Dina Sanichar, Anak Laki-Laki Yang Ditemukan Tinggal di Hutan Yang Menginspirasi Mowgli, The Jungle Book

Image
Sebagian dari kita pasti sudah tahu cerita The Jungle Book, dengan tokoh anak kecil bernama Mowgli yang merupakan karya  terkenal Rudyard Kipling. The Jungle Book menceritakan kisah Mowgli: seorang anak laki-laki yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh serigala. Dimana dia hidup dan dibesarkan dalam dunia  hewan. Dia tidak pernah belajar bagaimana berinteraksi dengan manusia lain. Kisah terkenal Kipling, yang keudian diadaptasi menjadi  film keluarga oleh Walt Disney, memiliki pesan yang membangkitkan semangat tentang penemuan jati diri dan harmoni antara peradaban manusia dan alam.  Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang tragis. Namanya Dina Sanichar, yang dikenal juga dengan sebutan “the Indian wolf-boy”, seorang anak laki-laki liar yang hidup pada abad ke-19 dan dibesarkan oleh serigala—banyak yang percaya bahwa Dina adalah inspirasi sebenarnya di balik The Jungle Book. Tapi perlu dicatat, meskipun...
loading...

Para Wanita Penjagal Yang Menyajikan Korbannya Untuk Santapan


Tidak semua hal tentang pembunuhan, baik itu pembunuhan berantai, pembunuhan tunggal maupun pembunuhan dengan penganiayaan hanya dilakukan oleh kaum lelaki. Banyak para pembunuh wanita terkenal baik dari era modern ataupun di jaman terdahulu yang juga menghiasi kisah kisah kriminal. Bukan hanya tentang pembunuhan, bahkan praktik kanibalisme pun tidak terbatas pada pria.  Banyak kasus kanibalisme yang terkenal yang pelakunya adalah laki-laki, tetapi jangan lupa, dalam catatan kriminal dan sejarah ada sejumlah perempuan pembunuh yang juga memakan korban mereka. Eittss... Tapi ini bukan bentuk emansipasi ya... 

Studi menunjukkan beberapa pria mendapatkan kepuasan seksual dari memakan korbannya, sedangkan wanita lebih cenderung memilih mengonsumsi daging kekasih atau pasangannya.  Tapi tidak semua seperti itu, karena pada kenyataannya ada beberapa wanita yang mengonsumsi daging anak-anak mereka sendiri, tetangga dan bahkan orang asing.

Meskipun motif untuk kanibalisme berbeda-beda, daftar para wanita yang akan kita bahas berikut ini adalah para pembunuh perempuan yang semuanya memakan korban mereka.  Ya... Ada yang memotong, ada yang mengiris, ada yang mengupas, ada yang memasak, ada yang dinikmati sendiri, ada juga yang disajikan untuk orang lain.... (nggak... Ini lagi ngomongin ibu ibu kalau lagi masak di dapur 😝😝) 

Sudah siap untuk mengenal para cannibal female killer? Yuk ah... Kita kenalan dulu.

  • Isabel Cristina Pires dan Bruna Cristina da Silva
Jorge Beltrao Negromonte da Silveira dan istrinya Isabel Cristina Pires

Sebenarnya mereka bukan berjumlah dua, melainkan 3 orang, namun yang satu lagi adalah seorang pria yang merupakan suami dan kekasih dari dua wanita tersebut. Mereka berasal dari Brazil yang dipenjara  karena telah membunuh dan menggunakan daging korbannya untuk membuat kue dan memakannya.
Bruna Cristina Oliveira

Jorge Beltrao Negromonte da Silveira, Isabel Cristina Pires dan Bruna Cristina Oliveira da Silva mendapat julukan The Sweeney Todd Cannibal, ketiganya dipenjara karena pembunuhan, penodaan dan penyembunyian jenazah. Mereka dinyatakan bersalah karena membunuh seorang wanita muda di Garanhun, Brasil, kemudian menggunakan dagingnya untuk membuat kue-kue. Sebagian untuk dimakan dan sebagian lagi untuk dijual ke tetangga, sekolah, dan bahkan rumah sakit yang oleh mereka diakui berisi tuna atau ayam

Selain itu ketiganya - dijuluki "canibal Garanhaus" yang diambil dari tempat mereka melakukan kejahatan. Mereka diadili karena membunuh Alexandra Falcon Silva, 20, dan Gisele Helena da Silva, 31.

Negromonte da Silveira yang kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 71 tahun sementara istrinya, Isabel Cristina Pires, dihukum selama 68 tahun dan selirnya, Bruna Cristina Oliveira da Silva, dihukum selama 71 tahun 10 bulan.
Lokasi kejadian yang merupakan rumah mereka

Pengacara terdakwa mengatakan kepada wartawan bahwa mereka akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.

Ketiganya ditangkap di kota Garanhun pada bulan April 2012, dan polisi mengatakan mereka mengakui kejahatan tersebut.

Pada saat itu, mereka mengatakan kepada polisi bahwa mereka adalah penganut sekte yang mengajarkan 'penyucian dunia dan pengurangan populasi penduduk'.

Modus operandi trio kanibal ini dengan cara memikat wanita calon korban ke rumah mereka dengan menjanjikan pekerjaan sebagai pengasuh atau memberi mereka nasihat agama sebelum membantai mereka dan memakan daging mereka.  Istri Silveira menggunakan sebagian daging korban untuk membuat kue daging isi yang disebut salgado.  Dan menjual beberapa kue kering ke tetangga

Sisa-sisa jasad perempuan itu kemudian dikuburkan di halaman belakang mereka.
Salah satu kamar yang ada di rumah mereka

Tidak lama setelah penangkapan ketiga tersangka itu, polisi menemukan buku setebal 50 halaman yang ditulis oleh Silveira berjudul Revelations of a schizophrenic, dimana dia mengatakan jika dia mendengar suara-suara dan terobsesi dengan pembunuhan wanita.

Trio Brazil percaya bahwa makan daging manusia akan membersihkan jiwa mereka.  Kejahatan paling mengerikan mereka adalah membunuh seorang ibu muda di hadapan putrinya yang berusia 18 bulan.  Negromonte da Silveira mengaku memberi makan anak itu bagian dari daging ibunya.  Oliveira da Silva membesarkan anak itu selama 4 tahun sampai polisi menangkap tiga orang itu.


  • Katherine Knight

Pada bulan Februari 2000, Katherine Knight menikam kekasihnya, John Charles Thomas Price setidaknya 37 kali, setelah Price mengungkapkan keengganannya untuk menikahi Knight.  Setelah membunuh Price, Knight, yang "terobsesi" dengan pisau, menggunakan keterampilannya sebagai pekerja di rumah jagal, mengupas semua kulit kekasihnya.

Dia meninggalkan kulit Price tergantung pada pengait daging di dalam ruang tamu. Setelah itu, Knight memotong kepalanya dan memasak sebagian anggota tubuhnya dengan labu, kentang panggang, zucchini, labu kuning, dan kubis, lalu menyajikan hidangan dengan saus.  Ketika polisi tiba di rumah itu, dua piring berisi 'masakan' tersaji di meja ruang makan. Sepertinya Knight memang sengaja ingin menyajikan menu masakannya untuk anak anak Price yang memang tinggal bersamanya.

Mahkamah Agung Australia menghukum Knight ke LP Silverwater Wanita, dengan vonis penjara seumur hidup tanpa kesempatan bebas bersyarat.

  • Klara Mauerova
Klara dan dua orang putranya

Klara Mauerova (31th) berasal dari Kurim, Republik Ceko. Ia berteman dengan Barbora Skrlova yang berusia 33 tahun.  Pasangan ini bertemu di sebuah Universitas sambil belajar pedagogi.  Namun, Barbora menderita hipopituitarisme, yang membuatnya terlihat lebih muda dari usia sebenarnya dan ia kerap menggunakannya untuk menyamar sebagai anak kecil agar lolos dari kejahatan.  Barbora menjelaskan kepada Klara bagaimana dia melarikan diri dari sebuah tempat penampungan remaja karena penganiayaan dan dia menjadi tunawisma.  Tapi sebenarnya Barbora pernah di rawat di rumah sakit mental karena telah menipu sepasang suami istri yang akan mengadopsinya, ia mengaku sebagai anak yatim piatu. Ketika identitasnya terbongkar, orang tua angkatnya mengirimnya ke rumak sakit mental. 

Tapi Klara tidak mengetahui hal tersebut. Dia terenyuh akan kemalangan Barbora, Klara memutuskan untuk mengizinkannya tinggal bersamanya di rumah yang ia tinggali bersama kedua putranya Ondrej yang berusia 8 tahun, Jakub yang berusia 9 tahun dan kakak perempuannya, Katerina yang berusia 34 tahun di daerah Brno, Republik Ceko. Namun kedua anak laki lakinya tidak menyukai Barbora.

Ketika keduanya semakin dekat, Barbora menjadi iri pada dua putra Klara dan sengaja akan melakukan hal-hal untuk membuat Jakub dan Ondrej dalam kesulitan. Barbora kemudian meyakinkan Klara dan saudara perempuannya Katerina untuk bergabung dengan sebuah aliran keagamaan yang disebut Grail Movement, sebuah aliran yang berbicara tentang praktek kanibalisme dan inses. 
Foto kiri, Klara bersama Barbora yang mengaku sebagai Anika, anak gadis 12 tahun. Foto kanan, Barbora ketika menyamar sebagai bocah bernama Adam

Klara dan Katerine yang ternyata memiliki riwayat Schizophrenia - bahkan Klara merasa bahwa dia adalah titisan  Joan of Arc  - dan kedua kakak beradik itu kerap membicarakan tentang "waktu dimasa depan".  Keduanya pun tidak ragu untuk bergabung ke dalam kultus, Barbora meyakinkan kedua bersaudara itu untuk memasukkan Jakub dan Ondrej ke dalam kandang di ruang bawah tanah dan menyiksa mereka dimana kedua anak itu dikurung disana selama satu tahun penuh.  Dalam satu tahun itu, kakak beradik itu dikurung dan dirantai serta menjadi sasaran pelecehan yang mengerikan dimana mereka dipukuli, disumpal, dibakar dengan rokok, dicambuk dengan ikat pinggang, dilecehkan secara seksual, dipaksa untuk memotong diri mereka dengan pisau dan ditelanjangi.  Namun, hal yang terburuk bukan sampai disitu.  Barbora kemudian memiliki ide untuk membuat Jakub dan Ondrej menambah berat badan mereka hanya untuk tujuan kanibalisme, sebuah ide yang dia dapat dari kultus. Sekte mereka yang disebut Grail Movement, dengan pemimpin kultus, yang hanya dikenal dengan nama "Doktor," telah menginstruksikan mereka untuk memakan daging Ondrej (putra Klara). Setelah kedua anak kecil itu bertambah berat, ketiganya kemudian menguliti kaki mereka dan mulai memakan dagingnya dan memaksa anak anak itu untuk memakan daging mereka sendiri.
Salah satu putra Klara yang masuk secara tidak sengaja ke monitor bayi tetangganya

Penganiayaan berlanjut selama satu tahun hingga 10 Mei 2007, ketika seorang tetangga sedang menghubungkan monitor bayinya ketika ia menemukan sinyal salah sambung yang berasal dari salah satu kamera yang dipasang Klara di ruang bawah tanah untuk menonton anak anaknya yang sedang disiksa dari dapur rumahnya.  Sinyal itu menunjukkan seorang anak laki-laki telanjang di dalam kandang.  Tetangga segera melapor ke polisi.  Ketika polisi tiba, Barbora menyamar sebagai anak perempuan berusia 12 tahun bernama Anika dan melarikan diri ke Polandia.  Klara dan Katerina ditangkap dan Barbora kemudian ditemukan. Ia sedang menyamar sebagai anak lelaki bernama Adam disebuah rumah keluarga yang berniat mengadopsinya.
Barbora saat ditangkap

Polisi awalnya mengira Barbora adalah anak yang tidak bersalah dan mengira ia telah diadopsi oleh kedua saudara perempuan itu, namun ketika mereka menemukan dokumen-dokumennya, ia pun ditangkap. 

Polisi menyelidiki kemungkinan adanya hubungan ketiganya dalam kasus pembuatan video porno dan menjualnya kepada para pedofil.  Namun mereka tidak dapat menemukan bukti untuk mendukung teori ini pada saat itu.  Pada tahun 2008, setelah persidangan yang sengit, Klara dijatuhi hukuman 9 tahun penjara, Katerina dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, Barbora dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan tiga orang lainnya yang terlibat dinyatakan bersalah, mereka adalah Hans Basova, 28 dan Jans Skrla, 25 masing-masing dijatuhi hukuman 7 tahun dan Jan Turek yang dihukum penjara selama 5 tahun.  Polisi menemukan Jakub dan Ondrej selamat dalam kondisi berdarah, ketakutan dan dalam keadaan terikat. Keduanya dibawa oleh pihak otoritas di bawah pengawasan psikiatris.

Saat ini baik Klara, Katerina ataupun Barbora sudah bebas dari hukuman mereka.

Leonarda Cianciulli

Leonarda Cianciulli, seorang wanita Italia yang mendapat  julukan "la saponificatrice di Correggio" atau "pembuat sabun dari Correggio." Cianciulli telah membunuh tiga wanita dan menggunakan jenazah mereka untuk membuat kue teman minum teh dan juga untuk membuat sabun.  Sebenarnya Cianciulli adalah ibu yang penyayang, ia memiliki 4 orang anak, namun sebenarnya, ia memiliki 13 anak tetapi mereka semua meninggal dunia baik saat masih bayi ataupun ketika masih dalam kandungan. Ketika putra sulungnya Giuseppe mendaftar untuk bergabung dengan militer dan berperang dalam Perang Dunia II, Cianciulli memiliki keyakinan jika ia melakukan tumbal seorang manusia, maka itu akan melindungi anak kesayangannya.

Dan pada tahun 1939 - 1940, Cianciulli membius tiga pengunjung tokonya dan membunuh mereka menggunakan kapak.  Dia kemudian merebus tubuh mereka dalam panci berisi "soda kaustik," senyawa yang digunakan untuk memecah zat organik. Ia kemudian menggunakan jasad korbannya untuk membuat kue dan sabun. Dan kue bikinannya tersebut disajikannya untuk para pengunjung tokonya juga putranya.

Polisi Correggio akhirnya membongkar kejahatan Cianciulli saat wanita itu sedang menggunakan salah satu voucher belanja  korbannya.  Pengadilan menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara bagi Cianciulli dan tambahan tiga tahun di rumah sakit jiwa.  Panci tempatnya memasak korbannya sekarang berasa di Museum Kriminologis Roma.

Untuk mengetahui kisah lengkap si pembuat kue ini, bisa baca versi lengkapnya disini:
  • Omaima Nelson

Pada Oktober 1991, Omaima Aree Nelson yang berusia 24 tahun menikam suaminya yang baru saja dinikahinya selama satu bulan, William "Bill" Nelson, dengan gunting, kemudian memukul kepalanya dengan besi di dalam rumah mereka di California.  Nelson kemudian memenggal kepala dan tangan suaminya serta menguliti tubuhnya.  Dia kemudian menggorengnya dengan minyak sayur.  Polisi kemudian menemukan 'masakannya' yang disimpan di dalam sebuah wadah plastik biru.

Nelson yakin jika dia harus membunuh suaminya kalau tidak, Bill akan melecehkannya secara seksual.  Menurut kesaksian psikiaternya pada tahun 1993, mantan model Mesir itu mengaku memasak tulang rusuk suaminya dengan saus barbekyu.  Kabarnya, dia melakukan penjagalan itu sambil mengenakan gaun merah, memakai topi, sepatu hak tinggi, dan lipstik.  Pihak berwenang belum menemukan sekitar 80 pon bagian tubuh Bill lainnya, termasuk kemaluannya.  California memvonis Nelson dengan hukuman 25 tahun penjara seumur hidup dan pengajuan bebas bersyaratnya selalu ditolak pengadilan.

  • Philippa Mdluli

Pada tahun 1983, pemilik restoran Philippa Mdluli dihukum gantung di African nation of Swaziland karena telah menyajikan makanan yang mengandung bagian tubuh anak anak perempuan.  Kasus dimana dia dihukum karena telah melibatkan seorang anak perempuan berusia 5 tahun.  Di wilayah ini, penduduk setempat menganggap anak anak perempuan sebagai makanan lezat, dan Mdluli bahkan memiliki pelanggan setia yang sering membeli menu restonya.  Dia membayar salah satu karyawannya untuk menyerahkan putrinya kepadanya dan kemudian menyajikan anak itu di restorannya.

Wanita 48 tahun itu adalah orang terakhir di negara itu yang dieksekusi karena kejahatan jenis ini.

  • Valentina Dolbilina

Pada tahun 2002, di kota kecil Manturovo, Rusia, seorang ibu berusia 36 tahun, Valentina Dolbilina, menghabiskan malam dengan minum minum bersama empat orang lainya.  Pada suatu titik, Vitaly Bezrodnov yang berusia 26 tahun merasa lapar dan memesan makanan untuk makan malam.  Bersama-sama, Dolbilina dan Bezrodno membunuh salah satu rekan mereka yang sedang dalam keadaan tak sadar menggunakan kapak dan membelahnya menjadi beberapa bagian.  Mereka memilih dan menggoreng sekitar 15 pon daging korbannya.  Aroma masakan daging membangunkan rekan mereka yang lain, Boris Komarov, yang kemudian masuk ke dapur dan bergabung dengan mereka.  

Meskipun dalam kondisi mabuk, sebenarnya dia bisa merasakan sesuatu yang janggal.  "It was a bit tough," katanya.

Tapi dia diyakinkan oleh Bezrodnov, yang mengatakan bahwa mereka telah membunuh seekor anjing liar untuk menu masakan mereka.

Puas dengan penjelasan ini, Komarov ragu untuk memakan kaki  langsung dari wajan.  Dia tidak menyadari betapa mengerikannya situasi ini: bahwa orang yang akan dia makan itu  adalah saudaranya sendiri, Leonid.

Bahkan seorang bocah kecil, Roma, yang merupakan anak laki laki Dolbilina pun disuguhi menu 'daging Leonid'.  Bocah itu tiba tiba berkata, "Mama membunuh seorang pria dan menyajikannya ke teman-temannya."


  • Filita Mashilipa

Pada tahun 1995, penyidik Zambia barat menuduh Filita Mashilipa yang berusia 60 tahun membunuh 7 dari 9 anaknya dan memakan daging mereka.  Di rumah pedesaannya, mereka menemukan alat yang dia yakini memberinya kekuatan magis, seperti kemampuan untuk terbang dan teleportasi.  Warga setempat menjulukinya "penyihir kanibal."

Otoritas Afrika menghukum Mashilipa enam bulan penjara karena mempraktikkan sihir secara ilegal.

  • Olesya Mostovschikova

Pada Maret 2009 di Siberia, setelah terlibat pertengkaran dengan tetangganya, Olesya Mostovschikova mengambil kapak dan membunuh Tatiana Romanchuk yang berusia 32 tahun.  Mostovschikova menggunakan kapak itu untuk memotong motong korbannya.  Dia kemudian memasaknya di dapurnya.  Dilaporkan, putra Mostovschikova yang berusia 7 tahun melihatnya melakukan kejahatan.

Mostovschikova kemudian memaksa temannya Julia untuk membantunya 'menyembunyikan' jasad Romanchuk. Julia, yang takut pada Mostovschikova, ikut memakan 'menu daging goreng' buatan Mostovschikova.

Sehari setelah pembunuhan, Mostovschikova mengambil irisan tambahan daging dari ruang bawah tanahnya.  Dia kemudian membuang kaki korbannya ke tempat sampah terdekat dan mengubur sisa tubuh korban di kebunnya.  Tetangga Mostovschikova menghubungi polisi setelah menemukan kaki Romanchuk di tempat sampah.  Polisi Irkutsk menangkap Mostovschikova dan mewawancarai Julia.  Mostovschikova mengaku melakukan kejahatannya tersebut, dan dihukum 15 tahun penjara.


  • Anna Zimmerman

Pada tahun 1981, Anna Zimmerman, seorang warga berusia 26 tahun dari Monchengladbach, Jerman, membunuh pacarnya.  Dia kemudian memotongnya menjadi potongan-potongan kecil dan menyimpan dagingnya di lemari es.  Ada juga yang mengatakan jika Zimmerman menyajikan daging itu untuk anak perempuannya yang berusia 4 dan 6 tahun.

Sebelum memberi makan 'menu daging' ke anak-anaknya, Zimmerman diduga juga memotong hewan peliharaan keluarga mereka dan menyajikannya untuk makan malam.

  • Lyudmila Spesivtsev

Lyudmila Spesivtsev adalah ibu dari pembunuh Rusia Alexander Nikolayevich Spesivtsev.  Pada tahun 1991, keduanya bertanggung jawab atas pembunuhan puluhan wanita muda dan anak jalanan di daerah Novokuznetsk.  Ibu dan anak itu merayu para korban untuk ke apartemen mereka kemudian bergiliran menyiksa dan membunuh mereka.  Dalam beberapa kasus pembunuhannya, baik Lyudmila dan Alexander memakan korban mereka.

Tapi, Lyudmila-lah yang bertanggung jawab membuang mayat-mayat itu dengan melakukan perjalanan tengah malam menuju Sungai Aba, sebagai tempat pembuangannya.  Polisi Rusia menangkap ibu dan anak itu pada Oktober 1996. Meskipun Alexander mengakui melakukan pembunuhan 19 orang, pihak berwenang hanya menghukum mereka atas empat kasus pembunuhan yang membuat mereka mendapat hukuman penjara 13 tahun.
  • Carolyn Gloria Blanton (AKA Jane Lynn Woodry)

Pada tahun 1993, Carolyn Gloria Blanton (41th), seorang penduduk Alamosa, CO, menembak, membunuh, dan memakan pacarnya Peter Green (51th).  Sebuah informasi membawa polisi ke apartemen Blanton dan selama pencarian di tempat itu, mereka menemukan bagian-bagian tubuh manusia tersimpan dalam peralatan masak - beberapa sudah berupa acar - dan kaki Green, yang telah dibuang ke tempat sampah di dekat rumah.  Polisi menemukan kepala Green di daerah yang sepi;  dan bagian tubuhnya yang lain disembunyikan di sebuah kabinet di dalam rumahnya.

Barang bukti yang ditemukan, di rumah itu digelar selama persidangan, antara lain, panci, mangkuk, dan sendok, masing-masing ditemukan di rumah Blanton yang berisi potongan kecil dari mayat pacarnya.  Ditambah pistol kaliber 25.  Yang diketahui telah digunakan Blanton untuk menembak pacarnya 4 kali sebelum ia mulai memasaknya.

Tetapi pengadilan memutuskan bahwa Blanton tidak bersalah karena kegilaan. Dan dia pun mendapat perawatan di Colorado Mental Health Institute di Pueblo, sebuah institut untuk orang-orang yang gila secara kriminal, dimana dia tetap dirawat disana sampai tahun 2005. Dia mengubah namanya menjadi Jane Lynn Woodry pada tahun 1999.


 

Comments

Popular posts from this blog

Menguak kisah Hello Kitty Murder

Pengakuan Beth Thomas: "Child of Rage,' Seorang Anak Psikopat Yang Mengaku Ingin Membunuh Orang Tuanya

Dark Disney: Kisah Original Di Balik Cerita Klasik Disney - Sleeping Beauty