah meninggalkan rumahnya karena berselisih paham dengan orang tuanya.  Polisi awalnya yakin bahwa mungkin ada tawanan lain di rumah itu, tetapi mereka tidak menemukannya.  Hingga April 2020, Summer masih dinyatakan hilang.

Akhir Ariel Castro

Pada hari dimana para wanita mendapatkan kebebasannya, Castro kehilangan miliknya.
Castro ditangkap pada 6 Mei 2013. Dia didakwa dengan tuduhan penculikan dan pemerkosaan pada 8 Mei, ia di dakwa 10 tahun hingga hukuman seumur hidup di Ohio.  Dua saudara laki-laki Castro pada awalnya juga ditahan, tetapi dibebaskan pada 9 Mei setelah polisi menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam penculikan tersebut.

Dia bersaksi atas namanya sendiri selama persidangannya. Castro mengatakan di pengadilan bahwa dia dan ketiga wanita korbannya sama sama kecanduan seks.

Dia mengklaim bahwa kejahatannya tidak seburuk yang terdengar dan bahwa korbannya hidup dalam kenyamanan dengannya, sebagai partner yang sama sama suka.

"Sebagian besar, mungkin semua hubungan seks yang terjadi di rumah itu adalah suka sama suka,"

"Tuduhan mereka itu sama sekali salah.  Karena ada saat dimana mereka bahkan memintaku untuk berhubungan seks - berkali-kali.  Dan aku tahu bahwa gadis-gadis ini bukan perawan.  Dari kesaksian mereka kepadaku, mereka memiliki banyak pasangan sebelum aku, tiga tiganya sama. ”

Sungguh kesaksian yang aneh dan dibuat buat.

Jaksa penuntut pada saat pengadilan Castro mengungkapkan tentang buku harian yang disimpan oleh para korban yang "melukiskan tentang pemerkosaan, dikurung di ruangan gelap, tentang mengantisipasi terhadap pelecehan yang akan datang, mimpi-mimpi akan usaha melarikan diri dan dipersatukan kembali dengan keluarga, dirantai ke  tembok, ditahan seperti tawanan perang, terenggutnya kehidupan yang pernah dulu mereka nikmati, penganiayaan emosional, ancaman pembunuhan, diperlakukan seperti binatang, penganiayaan terus menerus, dan mimpi kebebasan ".

Mereka juga diberi makan satu kali sehari dan paling banyak mandi dua kali seminggu.

Michelle Knight bersaksi melawan Castro, menggunakan namanya untuk pertama kalinya di pengadilan.

Sebelumnya, dia tidak pernah menyebut nama 'Castro', dia memanggilnya dengan sebutan "dia" atau "pria itu."

"Kamu telah mengambil sebelas tahun hidupku. Aku menghabiskan sebelas tahun di neraka, sekarang nerakamu baru saja dimulai. Aku akan mengatasi semua yang telah terjadi, tetapi kau akan menghadapi neraka selamanya. Aku akan tetap hidup, sementara kamu  akan mati perlahan lahan setiap hari saat kamu memikirkan 11 tahun atas kekejaman yang kamu lakukan terhadap kami ... Aku bisa memaafkan kamu, tetapi aku tidak akan pernah melupakannya."

Menurut sebuah pernyataan dari Kepolisian Cleveland, petugas pernah satu kali mendatangi rumah Castro setelah kasus penculikan tetapi untuk membahas kasus lain yang tidak terkait dengan penculikan. Tapi Castro tampaknya tidak ada di rumah saat itu dan kemudian diwawancarai di tempat lain.

Sementara tetangga mengklaim pernah menelepon polisi tentang aktivitas mencurigakan yang diamati di rumah, tetapi polisi mengatakan bahwa mereka tidak pernah menerima telepon semacam itu. Putra Castro, Anthony, mengatakan bahwa ada beberapa bagian rumah yang tidak dapat diakses karena dikunci. Paska penculikan, tetangga dan keluarga pernah beberapa kali datang ke rumah itu. Bahkan mereka pernah mengadakan barbekyu di halaman rumah Castro. Tapi tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi di rumah itu. Karena Castro akan dengan cepat memindahkan korbannya ke ruang bawah tanah jika ada tamu yang akan mengunjungi rumahnya.

Anthony juga mengatakan, bahwa tiga minggu sebelum pembebasan 3 wanita itu, ayahnya pernah bertanya kepadanya apakah Berry akan pernah ditemukan.  Anthony memberi tahu ayahnya bahwa Berry kemungkinan besar sudah mati, yang ditanggapi oleh Castro: "Benarkah? Menurutmu begitu?"

Polisi menemukan catatan di rumah Castro yang ditulisnya sendiri dimana dia membahas penculikan yang dilakukannya dan menulis bahwa uang dan harta miliknya harus diberikan kepada para wanita yang diculiknya jika dia kelak tertangkap.

Castro dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 1.000 tahun penjara tanpa adanya kesempatan bebas bersyarat. Saat itu hakim berkata, "Anda tidak akan bebas. Apakah itu jelas?"
Yang kemudian ditanggapi oleh Castro, "Saya mengerti itu, Yang Mulia."

Sebelum dijatuhi hukuman, Castro berpidato di pengadilan selama hampir 20 menit, dimana dia mengatakan  bahwa dia adalah "orang baik" dan "bukan monster", tetapi dia adalah orang yang kecanduan seks dan pornografi, dan telah "melakukan masturbasi"  dari usia muda.  Dia mengklaim bahwa dia tidak pernah memukul atau menyiksa para wanita, dan bersikeras bahwa "sebagian besar" hubungan seks yang mereka lakukan dengan korbannya "adalah suka sama suka".  Dia bukan saja meminta maaf atas kejahatannya tapi ia juga menyalahkan FBI karena tidak  menangkapnya sejak dulu, serta menyalahkan korban, karena bersedia masuk dan ikut ke dalam mobil dengan orang asing. Castro  dengan bersikeras mengatakan kepada pengadilan bahwa ketika dia berhubungan seks dengan mereka, dia menemukan fakta bahwa ketiganya sudah bukan perawan.  Tetapi kemudian dia kembali lagi dengan ucapan permintaan maaf, dengan mengatakan:
"Aku harap mereka memaafkan aku karena kami telah melalui banyak keharmonisan yang terjadi selama berada di rumah itu".

Tapi Castro hanya bertahan selama sebulan di balik jeruji besi.

Hingga pada 3 September 2013, Castro ditemukan  tewas gantung diri menggunakan seprei di sel penjaranya. Dia berusia 53 tahun saat kematiannya.

Kehidupan Setelah Penculikan

Knight, Berry, dan DeJesus merilis pernyataan video pada 9 Juli 2013 dan mengucapkan terima kasih kepada publik atas dukungan mereka.  Seorang pengacara untuk Berry dan DeJesus mengatakan bahwa para wanita "masih memiliki keinginan yang kuat untuk privasi" dan tidak ingin berbicara kepada media tentang penderitaan mereka.

Knight mengisahkan tentang penderitaannya dalam sebuah wawancara dengan People Magazine satu tahun setelah pembebasannya, serta hidupnya menjelang penculikannya. Michelle Knight kemudian menulis buku yang berjudul Finding Me: A Decade of Darkness sebelum mengubah namanya secara resmi menjadi Lily Rose Lee. Ia mengganti namanya untuk menghilangan memori kelam atas kasus penculikannya.
Amanda Berry dan putrinya Jocelyn (13 th)

Dia menikah pada 6 Mei 2015, dua tahun setelah kebebasannya.  Dia berharap bisa bersatu kembali dengan putranya, yang diadopsi orang karena ketidakhadirannya, saat ia menghilang, tetapi dia tidak ingin membawanya ke dalam penderitaan yang harus dia hadapi, dan berencana untuk bertemu dengannya setelah  anaknya dewasa nanti.

Dia bermimpi untuk memiliki restoran dan berharap bisa mengadopsi anak-anak, karena setelah semua siksaan yang telah dialami selama penculikannya, membuatnya tidak mungkin bisa melahirkan lagi.  Dia juga berencana untuk bersatu kembali dengan Berry dan DeJesus di masa depan, tetapi ia ingin fokus untuk mengembalikan hidupnya ke jalur yang benar.

Sementara itu, Amanda Berry berharap menemukan cinta.  Dia tinggal bersama putrinya, Jocelyn.  Dia juga baru-baru ini bekerja di sebuah segmen TV tentang orang hilang di Northeast Ohio.

Gina DeJesus, korban terakhir Castro, menulis memoar bersama Berry tentang pengalaman mereka bersama, yang berjudul Hope: A Memoir of Survival at Cleveland.  Dia juga bergabung dengan Northeast Ohio Amber Alert Committee, yang membantu menemukan orang hilang dan membantu keluarga mereka.

Berry dan DeJesus menerima gelar diploma kehormatan dari Sekolah Menengah John Marshall pada tahun 2015.

Dia tetap berhubungan dengan Knight dan keluarganya. Pada April 2019, Berry bertemu kembali dengan Charles Ramsey, lelaki yang telah menolongnya terbebas dari penderitaan, enam tahun sejak penyelamatannya, pada sebuah wawancara yang disiarkan oleh Fox 8.

Pembongkaran rumah

Pada 7 Agustus 2013 rumah Castro, tempat mereka bertiga mengalami penderitaan pun di hancurkan. Knight hadir dan membagikan balon kuning kepada para penonton yang hadir, yang katanya mewakili anak-anak yang hilang.  Balon dilepaskan sebelum bibi DeJesus memulai pembongkaran dengan melakukan ayunan crane pertama.  Rumah itu pun sepenuhnya menghilang pada tampilan jalan di Google Maps menghapus semua kenangan buruk di dalamnya.





,

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menguak kisah Hello Kitty Murder

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty