"It has been said that time heals all wounds. I dont agree. The wounds remain. Time - the mind protecting its sanity - covers them with some scar tissue and the pain lessens, but it never gone..."
Rosemary Kennedy
Saudara perempuan presiden Amerika John F Kennedy dan senator AS Robert dan Ted Kennedy, Rosemary Kennedy, sudah takdir dirinya dilahirkan dalam salah satu keluarga politik paling menonjol di Amerika abad ke-20, The Kennedy Family. Rosemary, saat itu di era 1930-an dianggap wanita cantik dan menawan oleh pers. Ia adalah anak perempuan tertua keluarga Kennedy yang kelak akan 'menghilang' dari masyarakat pada usia 23 tahun, karena sebuah keputusan tragis yang diambil oleh ayahnya ...
Mungkin sebagian dari kalian pernah mendengar istilah '
Kennedy Curse" atau 'Kutukan Kennedy'. Suatu opini masyarakat yang mengacu pada serangkaian peristiwa tragis yang selalu menimpa keluarga Kennedy sepanjang abad ke-20.
Lamiscorner pernah membahas kisah kutukan keluarga Kennedy, untuk yang belum membacanya, bisa klik di link berikut:
Kutukan Keluarga Kennedy
Kutukan Keluarga Kennedy
Joseph P Kennedy adalah seorang jutawan dan politisi Irlandia-Amerika, yang dilahirkan dalam keluarga politik New England yang menghasilkan kekayaannya dari dunia film, wiski, dan baja. Joseph Kennedy dan Rose Elizabeth Fitzgerald - seorang putri yang sangat santun dari aristokrasi Katolik Boston - menikah pada tahun 1914. Keduanya dikaruniai sembilan orang anak.
|
Joe dan Rose Kennedy |
Putra tertua Joseph dan Rose Kennedy, Joe Jr - telah dipersiapkan sejak kecil oleh ayahnya untuk masa depan kepresidenan Amerika Serikat - tapi ia terbunuh pada tahun 1944 ketika tengah menjadi pilot selama Perang Dunia Kedua. Anak keempat mereka, Kathleen, juga tewas dalam kecelakaan pesawat, saat terbang dengan kekasihnya dari Inggris ke selatan Prancis pada tahun 1948.
Putra kedua Kennedy, John, yang akan menggantikan karir politik ayahnya dan terpilih sebagai presiden ke-35 Amerika Serikat pada tahun 1960; juga dibunuh di Dallas, Texas pada November 1963.
Pada 1968, anak ketujuh pasangan itu, Robert ‘Bobby’ Kennedy, ditembak dalam kampanye politiknya.
Hanya setahun kemudian pada tahun 1969, putra bungsu mereka, Edward ‘Ted’ Kennedy, terlibat dalam kecelakaan mobil di pulau Chappaquiddick, New England, yang mengakibatkan kematian seorang wanita muda, Mary Jo Kopechne.
Meskipun banyak insiden, dan yang lainnya ditulis dan dianalisis berkali-kali sejak pertengahan abad ini, tetapi hanya sedikit orang yang tahu tentang nasib Rosemary Kennedy (1918–2005), anak ketiga dan anak perempuan tertua dari keluarga Kennedy.
Kelahiran Rosemary
Rosemary Kennedy lahir pada hari Jumat 13 September 1918. Pada saat kelahirannya, kota Brookline, Massachusetts berada dalam ancaman epidemi Flu Spanyol 1918 - yang akan membunuh antara 20 sampai 50 juta orang di seluruh dunia - dan dengan demikian dokter yang membantu proses kelahiran Rosemary ditunda karena pasien lain.
Selama persalinan Rose Kennedy, saat itu, kepala bayi (Rosemary) sudah muncul, bidan dilaporkan memerintahkan Rose untuk menjepit kedua kakinya bersamaan untuk mencegah kelahiran sampai dokter tiba. Dan Rose pun mengikuti instruksi yang menyiksa itu selama dua jam.
|
Baby Rosemary |
Saat Rosemary kecil tumbuh berkembang, ia memiliki kesulitan dalam perilaku dan pendidikan. Ahli spesialis kemudian mengatakan kepada Joe Kennedy bahwa penghambat perkembangan intelektual Rosemary disebabkan oleh kekurangan oksigen yang diderita sebagai akibat dari "kecelakaan saat lahir".
Rosemary memiliki beberapa tingkat keterlambatan dalam perkembangannya. Tidak seperti saudara-saudaranya yang cerdas, itu membuat frustrasi bagi Rosemary dan orangtuanya yang harus menerima kenyataan jika Rosemary memang mengalami kesulitan belajar dan tidak mampu menguasai dasar-dasar membaca dan menulis. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah asrama Pennsylvania untuk para siswa yang mengalami kesulitan intelektual ketika Rosemary berusia 11 tahun. Dia akan pindah ke beberapa sekolah lagi setelah itu, tetapi dia tidak pernah melewati kelas tiga atau empat dalam studinya.
Seperti yang ditulis sejarawan Kate Clifford Larson dalam bukunya The Hidden Kennedy, suatu hari, Rosemary pernah menulis surat yang memilukan kepada ayahnya ketika dia berada di sekolah asrama:
"Darling Daddy, I hate to disappoint you in any way. Come to see me very soon. I get very lonesome every day,”
Kekurangannya sering disembunyikan oleh keluarganya untuk menghindari stigma terkait dengan 'gen cacat', dan meskipun Rosemary belajar di lebih dari selusin sekolah khusus di Amerika Serikat dan Inggris, Rosemary tetap mengalami kesulitan membaca dan menulis hingga dewasa.
Tampaknya masa paling bahagia dalam hidup Rosemary dihabiskan saat berada di Inggris, pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia Kedua. Setelah ayahnya Joseph ditunjuk sebagai duta besar untuk Inggris oleh Presiden Franklin D Roosevelt pada tahun 1938, keluarga Kennedy pindah ke Inggris.
Kecantikan dan pesona remaja Rosemary dan adik perempuannya, Kathleen, menarik perhatian pers Inggris.
Pada bulan Mei 1938, Rosemary dan Kathleen bertemu Raja George VI dan Ratu Elizabeth di Istana Buckingham. Rosemary yang berusia 19 tahun dianggap sangat cantik: surat kabar menempelkan fotonya di seluruh halaman depan. The Evening Standard menulis,
"Miss Rosemary Kennedy… in her picture dress of white and tulle embroidered with silver”.
Ketika Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada bulan September 1939, Rose Kennedy dan sebagian besar anak-anaknya bergegas kembali ke Amerika Serikat; hanya Rosemary yang tinggal bersama ayahnya.
Ketika pemboman dimulai, Rosemary dikirim keluar dari London ke Belmont House, sebuah sekolah Montessori di negara itu [Metode Montessori berfokus pada kelima indera untuk mengembangkan pembelajaran anak].
Meskipun Rosemary tampak seperti wanita dewasa, Rosemary tampak jauh lebih tidak percaya diri, dan sering seperti anak kecil. Sekolah menawarkan perlindungan dari sorotan publisitas, dan Rosemary mengatakan jika sekolahnya saat itu sebagai "tempat paling indah yang pernah saya kunjungi".
Setelah beberapa minggu di sana, Joseph dengan antusias menulis surat kepada istrinya: “Dia (Rosemary) senang belajar bersama Mother Isabel. Dia bahagia, terlihat lebih baik dari yang pernah dia lakukan dalam hidupnya, tidak sedikit pun merasa kesepian, dan suka menerima surat dari [saudara-saudaranya] yang mengatakan betapa beruntungnya dia berada di sini.”
Rosemary memang berkembang. Salah satu teman dekat sekolahnya, Dorothy Gibbs, menulis kepada ayah Rosemary: "Tolong Tuhan, suatu hari nanti Kau akan memberi kegembiraan dan penyembuhan yang sempurna untuknya."
Namun, Joseph dikenal sebagai simpatisan Nazi dan pendapatnya yang blak-blakan bahwa Inggris tidak bisa memenangkan perang dan bahwa "demokrasi telah selesai", membuat penarikannya sebagai duta besar tak terhindarkan.
Pada November 1940, saat Amerika berada di ambang konflik, ia dikirim kembali ke Amerika Serikat, karier politiknya hancur berantakan. Rosemary menemaninya dan dari titik ini, hidup Rosemary berubah menjadi tragis.
Keputusan yang tragis
Kembalinya Rosemary ke Amerika adalah bencana. Tidak ada lagi cinta dan perhatian yang telah mengelilinginya seperti saat ia berada di Inggris, Rosemary mengalami kemunduran dengan cepat. Kemajuan yang dia buat selama di Belmont House pun memudar. Rosemary dilaporkan mengalami kejang dan amarah yang hebat, menyerang orang-orang di sekitarnya, bahkan saudara kandungnya yang lebih muda.
Keluarganya semakin takut padanya. Dalam satu kejadian, dilaporkan oleh Peter Collier dan David Horowitz di The Kennedys: An American Drama, Rosemary, "tiba-tiba (Rosemary) menyerang Honey Fitz [nama panggilan kakek dari keluarga pihak ibu], memukul dan menendang kakeknya yang kecil dan berambut putih sampai Rosemary ditarik.”
Rosemary dipindahkan di sebuah biara, dia menjadi tidak tahu batasan. Para biarawati tidak bisa mengendalikannya. Sepupu Rosemary, Ann Gargan menceritakan, "Pihak sekolah menelepon dan mengatakan dia hilang, dan kemudian menemukannya sedang berjalan-jalan di lingkungan sekitarnya jam 2 pagi."
Akhirnya diketahui alasan Rosemary "menyelinap keluar", dari kesaksian seorang pasien yang berbagi "kurungan" selama bertahun-tahun dengan Rosemary, Rosemary menyelinap "untuk bertemu pria di kedai minuman - pria yang senang memberikan perhatian, kenyamanan, dan seks". Diambil dari tulisan Elizabeth Koehler-Pentacoff di The Missing Kennedy.
Para suster biara memberi tahu ayahnya, yang merasa ketakutan: bukan saja Rosemary yang nanti berisiko; dalam pandangannya, ayahnya berpikir, jika hal ini juga membahayakan ambisi politiknya yang tinggi yang dia miliki untuk putra-putranya. Perilaku Rosemary yang tidak menentu membuat Joseph mulai mencari 'solusi' bedah.
Dan pada November 1941, ia (tanpa berkonsultasi dengan istrinya) memberi wewenang kepada dua ahli bedah, Dr Walter Jackson Freeman dan Dr James W Watts, untuk melakukan lobotomi pada Rosemary. Usianya baru 23 tahun saat itu.
Lobotomi - operasi '
psycho-surgical' baru yang melibatkan pemisahan atau pengangkatan jalur antara lobus otak - diyakini sebagai obat bagi masalah kenakalan psikologis seperti alkoholisme dan 'nymphomania' [adalah salah satu kelainan seksual yang ditandai dengan keinginan yang sangat tinggi untuk melakukan hubungan seks].
Terjadi 5.000 lobotomi dalam setahun dilakukan di Amerika Serikat selama era 1940-an dan terjadi mayoritas pada wanita muda. Secara total, Dr Freeman bertanggung jawab untuk hampir 3.000 dari prosedur ini. Sebuah artikel di Saturday Evening Post pada Mei 1941 memuji pekerjaan Freeman dan menawarkan harapan bahwa operasi itu dapat membuat pasien yang "bermasalah dengan keluarga mereka dan gangguan pada diri mereka sendiri" menjadi "anggota masyarakat yang berguna".
|
dr Freeman dan dr Watts |
Mengebor lubang ke tengkorak Rosemary, Dr Freeman memasukkan pisau dan mulai memotong lobus frontal otaknya. Rosemary diikat erat di meja, kemudian dia tersadar dan ketakutan lalu tiba-tiba dia terdiam dan jatuh pingsan.
Operasi itu merupakan kegagalan besar. Rosemary tidak bisa lagi berjalan atau berbicara. Bahkan setelah terapi bertahun-tahun, Rosemary tidak bisa mengucapkan lebih dari beberapa kata dan tidak pernah sepenuhnya pulih menggunakan anggota tubuhnya. Rosemary harus hidup selama 64 tahun ke depan hidupnya dengan disembunyikan di sebuah panti dan hanya ditemani perawat yang mengurus kebutuhannya.
Elizabeth Koehler-Pentacoff mencatat bahwa dokter telah memerintahkan Rosemary Kennedy "untuk tidak menerima pengunjung, karena mereka dapat mengganggu dan membingungkannya". Mungkin saja Joseph bertujuan agar tidak ada pengunjung untuk menghindari tuduhan dari lawan politik bahwa ada 'kegilaan' dalam keluarganya. Apa pun alasannya, tulis Koehler-Pentacoff, "Rosemary tidak menerima tamu selama puluhan tahun dan ini adalah hal yang paling suram dalam hidupnya".
Rosemary Kennedy akhirnya diberi private cottage di Saint Coletta, sebuah sekolah khusus di Wisconsin. Dia tinggal di sana dengan tenang, dan terhindar dari pers.
Rosemary disembunyikan dari incaran publik dan saudara-saudaranya. Ibunya tidak mengunjunginya selama 20 tahun dan ayahnya tidak pernah melihatnya lagi.
Pada 1960-an, serangkaian stroke membuat ayahnya tidak bisa bergerak atau berbicara dan ibunya kemudian menderita stroke pada 1980-an.
Setelah kematian ayah Rosemary pada tahun 1969, Anggota keluarga Kennedy lainnya secara bertahap kembali memasukan Rosemary dalam kehidupan keluarga lagi.
Rosemary bertemu dengan ibunya kembali. Rose yang saat itu merentangkan tangannya untuk memeluk putrinya, secara mengejutkan, Rosemary tiba tiba menggigit ibunya.
Hal tersebut dikarenakan, Rosemary tahu kalau ibunya tidak berada disisinya saat ia sangat membutuhkannya, dan ia sangat marah.
Rosemary juga dibawa untuk mengunjungi kerabatnya di Florida dan Washington, D.C, dan ke rumah masa kecilnya di Cape Cod. Pada saat itu, Rosemary sudah belajar berjalan lagi, tetapi ia berjalan dengan pincang. Dia tidak pernah mendapatkan kembali kemampuannya untuk berbicara dengan jelas.
Saudara kandung Kennedy yang tersisa - Ted, Eunice, Jean dan Patricia - mengunjungi Rosemary di tahun-tahun berikutnya, tetapi untuk sebagian besar hidupnya, keberadaan Rosemary dirahasiakan. Dia telah dilupakan oleh dunia, hanya ditemani beberapa sahabat dan para biarawati yang berbakti yang merawatnya sepanjang hidupnya
Rosemary sesekali menunjukkan tanda-tanda kemajuan kecil, tetapi kemudian akan hilang lagi, dan selama tahun-tahun terakhir hidupnya duduk di kursi roda, ia tidak lagi bisa dikenali sebagai wanita cantik yang bersemangat dan memukau pers Inggris pada 1930-an.
Rosemary Kennedy meninggal dunia pada 7 Januari 2005, di usia 86. Rosemary Kennedy meninggal di Rumah Sakit Memorial Fort Atkinson di Fort Atkinson, Wisconsin didampingi saudara-saudaranya yang masih hidup (Jean, Eunice, Patricia dan Ted) di sisinya. Dia dimakamkan di samping orang tuanya di Brookline, Massachusetts.
Seorang biarawati Saint Coletta yang duduk di dekat peti mati Rosemary kemudian ditanya oleh saudara laki laki Rosemary, apa sebenarnya yang salah dalam diri Rosemary, apakah dia benar-benar terbelakang?
Suster itu menjawab, 'Saya percaya dia sama seperti saya. Dia punya masalah membaca di sekolah seperti saya. Mereka menyebut saya, orang yang lambat dalam belajar.
Kasian Rose :( tapi tetep salur dengan saudara2nya yg tetap ada untuknya...
ReplyDeleteI feel sorry for Rose .. Ayahnya terlalu angkuh dan kaku.. Semua keluarga kennedy emank terkenal belagu merasa keluarga ya yg paling sempurna, dan karena itu mereka menyembunyikan Rosemary ..
ReplyDelete